Happy reading !!
________Setelah dari rumah sakit gw minta Danis buat nganterin gw pulang, dan disitu pula ada Daniel yang baru aja keluar dari mobil. Daniel yang liat mobil gw masuk lngsng berhenti dan diam di depan pintu rumah gw.
Gw bingung apa yang harus gw lakuin, gw nggak takut soal gw sama Danis, gw takutnya Daniel cium bau obat di badan gw apalagi gw bawa obat²an, gw taruh aja kali yah di mobil.
"Kam- loh kok kamu duduk di tempat penumpang ?, Kamu sama siapa ?" Daniel kebingungan liat gw yg turun di sebelah kiri, bukan di sebelah kanan.
Belum gw jawab Danis keluar dari mobil, Daniel speechless liat gw sama Danis satu mobil, apa lagi itu mobil gw.
"Kamu ngapain sama dia ?" Entah kenapa ucapan Daniel ini dingin banget trs liat Danis tajem.
"Tadi aku minta bantuan dia doang kok" gw segera berdiri disebelah Daniel dan memegang tangannya, tapi apa dia menghempas tangan gw.
"Kenapa nggak bilang sama aku" Daniel ketus bgt ke gw, baru kali ini gw liat Daniel kayak gini, dan juga gw harus bilang apa klo gw abis dari rumah sakit.
"It-itu ta-"
"Oh atau jangan jangan kamu main dibelakang aku IYA HAH?" Ucapan Daniel meninggi diakhir kalimat, gw takut Daniel ini kenapa sih.
"Bukan, kamu salah ini cmn salah paham doang, aku nggak sejahat itu sama kamu Niel" gw berusaha menjelaskan tapi Daniel keliatan udh nggak mau denger apa².
"Apa lagi sih viv apa ?, Udh jelas² kok ini buktinya udh ada didepan mata aku"
"Niel ini nggak kayak Lo pikirin, lagian gw nggak ada apa² sama Viva, dia cmn minta bantuan gw doang nggak lebih, gw tau Viva itu cewek yang baik"
Daniel yang udh muak liat Danis, akhirnya pun menonjok Danis sampai tersungkur.
"Daniel !!" Teriak gw dan membantu Danis berdiri gw liat darah segar mengalir di bibirnya.
"Kamu tuh apaan sih aku bilang nggak ada apa² yah nggak ada" gw menangis sejadi²nya.
"Kamu kok belain dia sih, owh apa bener omongan aku tadi ? Iyaa" Daniel udh naik pitam dan mau nonjok Danis lagi dan gw segera berdiri di depan Danis.
"Stop gw bilang stop" gw udh capek dan juga kepala gw udh pusing trs ditambah lagi masalah ini.
"Niel gw tuh sama Danis nggak ada apa² gw bukan cewek sejahat itu gw nggak mungkin ngelakuin itu semua hikss hikss"
"Udalah niel gw kecewa sama lo, selama ini lo nggak percaya sama gw jd buat apa kita terusin hubungan ini" dengan tangisan tersedu² gw ninggalin mereka berdua masuk ke rumah.
Danis mendekati Daniel dan membisikan sesuatu dan memegang bahu Daniel.
"Lo liat kan, Lo udh bikin dia kecewa, lo tuh nggak tau apa yang sebenarnya terjadi sama viva" Danis pun meninggalkan Daniel yang mengacak rambut frustasi.Daniel berpikir apa yang ia tidak ketahui tentang calon istrinya itu.
Sedangkan Viva menangis sejadi jadinya di kamar dan merasa kecewa dengan Daniel, terbesit di kepala Viva untuk menyelesaikan hubungannya dengan Daniel, tapi Viva tdk menginginkannya sedangkan dia sudah terlanjur kecewa dengan Daniel.
Sedangkan Daniel dia sangat merasa bersalah dengan Viva, Daniel pun segera menyusul Viva dan masuk ke dalam rumah, terdengar suara isakan di dalam kamar Viva dan Daniel mengetuk keras pintu itu, bukan jawaban dari Viva melainkan isakan tangisan Viva semakin keras.
"Viv aku tau aku salah, viv maafin aku yah, aku mohon" berulang kali Daniel mengatakan ini tapi tidak disahuti oleh viva.
"Niel gw mohon Lo pergi dari sini, tinggalin gw, gw pen sendiri" Viva berucap dengan isakan yang menjadi² apalagi degan kepala yang teramat sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN DINI 2
Novela JuvenilSequel of perjodohan dini. Lembaran baru dari kehidupan Viva, yang telah melalui pahit dan manisnya sebuah hubungan. Sampailah Viva bertemu dengan seseorang yang dapat membuatnya merasa jatuh cinta lagi. Namun, masa lalu mendatanginya lagi, rasa sak...