21. Undangan?

149 16 2
                                    


Begitulah Kekuasaan Allah dia sangat maha pembolak-balik semuanya terutama takdir dan hati.

~~~~

Ting-Tong..

Suara belll pintu mengganggu Sya, dia sedang enak dengan posisi santai nya, ditemani Majalah Muslimah dan lantunan Sholawat, "Tidak tau aku sedang senang , selalu saja ada yang mengganggu. Dah , males ..."
Gumam nya.

Lalu dia beranjak dari posisi nya, Sya pergi menuruni tangga untuk melihat siapa yang datang dan berani mengganggu nya.

Krekkk....

"Toh, tidak ada seseorang, Ahh mungkin anak tetangga yang jail.." ucap nya.

Sya melihat kiri dan kanan, namun tidak ada seseorang pun, bulu pundak nya merinding. Saat ia lihat ke arah bawah sebuah undangan bewarna Biru Toska, undangan tersebut terlihat samar.

Sya bingung dari siapakah undangan ini?? bertapa tidak sopan orang tersebut memberikan undangan ini tanpa menemui nya. Sya mengambil undangan tersebut, Wow.. Bertuliskan nama yang membuat nya terdiam seketika dan disusul dengan seribu luka.

"Ama & Syauqi..??" ucapnya  sambil membaca,
" Aisyah dan Suami ditempat." lanjut baca nya, yang tertera diundangan tersebut.

Ini sebuah penghinaan, Ama tau bahwa Sya tidak memiliki suami, tapi mengapa dia seperti ini?! Sya membuka isi surat undangan itu.

Mata nya terarah kepada acara hiburan "Gambus" Wow.. mereka mengadakan hiburan Gambus, tidak sengaja ia melihat nama nya tertera di turut mengundang, "Aisyah Nurhalizah (mantan Istri) ".

Sya tidak kuat menahan nya, mereka sangat keji, busuk, terlebihnya mereka bukan manusia. harga diri nya jatuh, Sya menangis dihadapan Allah, ia berbicara dengannya semoga pilihan nya ini tidak salah pilih.

Undangan Ama dan Syauqi lah yang membuat nya harus menerima lamaran Alfar, karena hanya Alfar yang akan menyelamatkan harga diri nya. tepat Sya menerima undangan, seseorang mengetuk pintu.

Tok.. Tok.. Tok..

" Assalamu'alaikum.." ucap pria diluar rumah.

Suara itu tidak aneh, suara itu dapat membangunkan Sya dari luka masalalu yang terkorek, siapa kalau bukan harapan nya Alfar.

Lalu dia berlari menghampirinya, tidak lupa Sya mengusap air mata nya, semoga Alfar tidak mengetahui bahwa ia sudah menangis karena undangan tersebut.

"Wa'alaikumsalam.. Kau Alfar silahkan masuk..!!" jawab nya.

"Terimakasih.." ucap Alfar, tidak lama kemudian Alfar mengucapkan yang membuat Sya gugup,
"mata kau sembap, kau kenapa?? Kau menangisi aku kah, kau takut aku tidak akan jadi melamarmu??" ucap Alfar, membuat Sya tertawa merekah.

"Justru dari itu aku akan menerima lamaranmu.." jawab Sya.

"Serius kah kau syaa..??" tanya Alfar, yang tidak percaya.

"Serius, tetapi dengan satu syarat.." jawab nya.

"Syarat apakah itu?? Aku akan melakukannya demimu syaa.." ucap Alfar.

Goresan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang