30. Cinta lama?

47 5 1
                                    

Allah itu maha baik, Ia memberi cobaan tetapi Ia juga yang memberi kebahagian.

- Aisyah Nurhalizah -

@nr.dza
_________________________________________

Cahaya matahari sudah menerangi bumi, terutama menyinari wajah Syaa yang tengah tidur di pangkuan Alfar setelah shalat subuh.

Alfar menatap wajah Syaa yang merengut akan cahaya matahari, "Nikmat manakah yang engkau dustakan." dengus nya.

"Sayang bangun yuk, kita sarapan mau aku yang masak atau kita keliling nyari bubur?” ucap Alfar.

"Bentar sayang aku masih ngantuk nih." jawab Syaa, dan memeluk pinggang Alfar.

"Ayok, biar Dede bayi nya sehat. Ayo argh jangan malas." bujuk Alfar, "Jadi, mau di buatin apa keliling nyari bubur?" lanjut Alfar.

"Yaudah deuh, keliling aja nyari bubur." jawab Syaa.

"Siapppp sayangggg nya masss." ucap Alfar, sembari mengecup kening Syaa.

Sudah lama Alfar menunggu Syaa di depan rumah namun Syaa tidak kunjung datang. Terpaksa Alfar harus kembali ke kamar nya.

Ketika Alfar membuka pintu, ternyata Syaa masih sibuk memilih baju yang akan di kenakan nya.

"Sayang, bagus yang mana? Ini atau ini?" tanya Syaa.

Alfar kebingungan padahal warna baju yang tanyakan sama-sama hitam, tetapi beda model nya. Alfar sudah kebingungan dengan istrinya yang tengah mengandung anak nya.

"Coba sini aku liat." jawab Alfar.
"Yang ini aja sayang, nggak menerawang sama lebar juga." lanjut Alfar.

"Siap masss Sayanggg." ucap Syaa.

Bergegas Syaa dan Alfar menuruni anak tangga, Alfar yang sangat menjaga Syaa, agar kejadian yang dulu tidak terulang lagi dengan hati-hati Alfar memegang tangan Syaa.

"Sini aku pegang tangan mu, kita harus hati-hati turun nya." ucap Alfar.

"Arghhhh nambah sayanggggg deh mas." jawab Syaa.

"Iya iya apa sii yang nggak buat tercinta nya Mas." ucap Alfar.

Pipi Syaa merah merona, ia tidak dapat menyembunyikan nya lagi dari suaminya itu.

Di setiap perjalanan tangan Syaa terus di genggam oleh Alfar, namun saat dekar perumahan blok 4 seseorang perempuan memanggil nama Alfar.

"Alfarizqi." teriak perempuan itu.

Alfar pun menoleh, tapi ia masih menggenggam tangan Syaa dengan sangat erat.

"E-eh i-iy-ya?" jawab Alfar.
"Fahira?" lanjut Alfar.

Fahira Raisya koncoro, gadis keturunan Jawa dan kebulean itu mantan kekasih Alfar pada saat Alfar belum berubah. Mereka si pisahkan oleh Abi nya Alfar, karena Alfar di kirimkan ke pesantren.

"Nah lu inget juga akhirnya." jawab Fahira.
"Anw, ini lu? Lu berubah Al?" lanjut nya.

"Hehe iya nih, ya kali mau terus-terusan bejad." ucap Alfar.
"Ohh iya kenalin, ini istri AL nama nya Aisyah Nurhalizah, ibu-ibu komplek biasa manggil Syaa." ucap Alfar.

Mata Fahira membulat, pasalnya sampai sekarang Fahira belum menikah, karena menunggu cinta dari Alfar.

"I-in-ini istri lu? Lu kapan nikah bego!" tanya Fahira.

"Cerita nya panjang deh, iya nggak sayang." jawab Alfar, sekaligus bertanya kepada Syaa.

"E-eh iya mass." jawab Syaa.

Bagi Fahira ini sungguh tidak adil, bagaimana bisa Al menikahi gadis cupu seperti Syaa. Dan Penampilan Alfar itu? Semua nya telah berubah semenjak mereka berdua di pisahkan oleh Abi nya Alfar.

"Ini semua nggak bisa di biarkan, gua nggak akan buat sia-sia penantian gua selama ini. Liat gua bakalan buat ancur cinta kalian berdua." batin Fahira.

"Ohh iya Ra, Al duluan ya mau nyari bubur buat Syaa." ucap Alfar.

"E-eh iya Al, see you next time lu main ya ke rumah gua." jawab Fahira.

"In Syaa Allah." ucap Alfar.

Fahira memperhatikan hilang nya punggung Alfar dan Syaa, mata yang memerah karena menahan amarah, ia ingin rasanya ketika itu mencekik Syaa.

Di perjalanan saat membeli bubur Alfar terus menggoda istrinya itu. Ia tidak pernah melepaskan genggaman tangan dalam pelukan nya.

"Sayang, kalau bubur nya habis gimana?" tanya Alfar.

"Mas cari lah harus sampe dapet," jawab Syaa.

"Kalau mas yang buat dengan penuh cinta gimana?" tanya Alfar.

"Liat dulu bubur nya ada atau nggak, kalau nggak baru deh, tapi harus enak." jawab Syaa.

"Siappp sayang." ucap Alfar.

Dan betul, saat sampai tempat penjual bubur tidak ada, raut muka Syaa berubah ia mendengus kesal.

"Arghhh... Mas, bubur nya nggak ada, mas si di jalan tadi bilang gitu jadi Allah denger kan." ucap Syaa.

Alfar yang tertawa pelan karena melihat sikap istrinya, membuat Alfar ingin mengejeknya.

"Lah kok salah Mas? Kan tadi mas bilang “Kalau” bukan berarti iya dong, mungkin emang kebetulan aja." jawab Alfar.

"Ish Mas, intinya salah Mas, coba tadi nggak bilang gitu." ucap Syaa.

"Yaudah iya salah Mas, sini-sini nanti Mas buat kan deh bubur nya special khusus istri Mas ini." bujuk Alfar, yang menarik Syaa kedalam pelukan nya.

Dari sudut lain Fahira memperhatikan ke romantisan Alfar dan Syaa, api cinta yang menggebu membuat Fahira semakin terobsesi kepada Alfar.

"Al, lu hanya milik gua, selain gua nggak ada yang bisa buat milikin lu, jika ada gua pastikan orang itu mati di tangan gua." ucap Fahira.

Fahira tidak mau penantiannya terbuang sia-sia, ia harus bisa mendapatkan cintanya apapun itu tantangannya, apapun itu resikonya.

Hallo, Spadaa!!!👐
Assalamu'alaikum warahmatullah Wabarakatuh 🥰

Gimana kabar baik? Harus dong
Huftttt... Maaf pisan update nya telat terus, huhu.
Gpp deh, masih nunggu kan?
Happy Reading ✨
Sorry, kalau feelnya kurang ngena, masih pemula wkwk

Gimana mau tahu lanjutan kisah cinta Syaa dan Alfar?

Apakah rencana Fahira untuk memisahkan Alfar dan Syaa bakalan berhasil?

Arghhhh... Intinya pantengin terus! In Syaa Allah sebelum pergantian tahun selesai. Heuheu.

Inget, jangan lupa jadikan Al-Qur'an mu sebagai bacaan utama!

Boleh dong mampir juga ke Instagram Mimin, wk.

@nr.dza

Goresan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang