2 tahun usia Maira saat ini, tak lupa aku mengenakannya Jilbab agar dia terbiasa saat dewasa nanti. Ayahnya pun sudah merestujui akan kebijakan itu.
"Maira sayang, ibu akan mengenakan Maira Jilbab agar Maira terbiasa.."
"Iya.. Ibu.." Dengan suaranya yang begitu halus.
Aku dan syauqi telah mendiskusikan ini saat Maira memasuki usia 13 tahun, kita akan memberangkatkan Maira ke pesantren ku dulu di Bandung, agar dia bisa menjadi wanita yang shalihah dan berbakti kepada orangtua..
Karena pesan ibu, agar Maira bisa menjadi lebih sepertiku saat ini.. Menjadi wanita yang penurut akan kata-kata suaminya kelak.
******
12 tahun usianya, Kelak tahun depan dia akan di berangkat kan menuju Bandung. Yang dimana Hari Aniversary pernikahan dengan syauqi yang ke 17 tahun kurang lebih.
Memang sudah lama menikah, Mungkin kita termasuk menikah Muda, tapi aku tidak ingin Maira menikah muda sepertiku.
Maira tumbuh dewasa menjadi seorang perempuan yang selalu beristiqamah dijalan ALLAH menuruti perkataan ku dan Syauqi.
"Mairaaa... Turun kebawah sebentar Ayah ingin bicara denganmu." Ucap syauqi yang lantang
"Baik, Aya Maira akan segera turun.." Jawab Maira.
"Ada apa ayah..?? " Tanya Maira.
"Duduklah nak.." Jawab syauqi.
"Nak.. Kamu akan ayah berangkatkan tahun depan ke pesantren ibu mu dulu, agar tidak terjerumus pergaulan saat ini yang sedang merajalela.." Ucap syauqi.
"Ibu tidak mau putri semata wayang ibu terjerumus pergaulan diluar sana, kamu harus bisa menjaga kehormatanmu. " Ucapku.
"Baiklah.. Jika itu mau ayah dan ibuaira akan laksanakan.." Ucap Maira dengan senang hati.
"Siapkan dirimu nak, jangan sampai kamu mengingat keadaan ayah dan ibu disini." Ucap syauqi.
MAIRA POV'S
Aku harus bisa menjadi seperti ibu, malah akau harus melebihi dari ibu, agar ayah dan ibu bangga mempunyai anak seperti ku, aku harus sanggup pergi jauh tanpa ibu dan ayah, Toh ini demi kebaikan ku.
Aku ingin berangkat tepat kelahiranku, agar aku bisa menghitung berapa lama aku berdiam dipesantren itu, semoga aku tidak ingat kepada ayah dan ibu saat aku jauh dari mereka.
......
Aku akan mengantarkan Maira ke pesantren besok pagi. Agar dia bisa menyesuaikan dirinya disana.
"Maira... Kemari nak..!!" Ucapku.
"Baik.. Bu tunggu sebentar.." Jawabnya.
"Besok ibu akan mengantarkan mu ke pesantren ibu dulu.." Ucapku.
"Besok.. Bu.?? Kenapa tidak tepat ulang tahun ku saja bu..??" Jawabnya.
"Sudahlah jangan kamu bantah ibumu nak.. Karena itu untuk kebaikan mu.." Ucap ayahnya.
"Baiklah ayah.." Jawab Maira.
"Ayo siapkan perlengkapanmu untuk besok..!! " Ucap ayahnya.
"Baiklah.. Ayah.." Jawab Maira.
Maira sangat takut akan ayahnya, Karena ia harus menuruti kata-kata ayahnya, agar ia terbiasa menuruti kata-kata suaminya kelak.
PAGI HARI⛅⛅
Maira sudah siap menggunakan gamis Hitam dan kerudung Grey, dia sangat mirip denganku saat aku muda dulu kala.
Semoga anak pak ustadz itu lupa denganku atas kedatangan anakku yang mirip denganku ini. Bisa- bisa dia mengganggu anakku.
Assalamu'alaikum🙏
HppyReady✨
Jangan lupa Vote and Comen ya🙏🙏☺
Jangan jadi pembaca yang hilang tanpa jejak 👣😉Ig: nrhlj_19
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Takdir
Teen FictionTakdir, tidak semua orang memiliki takdir yang indah. Bahkan ketika takdir itu tidak sesuai dengan kehendak Allah, ujian apapun akan datang menghampiri. Aisyah Nurhalizah, sosok wanita tangguh, anggun dan ramah lembut. Tapi ia tidak beruntung periha...