Happy reading!!
_______"Iya aku Danis, kamu kenapa mengulang nama aku hmm"
"Bbiaarr akkuu iinggat telus kkkammmmu" ucap Viva dengan susah payahnya dan tersenyum manis ke pada Danis.
"Kamu bisa sembuh kok viv bisa, semangat" Danis memegang tangan Viva dengan lembut serta mata yang berbinar².
Keesokan harinya Danis menghubungi orang tua Viva, untuk memberi kabar Viva saat ini.
"Klo gitu aku hubungi mama kamu dulu yah biar nggak khawatir, dan skrng kamu udh siuman, tunggu yah" ucap Danis lembut dan agak sedikit menjauh dari Viva dan segera menghubungi orang tua Viva.
Setelah menghubungi orang tua Viva, Danis segera kembali dan menunggu kedatangan orang tua Viva.
Tidak butuh waktu lama, orang tua viva datang dengan senyuman lebar dan mata yang berkaca².
"Paa bisa bicara sebentar" Danis memberi tahu apa yang dikatakan dokter kemarin malam kepada orang tua Viva.
Senyuman hangat yang tercetak seketika luntur ketika Danis memberitahu kondisi terakhir viva.
"Ma-maama?" Ucap viva terbata dan ragu itu orang tuanya atau bukan.
"Iya nak ini mama nak, mana yang sakit hmmm, blng sama mama" ucap sang ibu yang penuh khawatir dan memegang tangan sang anak dengan erat.
Perlahan Viva mengoyangkan kepalanya yang berarti 'tidak'.
.
Hari demi hari berlalu dan keadaan Viva sedikit demi sedikit membaik dan bisa tertawa lagi.
"Permisi" ucap seseorang di balik pintu dan masuk kedalam ruangan.
"Vivaaa" suara ceria teman² Viva yang menjenguk dan membawa tetek bengek serta printilanya :v.
Viva yang melihat mereka agak sedikit bingung, lupa ingat viva melihat mereka.
"Clara" ucap Clara memperkenalkan dirinya sekali lagi kepada Viva.
"Ccara" Viva susah payah untuk mengulang nama Clara.
Clara menggangukkan kepalanya "iya Clara" Clara tersenyum serta menahan tangisannya.
Setelah acara perkenalan mereka bercerita tentang masa masa sma dan sebagainya, Viva yang ingatannya semakin memburuk dan meskipun sedikit lupa, temannya dengan sabar menjelaskan dan menceritakan semua.
Mereka tenggelam dalam tawa ceria dan melupakan sejenak tentang penyakit Viva.
Dan tidak lama Daniel datang, hampir seminggu Daniel tidak menjenguk Viva karena urusan kantor yang sangat sibuk.
Viva melihat Daniel agak sedikit bingung karena blm bertemu semenjak Viva sadarkan diri.
"Viv masak lo lupa sama dia" goda Clara dan Viva mencoba mengingat nyatanya nihil dia tidak bisa mengingatnya.
"Daniel" ucap sang empunya dan Viva mengangguk lemas yang nyatanya dia masih blm bisa mengingatnya dengan jelas hanya gambaran² kecil yang teringat kenangannya bersama daniel.
Viva mengangguk lemah dan tidak menghiraukan Daniel. Viva melanjutkan obrolannya dengan teman²nya.
"Viv lu anggurin tuh sih Daniel" Viva mencerna ucapan Necha dan mencari sosok Daniel, karena Viva susah untuk mengenalinya lagi Necha menunjuk Daniel yang sedang berdiri di dpn ranjang. (Kyk org ngek ngok).
"Niel sini" Daniel mendekat dan duduk di sebelah ranjang Viva, dan memegang tangan Viva dengan erat seperti tidak ingin Viva menghilang.
"Vivaaaaa" ucap Daniel lembut dan tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN DINI 2
Teen FictionSequel of perjodohan dini. Lembaran baru dari kehidupan Viva, yang telah melalui pahit dan manisnya sebuah hubungan. Sampailah Viva bertemu dengan seseorang yang dapat membuatnya merasa jatuh cinta lagi. Namun, masa lalu mendatanginya lagi, rasa sak...