◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
Malam sudah menunjukan pukul 02:00 WKS. Jungkook masih betah berendam di dalam kolam renang sendirian. Pikirannya melayang-layang membayangkan masa lalu saat bersama Hyeri, masa lalu saat mereka tinggal bersama. Hatinya semakin hancur saat menyadari, kesalahan terbesarnya yang tidak mempercayai Hyeri. Terlebih kepergian Hyeri, yang tengah mengandung anaknya. Senakal-nakalnya Jeon Jungkook, dia tetap bisa dikendalikan hanya karna Hyeri yang telah mengubah kebiasaan buruk dan sikap tempramentalnya.
Kini, Hyeri telah pergi jauh. Rasa rindu semakin menyelimutinya, bercampur rasa bersalah yang tidak berujung. Matanya terpejam, membiarkan memory-memory indah yang terekam diotaknya mengobati rasa rindunya pada Hyeri.
Disela-sela malam yang sunyi. Sebuah teriakan memaksa Jungkook membuka matanya. Pria itu terkejud dan kaget dengan teriakan yang cukup lantang dilanjutkan dengan tangisan dari beberapa assistant rumah tangga di rumah Jungkook.
Tanpa berpikir panjang, Jungkook segera berdiri dan mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhnya. Jungkook segera berjalan, ke dalam rumah yang sepertinya sedang terjadi sesuatu.
.
______________****_____________
.
Setibanya di dalam rumah. Jungkook yang tidak tahu menahu itu melihat semua assistant rumah tanggnya berkumpul di ruangan dapur. Mereka menangis tersedu-sedu tampak mengerumuni sesuatu di dapur.
"Ada apa ini? malam-malam begini kenapa teriak?" tanya Jungkook sembari menyela untuk melihat apa yang sedang mereka kerumuni.
Mata Jungkook langsung tertuju pada seorang perempuan yang tergeletak di lantai dengan mulut yang berbusa. Terdapat sebuah surat di tangannya, yang menandakan bahwa dia memang berniat untuk pergi.
Suara tangis dari seluruh assistant rumah tangga Jungkook, mengiringi pria itu yang mengangkat tubuh Anna dengan sangat hati-hati. Jungkook meletakkan kepala Anna di pangkuannya, tanpa sadar air matanya berlinang jatuh membasahi pipi Anna yang berada di bawahnya.
"Bangunlah ... Anna!"
"Kenapa kamu melakukan ini?" tangis mederu-deru menyertai setiap ucapan Jungkook. Semua assistant rumah tangga itu tidak menyangka, jika Anna akan mengakhiri hidupnya dengan meminum racun serangga malam ini. Tubuhnya sudah terbujur kaku, dan sudah tidak bernyawa.
"Maafkan aku, Anna ... maaf!" Jungkook hanya bisa menangis sambil memeluk jasad Anna yang sudah tidak bernyawa itu. Saat Anna meregang nyawa, tidak ada yang mengetahuinya, hingga nyawanya tak tertolong. Sebuah surat dituliskan Anna, yang menandakan jika bunuh diri ini memang keinginannya sendiri.
.
_____________****____________
.
'Isi surat'
"Untuk Jeon Jungkook. Pria yang sangat kucintai, pria yang sangat kuharapkan bisa memelukku dan menciumku penuh cinta. Pertama-tama aku ingin mengucapkan terima kasih. Karena kamu sudah mau menikahiku, walau kamu tidak mencintaiku. Jungkook, impianku untuk menikah denganmu telah terwujud, tapi aku lupa jika kamu akan tahu kekuranganku yang tidak bisa memberimu keturunan. Aku takut, takut semua orang tahu jika aku tidak bisa hamil, dan rahimku harus diangkat. Mengingat ibumu selalu bilang, agar aku melakukan program hamil, sedangkan aku tidak bisa hamil. Ketahuilah Jeon Jungkook, walau kamu memberiku hak sebagai istri aku tetap tidak bisa hamil, karna dokter bilang aku mandul. Tidak ada lagi gunanya aku hidup, aku hanya menjadi benalu, yang membuat hidupmu menderita. Aku tahu bahwa kamu hanya mencintai Hyeri, dan Hyeri tengah hamil anakmu. Kejarlah dia, aku merestuinya. Bahagiakan dia, dan jangan sakiti dia, hiduplah bahagia dengannya. Tolong sampaikan maafku padanya, karna aku sudah merebut pria yang dicintainya, aku pergi Jungkook ... berjanjilah padaku untuk mengembalikan hak Hyeri dan selamatkan dia dari Park Jimin."
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY - [TERBIT NOVEL✓ BEST SELLER]
Fanfiction[FOLLOW ME] ~Telah dibaca sebanyak 1juta kali di Wattpad~ Telah terbit novel dan best seller Adult Story preview _______________________ Assistant pribadi, pemuda tampan kaya raya itu, sangatlah cantik. Gadis itu bertugas mengawasi tuannya yang gema...