Part 14

5.9K 164 1
                                    

Pagi ini maya di buat bingung oleh suami nya, bagaimana tidak? Suami nya bangun sendiri tanpa membangunkan nya, ia benar benar kesal dengan suaminya hari ini.

"Mbok mas arif kemana? "

"Tuan sudah berangkat ke kantor Nya sejak subuh tadi"

"Haaa subuh? Ngapain dia ke sana sepagi itu! Tumben banget"

"Nggak tau saya Nya, pokok nya tadi tuan pamit nya seperti itu "

"Ya sudah mbok buat kan saya minum terus antar ke meja makan ya"

"Baik Nya "jawab mbok minah lalu bergegas merebus air

Ingin rasa nya maya marah, ia kesal karna sedari tadi pesan nya tidak di balas suaminya, telfon nya juga tidak di angkat dan wa nya juga tidak di lihat. 'Kemana suaminya ini'

Lamunan maya terganggu karna mbok minah mengantar kan minuman yang ia pesan tadi

Setelah mbok minah pergi ia kembali melamun. Lamunan nya terganggu lagi karna suara dering hp yang menandakan ada pesan masuk, setelah membaca pesan itu tangan maya mengepal.

Buru buru ia naik keatas mengambil kunci mobil dan tas, setelah selesai ia kembali ke bawah menuju garasi

Mobil nya pun melaju ke arah rumah rara setelah sampai ia langsung masuk tanpa mengetuk pintu.

"Mbk rara keluar kamu mbak"teriak maya

Tidak lama kemuadian rara keluar bersama fasya dan kinar

"Ehh maya, kapan kamu datang "

"Nggak usah basa basi deh mbak! aku ke sini mau ngejemput fasya, fasya ayo kita pulang sayang"ajak maya

"fasya mau di sini bunda? Fasya kangen sama mama"

"Fasya tadi ke sini nya sama siapa sayang "

"Fasya di anter sama papa ke sini "

"Fasya pulang yuk sama bunda, disini nggk enak sayang "

"Fasya mau disini aja bunda, bunda pulang aja"

"Ini pasti kamu kan mbak yang ajarin dia kaya gitu ke aku, mbak seharus nya kamu tuh sadar kamu tuh bukan ibunya dia "

"Aku nggak pernah ngajarin dia kaya gitu ke kamu"

"Alah udah deh mbak nggak usah ngelak bilang aja kalo kamu mau ngambil fasya dari aku.. Iya kan? "

"Astagfirullahalazim may, nggak ada aku pikiran buat ngambil fasya dari kamu, aku udah serahin fasya ke kamu. Tapi aku minta tolong jangan pisahin aku sama fasya "

"Bunda jangan marahin mama, mama nggk salah apa apa bunda? Fasya nggak mau ikut bunda, bunda pulang aja"

"Okk hari ini bunda izinin fasya di sini tapi besok bunda jemput fasya "

Maya pun pergi dari rumah rara
Lalu ia kembali pulang kerumah
Setelah sampai ia langsung masuk ke dalam kamar nya. Di dalam kamar nya ia menangis, sudah cukup ia di buat pusing hari ini oleh anak dan suaminya

Tak terasa ia menangis sampai ketiduran, ia terbangun karna suara dering hp yang menandakan ada pesan masuk.

(selamat sore sayang.. Hari ini aku lembur, tapi nanti aku mau kamu dandan yang cantik dan memakai gaun yang bagus)

Tunggu aku dirumah yah...
Jangan lupa sama pesan ku tadi

Love you.. #suami tersayang

Begitulah isi pesan arif yang di kirim ke maya..

"tumben mas arif nyuruh aku dandan sama pakai gaun yang bagus" pikir maya, karna ia tak mau ambil pusing ia pun langsung membuka almari nya yang khusus gaun

"Pakai baju apa ya? Yang ini jelek, ini jelek, jelek, jelek, semuanya jelek aku pakai yang mana ya? "

Saat melihat sisi kanan almari ia tertujuh pada gaun bewarna putih tulang, gaun itu di belikan arif  saat menghadiri acara resepsi annisa dan suaminya.

"Aku pakai ini aja deh bagus "ucap maya pada akhirnya.

Jam teris berputar kini menunjukan pukul 12 malam, maya menunggu suaminya pulang di kamar
Karna tadi arif berpesan kalo menunggu nya pulang di kamar saja

(Ting) suara hp maya berbunyi

"Kamu keluar kamar sekarang
Aku tunggu kamu"(pesan arif)

Maya pun keluar dari kamar lalu menuruni anak tangga, saat menuruni anak tangga ia melihat banyak lilin di sekitar tangga
Langakah nya pun terhenti ketika melihat setangkai bunga mawar dan kertas kecil di tangkai nya

Lalu maya mengambil setangkai bunga mawar pertama dan membaca kertas nya

Aku suka mata kamu

Tangkai kedua..

Aku suka hidung kamu

Tangkai ke tiga

Aku suka pipi kamu

Tangkai ke empat

Aku suka bibir kamu

Tangkai ke lima

Aku suka wangi kamu

Tangkai ke enam

Aku suka senyum kamu

Tangkai ke tujuh

Aku suka omelan kamu

Tangkai ke delapan

Aku suka jail nya kamu

Tangkai ke sembilan

Aku suka masakan kamu

Tangkai ke sepuluh

Aku suka pelukan kamu

Tangkai ke sebelas

Aku suka ciuman kamu

Tangkai ke dua belas

Aku suka sabar kamu

Tangkai ke tiga belas

Aku suka manja nya kamu

Tangkai ke empat belas

Aku suka setia nya kamu

Tangkai ke lima belas

Aku suka perjuangan kamu

Tangkai ke enam belas

Aku suka bertemu kamu

Tangkai ke tujuh belas

Aku suka kedewasaan kamu

Tangkai ke delapan belas

Aku suka kembar kamu

Tangkai ke sembilan belas

Aku suka hidup dengan mu

Langkah maya berhenti sejenak untuk sekedar menyeka air mata nya
Yang sedari tadi mengalir setiap membaca tulisan di tangkai mawar itu. Kini sudah ada 19 tangkai bunga mawar di tangan maya, di hadapan maya kini ada anak tangga terakhir dan pasti nya juga terdapat tangkai bunga mawar beserta tulisannya,  Maya pun turun ke tangga 20 lalu mengambil bunga mawar nya dan membaca nya.

  Second wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang