part 23

20.9K 832 79
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Malam itu, Hyeri sudah pergi jauh dari Jimin. Meskipun tidak menjamin, keamanan sebab Jimin bukan orang bodoh yang akan bisa diam saja jika orang yang disukainya pergi jauh darinya. Sementara Jimin belum kembali dari Busan, bibi Jung masih dalam keadaan bingung untuk memberi alasan pada Jimin, yang sudah dipastikan akan sangat murka kara kepergian Hyeri dari rumahnya.

Di Busan, Jimin mendapat banyak demo dari pekerja yang terpaksa ter-PHK akibat kebakaran pabrik industri miliknya. Kerugian besar dialami oleh Jimin, membuat pria itu dipenuhi amarah selama melawan pekerjanya sendiri.

"Sial, aku mau pelaku yang sengaja membakar pabrikku ditangkap dalam keadaan hidup, atau mati lalu bawa kepalanya padaku." Semua pegawainya hanya menunduk diam, karna ucapan kemarahan dari Jimin.

"Tuan, sepertinya memang ini kesalahan karna konsleting listrik. Tidak ada yang sengaja membakar, mana ada yang berani melakukan itu!" seru seorang pria paruh baya renta, yang mencoba meyakinkan Jimin. Pria paruh baya renta itu, tanpak gugup dan takut saat Jimin menghujaninya dengan tatapan marah dalam diam yang menakutkan.

"Apa? Konsleting listrik? kamu kira pabrikku ini, pabrik kelas rendah dengan kapasitas listrik yang minim? aku bukan orang bodoh, dasar tolol."

Bruuuuuk

Seketika Jimin menendang kepala pria paruh baya renta itu, sampai tersungkur kelantai dan kepalanya berdarah. Semua pegawai Jimin hanya bisa diam membisu, tanpa berani bersuara karna takut dengan kemarahan Jimin.

"Aaaah baiklah, aku akan kembali ke hotel. Besok, aku akan memeriksa data CCTV yang bisa melacak pelakunya. Aku sudah tidak sabar untuk menembak kepalanya dan meminum darahnya ...!" ujar Jimin, yang berbicara sangat sadis hingga membuat semua orang hanya menelan ludah karna ketakutan.

.

_____________****______________

.

Setelah kesal mengusut kasus kebakaran di pabriknya. Jimin kembali ke hotel, di sana ada seorang jalang yang sengaja di sewanya. Jimin sangat setres dan dalam marah karna kesialan yang terjadi akhir-akhir ini. Dia akhirnya menyewa wanita bayaran untuk menjadi pelampiasan kemarahannya, dan tentu itu adalah hal biasa yang di lakukan seorang Park Jimin.

"Aku akan menuangkan wine di gelasmu ...!" ujar jalang bertubuh sangat molek dengan tata riasan menggoda dan tajam. Dress yang memperlihatkan buah dadanya yang besar, cukup jelas terlihat. Pahanya yang mulus, membuat semua mata lelaki tentu akan tergoda.

Jalang itu duduk mengangkang di paha Jimin sambil memberi segelas wine dan memperlihatkan payudaranya yang sexy.

"Haaaah, menjijikan!" tegas Jimin ketus. Hal itu membuat jalang itu bingung dan mengangkat alisnya karna kaget.

"Apa maksudnya, aku datang kesini karna panggilanmu, bukan?" tanya jalang tersebut sambil membelai pipi Jimin, dan hendak mengajaknya berciuman.

"Jangan sekali-kali menyentuh bibirku. Aku gak mau berciuman dengan wanita lain selain istriku!" tegas Jimin, bersikap acuh pada jalangnya.

"Lelucon macam apa ini, kamu memintaku datang kesini, tapi kamu melarangku memuaskan napsumu? jadi aku kesini untuk apa?" tanya jalang itu kebingungan.

"Kamu akan jadi budak seks ku. Tapi aku tidak ingin bersetubuh denganmu!" tegas Jimin, yang membuat wanita jalang itu bingung. Kata-kata Jimin tentu membuat semua orang merasa aneh, tatapan Jimin yang sadis seolah menjadi pertanda akan ada penderitaan untuk jalang itu.

Benar saja, jalang itu dipaksa untuk mengulum penis Jimin hingga sperma itu penuh di dalam mulut. Jimin tidak mau memasukkan penisnya pada jalang itu, sebab Jimin sudah merasa terpuaskan saat penisnya dimanjakan dengan diulum jalang dan lalu ditumpahkan di dalam mulut. Jalang itu dipaksa Jimin melakukan semalam penuh, dengan kasar.

BAD BOY - [TERBIT NOVEL✓ BEST SELLER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang