33

1.6K 89 27
                                    

Happy reading !!
_________

"Mau telfone Danis ?" ucap sang ayah dengan pelan agar Viva dpt mencerna ucapannya.

Tanpa sadar Viva mengangguk dan membuat orang² yang disekitarnya sedikit terkejut.

Ayah Viva segera menelfon Danis, meskipun ayah Viva sedikit benci tetapi ia masih menyimpan no Danis.

Sambungan telepon sudah terhubung dengan Danis dan mengaktifkan loud speaker.

"Halo Danis"

"Iyaaa pa, kenapa ?"

"Kamu bisa ke rumah sakit ?"

"Ken-paaaa siapa yang telpon?" Ucapan danis terpotong dengan ucapan Bella.

"Bentar sayang ini papanya kakak cantik, oh iya pa tadi gimana pa?"

"Oh kamu sama anak² kamu yah"

"Wah iya pa lagi ngajak jalan²"

"Gimana yah, ngerepotin ini jadinya"

"Emng kenapa pa ?, Selagi Danis masih dijalan, emang mau nitip apa pa?"

"Nggak mau nitip apa² kok, cmn tadi Viva cariin kamu, tapi klo kamu nggak bisa nggkk papa kok, kamu lanjut aja sama anak² kamu"

"Owh bisa kok bisa, tapi maaf yah pa nanti Danis bawa anak²"

"Wah nggak papa kok nggak papa"

"Yaudah kalo gitu Danis kesana sekarang yah"

"Iya hati hati"

-tut-

"Viva kamu dengar sendiri kan, Danis mau kesini sama anak²nya, tunggu yah" ucap sang ayah dan dingguki Viva.

Dilain sisi, Danis beserta anaknya segera menuju rumah sakit.

"Paaa emang kenapa ayahnya Kaka cantik telpon ?" Tanya Kevin yang penasaran.

"Kaka cantik mau ketemu kalian, tapi sebelum kesana kita beli buah dulu yah" ucapan Danis dan diangguki anak²nya.

Sesampai di toko buah, anak² mulai memilih buah untuk viva, setelah selesai mereka merasa lapar, dan ingin roti, segera Danis pergi ke toko roti untuk membelikan beberapa untuk anak² dan beberapa juga untuk dibawah ke rumah sakit.

Setelah 30 menit di jalan, mereka sudah sampai di rumah sakit dan membawa buah tangan yang berupa buah dan roti.

"Lah paaa kok kerumah sakit, kok nggak kerumah nya sih ?" Bella yang terheran mengapa ke rumah sakit.

"Kamu liat aja nanti ok?" Mereka mengangguk dan berjalan di samping kanan dan kiri Danis.

Sampai ke depan pintu ruangan Viva Dani mengetuk, mengucapkan permisi dan masuk.

Ketika sudah masuk keruangan, Bella dan Kevin agak terkejut melihat Viva yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Mereka segera berlari menuju Viva dan memeluknya, seketika Bella dan Kevin menangis melihat viva.

"Huwaaa kaka cantik kenapa huwaaaa" ucap Bella terisak dan memeluk Viva dari samping.

Viva kebingungan dengan kehadiran anak² ini, siapa Mereka, kenapa mereka disini ?.

"Kkk-kalian siapa ?" Ucap Viva dan menunjuk kevin.

"Huhuhuhu papaaaaa kakak cantik ngk kenal kitaaa" ucap Bella Kevin dan memeluk Danis sambil menangis kencang.

Danis mensejajarkan tingginya dengan Kevin dan Bella untuk berbicara.

"Kevin Bella sayang ssttttt, kok nangis sih, kasian nnti kakak cantik ikut sedih juga, liat kalian nangis" ucap Danis menenangkan mereka.

"Huhuhu paa kakak cantik kenapa pa kok ngk kenal kita ?~~~" tanya Kevin sambil menghapus air matanya.

"Eummm kakak cantik kemarin kepalanya kebentur sama pintu, kepalanya masih pusing, jd agak lupa ingat gitu, bkn berarti kakak cantik lupa sama kalian" penjelasan Danis dan mereka mulai sedikit memahaminya.

"Kakak cantik cepat sembuh yahh, nanti bisa main bareng² lagi, jangan lupa minum obat dan tidur siang yah kakak cantik"

Viva dengan lemas mengangguki ucapan mereka.

"Oh iya viva, kenapa kamu cari aku? Hmm" ucap Danis halus dan Daniel terbakar api cemburu tp Daniel berusaha untuk menahan ya.

"C--cuman mau lliat kamu saja" ucap Viva yang akhiri senyuman manis sampai menyipitkan matanya.

Sedangkan semua orang terpatung mendengar pernyataan Viva.

"Aku disini nggak akan kemana mana" Danis memegang ke dua tangan Viva.

Danis menahan tangisannya, dan tidak tega melihat Viva yang terbaring lemah dan semakin kurus.

"Ja-nji yah jangan kemana mana" entah apa yang di pikirkan Viva sampai dia melupakan Daniel yang sekarang menjadi tunagannya sedangkan Danis hanya mantan di masa lalunya.

Sudah tidak tahan melihat kebersamaan Danis dan Viva, Daniel keluar dari ruangan Viva dan menuju taman.

Daniel bersandar pada bangku taman, menundukkan kepalanya dia sudah tidak tahan melihat itu semua, Daniel terbakar api cemburu.

Daniel merasa dirinya sebagai pelampiasan Viva serta sandaran untuk sementara, mengapa dulu Daniel selalu bertemu Viva saat Viva mengalami kesulitan, mengapa ia tidak bertemu Viva lebih dulu dari Danis atau tidak pernah bertemu dan mengenal Viva yang hanya ujungnya menyakiti hati Daniel, mengapa Danis yang Viva cari pada saat masa ini, bukan dirinya.

Kecewa ? Iya, Daniel merasa kecewa kepada Viva, mengapa ia tidak dpt mengingat dia, tapi mengingat orang lain yg pada masa lalunya sering menyakiti hatinya.

Tapi rasa sayang dan cinta Danis melebihi dari apa pun, meskipun Daniel kecewa kepada Viva sekarang, Daniel masih bisa memaafkan Viva. (Keabisan kata² gw ini)

Sejenak Daniel menenangkan diri di taman sebelum kembali keruang Viva.

Sedangkan di ruangan Viva penuh dengan canda dan tawa, karena tingkah lucu Bella dan Kevin yang membuat Viva tertawa lepas. Sejenak untuk melepas rasa sakitnya.

______
Bersambung

Halo semuaaa, setelah bermalas²an akhirnya up, dan juga pendek, otak udh panas karena tugas banyak bgt sampe lupa sama ini cerita.

Jan lupa vomment yah !!

Next or not ?!

PERJODOHAN DINI 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang