Lumpuhkan!

1.1K 122 0
                                    

Karasuma menatap para muridnya bergantian. Kemudian menghela nafas.
"Baiklah. Kita bisa membicarakan ini setelah Nagisa berhasil ditangkap." Ucap Karasuma sembari mengeluarkan ponselnya. Ia menekan layar ponselnya lalu menempelkannya ke telinga.
"Halo? Dimana kalian? ..... bagi menjadi dua bagian. Aku ingin kau dan Asada san mencari Nagisa dan menghentikannya. Hm? Kalian boleh melakukannya jika ia lepas kontrol. Tapi ingat.. Jangan sampai membunuhnya. Baiklah. Kupercayakan pada kalian." Lalu Karasuma menutup panggilannya. Ia menatap para muridnya yang menatapnya heran.
"Tunggu... apa yang kau izinkan pada mereka?" Tanya Nakamura. Karasuma memasukkan ponselnya.
"Mungkin mereka akan sangat terdesak. Jadi, sangat besar kemungkinan.. mereka harus menggunakan cara kasar untuk menghentikan Nagisa." Jawab Karasuma. Isogai menghela nafas.
"Ya.. mengingat yang kita bicarakan adalah Nagisa. Siapa yang kau kirim untuk menghentikannya, Sensei?" Tanyanya.
"Takeyama dan Asada." Jawab Karasuma singkat. Isogai mengangkat alisnya lalu memijit batang hidungnya.
"Kuharap mereka tidak terlalu serius." Ucapnya. Karma mengernyitkan keningnya.
"Apa maksudmu?" Tanyanya.
"Yang akan menghentikan Nagisa.. Kau bisa bilang mereka seperti Chiba kun dan Hayami san. Hanya saja.. mereka lebih pro. Bisa dibilang... genius senapan di pemerintahan." Jawab Isogai.
"Oi.. oi.. Sensei, apa itu tidak apa?"Tanya Maehara.
"Tidak Maehara. Mengingat yang kita bicarakan adalah Nagisa." Jawab Karasuma. Para murid menggumam serempak,
"Eh?"


Nagisa melompat mundur dan menahan tubuhnya dengan tangan bertumpu diatas pasir.
"Asada san! Apa yang kau lakukan?!" Tanya Nagisa. Wanita berambut hijau kebiruan itu hanya  tersenyum tipis.
"Sudah kukatakan tadi, Nagisa.. Perintah Karasuma san.. Kami harus menghentikanmu dan mengantarkanmu kembali ke tempat Karasuma san." Jawabnya. Nagisa mendengus.
"Aku tak punya banyak waktu. Yukari chan dalam bahaya. Dengar! Kita harus..-"

DOR

Nagisa kembali menghindar. Nagisa menatap kedua makhluk didepannya kesal.
"Kalian serius? Aku hanya ingin menyelamatkan Yukari chan?! Apa kalian tidak menger-"

DOR

Kali ini Nagisa berguling diatas pasir dengan desis pelan. Sebuah luka gores tertera di betisnya. Nagisa mengambil nafas dalam. Lalu menutup matanya sejenak. Kemudian ia membuka matanya perlahan. Nagisa menatap kedua seniornya dengan tatapan dingin.

"Kau tau, Aku rasa Karasuma san melakukan hal yang salah sekarang. Kenapa aku selalu mendapatkan tugas denganmu?" Erang Takeyama frustasi. Asada dengan santainya meniup permen karet dimulutnya. Bibirnya tersenyum tipis.
"Ah.. Aku sangat suka dengan Nagisa chan yang seperti ini." Ucapnya pelan. Takeyama menoleh tidak percaya.
"Kau sengaja memprovokasinya." Ucapnya masih mengeluh. Asada hanya tertawa geli.
"Hei! Kalau Nagisa tidak merasa terganggu, Itu akan membosankan bukan? Siapkan dirimu." Titahnya. Takeyama bersumpah ia akan menendang wanita disampingnya nanti. Takeyama menghela nafas dan menoleh kearah Nagisa yang.. Tunggu dimana dia?

BUAGH

Takeyama tersungkur. Sial! Didekatnya, Asada tertawa.
"Apa yang kau lakukan?" Tanyanya disela tawa. Takeyama mendecak kesal. Wanita itu! Takeyama segera mengarahkan pistolnya dan menembaki Nagisa. Nagisa berlari menghindari tembakan Takeyama.
"Ck! Harusnya Karasuma san tidak mengirim kita berdua! Aku yakin Ishikawa akan lebih berguna." Keluh Takeyama. Kali ini Asada menjadi target Nagisa. Nagisa mengeluarkan sebuah pisau dari sabuknya. Asada tersenyum senang.
"Oho? Kau menyesal? Kukira kau senang Karasuma san mengajakmu liburan ke tempat ini." Ucapnya sembari menghindari Nagisa.

BUAGH

Asada tersungkur akibat pukulan Nagisa. Lalu dengan segera berguling menghindari Nagisa yang serius melompat dan mendaratkan pisaunya. Asada berdiri dan menjilat darah di ujung bibirnya.
"Menyenangkan~." Gumamnya. Takeyama menghela nafas. Baiklah.. Ia melemparkan pistolnya dan menarik keluar sebuah pisau yang sama persis dengan milik Nagisa. Takeyama maju menyerang Nagisa. Sebuah pertarungan pisau terjadi dengan sengit. Nagisa kembali berguling dan..

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang