Happy reading!!
_______Cowok itu tersungkur dilantai dengan darah merah segar mengalir di bibirnya.
10 detik berikutnya cowok itu berdiri mengusap darah yang mengalir itu lalu menonjok Danis.
Dan keduanya berakhirlah berkelahi dan kak Irene mencoba menengahi perkelahian itu, tapi kak Irene nggak mampu untuk memisahkan mereka, gw pun ikut memisahkan mereka, kak Irene tarik cowo misterius itu dan gw tarik Danis dengan satu tangan, dan gw agak cukup kesusahan karena gw juga gendong Kevin.
"BISA NGGAK SIH KALIAN NGGAK USAH TENGKAR KAYAK ANAK KECIL AJA, KLO MAU LANJUT SANA AJA DI JALAN SEKALIAN DITABRAK BIAR ADIL" Ucap gw meninggi dan kegiatan mereka pun berhenti.
Dan juga orang² yg berada disana ngelihat kita.
Danis dan cowo itu cmn saling melihat lalu membuang muka kesal.
Gw liat kak Irene dengan raut wajah takut dan menahan isakan tangisan nya.
Secara tiba tiba Danis tarik tangan kak Irene kasar yg bikin kak irene tersentak kaget.
Gw pgn bgt bantu kak Irene tapi klo gw ikut campur nanti masalahnya tambah berantakan.
Author pov
Danis yg matanya tertutup dengan kemarahan dan kebencian melihat Irene.
Jika Irene bukan wanita, Danis pasti sudah memukulnya dengan keras, tetapi Danis menahannya dia masih sadar klo Irene itu perempuan.
Danis menghelakan nafas kasar dan mengepalkan tangannya untuk menahan emosinya.
Irene hanya menunduk dan meremat jari jemarinya, dia hanya menahan isakan tangisan dan berdoa dlm hati.
"Aku kecewa rene sama kamu" ucapan danis dengan nada sinis, yg membuat Irene semakin tambah takut.
"Hiksss..." Satu isakan lolos dari mulut Irene.
"Kenapa kamu nggk bilang dari awal, kenapa sih kamu ngelakuin ini hah?!" Ucap Danis yg diakhir dengan nada tinggi diakhiri kalimat.
Irene semakin terisak melihat danis seperti itu.
"Klo kamu bilang dari awal, masalahnya nggak akan besar Rene kyk gini"
"Kamu tau perasaan aku dulu pas denger kamu ha*il dan itu anak aku, aku down Rene down, disitu aku yg udh baikan sama Viva dan ingin menjalani kehidupan yg baru"
"Dan harapan ku rusak gara² kamu Rene, kenapa kamu datang dan merusak semuanya"
Satu tetesan air mata turun membasahi pipi Danis.
"Dulu aku benci bgt sama Kevin Bella, dan aku nggak terima keberadaan mereka, tapi lambat laun, rasa benci itu hilang dan berubah menjadi cinta dan sayang selayaknya seorang ayah dan anak" danis tersenyum tipis mengingat kebersamaan Bella dan Kevin dengannya.
"Tapi entah kenapa sekarang hati aku hancur klo mereka bukan anak aku, dan aku takut klo mereka tinggalin aku, aku udh terlanjur sayang dan cinta sama mereka" tetes demi tetes air mata turun membasahi pipi danis.
Irene dengan mengumpulkan keberanian untuk menatap dan berbicara kepada Danis.
"Maaf" satu kata yg keluar dari mulut Irene.
"Hikss..hiksss.. maaf nis maaf, aku ngelakuin semua ini ada alasannya"
Irene menarik nafas dalam² untuk menenangkan perasaan ini.
"Dulu sebelum aku balik ke Indonesia, aku udah pny pacar nis, tapi papa aku nggak setuju, dan aku pun balik kesini lagi, dan aku berfikir klo kamu pasti nungguin aku"
"Emng aku jahat nis ngerusak kehidupan kln dulu, tp ketika kamu marah karena aku ngecelakain Viva, aku disitu udh nggk ada niatan sama sekali buat ketemu atau apapun itu"
"Tapi karena kecerobohan aku, dan laki² itu yg buat aku jadi begini nis, dia nggk mau tanggung jawab atas apa yg diperbuat dan dia nyuruh aku buat gugurin kandungan ini tapi aku nggak mau, dan dgn terpaksa aku ngelakuin ini nis,hikss.. hikss... Maaf nis maafin aku"
"Tapi sekarang aku takut nis, klo dia nanti ambil kevin sama Bella dari aku hikss..hiks.."
"Kemana aja dia selama ini, kenapa dia kembali nis huhuh"
Ucap Irene ketakutan dan membayangkan jika Bella dan kevin diambil oleh ayh kandung mereka.
"Hikss... hikss... Aku takut nis takut"
Sama halnya dengan Irene danis pun juga takut jika kevin dan Bella diambil, oleh ayh kandungnya.
Dengan perlahan Danis memeluk Irene dan menenangkan Irene.
"Udah Rene, mending kita doain yg terbaik buat mereka dan kesembuhan Bella"
Tangisan Irene yg td menjadi jadi, dan sekarang agak sedikit lebih tenang, karena Danis.
Author pov end
Viva pov
Gw yg dari tadi hanya diem liat cowo yg mengaku ayh dari Kevin Bella itu, gw berfikir kok tega²nya sih dia dulu, kok bego bgt ninggalin kak irene yg waktu itu sedang hamil anaknya.
Sekarang klo mo ambil ?, Enak aja lu kgk mo ngerawat dr bayi mo ngambil ae nih kutu air, enak kali ngambil tinggal gedhe, huh dasar.
Dengan berat hati gw ngomong Ama nih org.
"Masnya gpp kah? Apa saya harus panggil in dokter?"
"Ngk ush mbaknya" ucap dia ramah.
Klo gk mau yah udah sih, gw gk maksa juga, yg ngerasain juga situ.
Oh iya btw Danis sama kak Irene lumayan lama sih, kok gk balik² sih gw rada khawatir Ama kak Irene.
Dari arah kanan gw, gw liat kak Irene ama Danis jln ke arah kita.
Gw liat mereka udh beler bgt gitu.
Kan abis nangis, yah pasti beler lah zeyenggg, bisa²nya di keadaan begini lu ngelawak pip - taehyung
Kak Irene langsung duduk disebelah gw dan mengelus lembut punggung Kevin.
Sedangkan Danis, dia kek ogah² an liat ke arah cowo itu.
.
Hampir seharian gw sama yang lainnya di rumah sakit, dan keadaan Bella masih belum sadar.
"Viv kamu plng gih, besok kan kamu kerja" ucap kak Irene ke gw dengan tatapan sendunya.
"Gk ah aku masih mau di sini"
"Vivaaa pulang yahh, mama papa khawatir nanti"
Gw masih tetep gk mau dan kekeuh buat gk plng.
"Klo gitu Kaka anterin aja deh, ayo"
Kak Irene udh berdiri di hadapan gw dan pegang pergelangan tangan gw.
"Gk ada penolakan ayo plng sekarang"
Dengan berat hati gw nurut dan pulang dianter kak Irene huh.
_______
BersambungUdh terjawab semua nih, hehehe Kevin Bella nanti ikut siapa yah Irene Danis atau papa kandungnya ?.
Penasaran? Tunggu ae kpn gw up huwehehe. Mungkin lama gwnya up soalnya sibuk mo ujian huwehehe.
Klo mau tau kpn gw up pantau trs ig gw, nanti bakal gw umumin kapan up dan kasih spoiler di setiap chapter
Ig _ohmithaaa
Jan lupa vomment yahww!!!
Next or not?!!
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN DINI 2
Teen FictionSequel of perjodohan dini. Lembaran baru dari kehidupan Viva, yang telah melalui pahit dan manisnya sebuah hubungan. Sampailah Viva bertemu dengan seseorang yang dapat membuatnya merasa jatuh cinta lagi. Namun, masa lalu mendatanginya lagi, rasa sak...