Part 5

10.3K 292 5
                                    

Pagi hari arif sudah di buat pusing oleh istrinya, bagaimana tidak? Istri nya itu sedari tadi merengek meminta dirinya untuk menemaninya ke mall.

"May udah dong jangan ngambek, masa gara gara aku nggak mau di ajak ke mall jadi gini sih"

"Kamu ngapain masih disini katanya mau ngantor, pergi ngantor aja sana nggak usah nurutin kemauan anak kamu"

"Aku nggak bisa pergi may kalo kamu kayak gini"

"Kenapa nggak bisa pergi.. Udah sana nggak usah mikirin aku sama bayi yang ada di kandungan aku, pikirin aja pekerjaan kamu"

"Aku harus gimana may supaya kamu nggak marah sama aku, atau kamu ikut aja ke kantor aku, nanti pulang nya aku ajak ngemall"

"Nggak, udah nggak mood ngemall. Udah sana kamu pergi "

"Yaudah aku pergi dulu. Aku nggak lama kok kekantornya"ucap arief  lalu mengecup kening istrinya.

arif  pun pergi bekerja, sebenar nya ia berat meninggal kan istrinya. Karna istrinya itu gampang banget badmood, kalo kemauannya tidak di turuti ia bisa nekad berangkat sendiri.

2 jam sudah arif berada di kantor saat ini jam menunjukkan pukul 10, di rasa pekerjaanannya sudah selesai ia pulang karna tadi ia berjanji pada istrinya kalo pulang cepat. Sebelum pulang ia mampir ke toko perhiasan yang sangat terkenal mahalnya, ia berniat membelikan istrinya kalung berlian. Setelah membeli ia pulang kerumah

#kamar.

"May jangan ngambek lagi ya? Aku nggak bisa liat kamu ngambek kayak gini "

"Siapa juga yang ngambek"

"Kalo kamu nggak ngambek, aku kasih hadiah"

"Hmmm paling juga baju, basi tau nggak mas"

"Bukan; aku tau baju kamu udah banyak. Yang satu ini pasti kamu seneng may"

"Apaan sih"

"Tutup mata nya dulu baru nanti aku kasih tau hadiah nya"

Maya pun menutup mata nya ia benar benar di buat penasaran oleh suami nya, setelah arif menyuruh nya membuka mata ia tersentak kaget karna ada yang melingkar di leher nya. Benda itu sangat bagus pasti harga nya mahal.

"Bagus banget kalung nya mas "

"Kamu suka nggak"

"Banget"Ucap maya senang

"Gitu dong senyum, jangan cemberut terus"

"Makasih yah mas udah beliin aku kalung ini. Pasti harga nya mahal deh"

"Nggk ada kata mahal buat aku may, liat kamu senyum aku seneng banget"

"Aku boleh minta sesuatu nggak"

"Mau minta apa?"

"Aku pengen kamu terus sama aku sampai maut memisahkan kita"

"Aku akan terus sama kamu may sampai nafas ini berhenti"

"Aku sayang kamu mas"

"Aku cinta kamu may "

arif pun mencium kening istrinya lalu turun ke perut istri nya yang sebentar lagi akan membuncit.

*****

Bulan berganti bulan minggu berganti minggu hari berganti hari kini usia kandungan maya memasuki bulan ke lima, perutnya bertambah besar.

Hari ini maya sangat marah kepada suaminya, suaminya telah tega menyakiti hati nya.

"Pergi kamu mas jangan pernah kembali lagi ke sini"

"May maafin aku, aku bener bener salah may aku nggak bermaksud buat kamu tersiksa kayak gini"

"Kenapa kamu nikahin dia setelah aku mas kenapa? "Ucap maya tangis nya semakin pecah, ia benar benar kecewa pada suaminya. knp suami nya menikahi wanita yang sangat ia benci.

"May dengerin aku may, aku nggak pernah cinta sama rara! Aku nikahin dia karna terpaksa"

"yang selama ini aku takutkan benar benar terjadi mas, kamu khianati cinta kita."

"May aku mohon kamu ngertiin keadaan ini may, aku janji sama kamu setelah rara melahirkan nanti aku bakal ceraikan dia."

"Ceraikan aku mas aku udah nggak kuat sama semua ini, kalo kamu memilih perempuan itu silahkan tapi ceraikan aku"

"Nggak may aku nggak akan ceraikan kamu"

Maya pun pergi meninggal kan arif  ia sudah tidak peduli dengan suami nya, ia lebih baik mengalah dari pada di madu. Ia tidak  mau kalo harus berbagi suami dengan prempuan lain.

Maya menangis di dalam kamar nya yang ia pakai sebelum menikah dengan arif (kenapa suaminya harus menyakiti hati nya seperti ini)
Lama maya menangis sampai ketiduran.

2 hari sudah maya mengurungkan diri di dalam kamar, sampai tak tau kalo di rumah nya telah kedatangan anggota baru yang akan tinggal bersamanya untuk selamanya.

Sudah berulang kali pembantu dan baby sitter nya mengetok pintu kamar nya tapi tak di gubris oleh nya.

Di bawah di ruang keluarga teradapat arief dan rara yang sedang berbincang bincang aisyah pun datang memberi tau kalo nyonya nya mengurungkan diri tidak mau keluar dari kamarnya.

"Permisi pak"

"Iya aisyah kenapa?"

"Pak saya kesini mau memberi tau kalo ibuk nggak mau keluar dari kamar, Dan sudah dua hari ini ibuk tidak menyentuh makan dan minum. Sedangkan bapak dua hari ini tidak  memperdulikan Ibuk malah asik dengan istri baru bapak, ingat pak ibuk lagi mengandung anak bapak. "Ucap aisyah mengeluarkan unek unek nya ia kasihan pada nyonya nya

"Maafin saya aisyah, saya sudah berdosa sama maya. Sekarang di mana maya"

"Mari saya antar pak"

arif pun mengikuti langkah aisyah yg menuju kamar istrinya. Dan benar kata aisyah pintu kamar istrinya terkunci dari dalam ia pun terpaksa mendobrak pintu itu. Setelah terbuka ia sangat kaget melihat keadaan istri nya yang tergeletak di lantai, buru buru ia mengangkat istrinya ke atas tempat tidur,Setelah itu ia menelfon teman nya.

"Hallo vil kamu bisa datang ke sini nggak maya pingsan"

"............. "

"Cepetan yah vil aku khawatir banget"

"............. "

"Okk aku tunggu"

arief pun mematikan sambungan telfonnya,15 menit kemudian dokter villa datang bersama suster pribadi nya.

"Ini kenapa rif kok bisa kayak gini maya nya "

"Aku nggak tau vil karna selama dua hari ini aku nggak sama dia"

dr villa pun memeriksa maya

"Gimana vil maya kenapa? "

"Keadaan nya kritis rief"

"Terus harus gimana?"

"Sus tolong di infus yah"

"Baik dok"ucap suster yang benama gita

"Kamu itu gimana sih rif istri sakit kok nggak tau, makanya kalo satu nggak bisa jangan nambah lagi apalagi maya sedang hamil"

"Aku bener bener salah vil, aku udah nyakitin maya"

" ya sudah klo dia bangun kamu langsung minta maaf, aku balik dulu karna ada jadwal oprasi"

"Iya vil makasih ya udah bantuin aku"

"Iya"

Dr villa pun pamit pergi karna ada jadwal oprasi katanya.

  Second wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang