16. TALAK??

167 28 0
                                    

Aku dan Maira pulang menuju rumah kita, disana terlihat Syauqi dan Ama sedang duduk disova ruang tamu. Terlihat Syauqi sangat tidak ingin berdekatan dengan bukan Mahramnya itu.

Muka Maira semakin jengkel melihat semuanya, dia ingin sekali menampar wajah Ama, aku dan Maira menghampiri pintu.

"Assalamu'alaikum Ayah, ini aku Maira dan Umm.." Ucap Maira sambil mengetuk pintu.

Terlihat Syauqi sangat bingung akan kehadatangan aku dan Maira. dan Ama masi tetap saja menempel dipundak Syauqi, Syauqi lalu bangun hingga membuat Ama terjatuh dan  membukakan pintu untuk kami.

"Wa'alaikumsalam warahmatullah, kakapan kau pupulang naak..??" Jawab Syauqi gugup akan menanyakan Maira.

"Kemarin yah.." Ucap Maira. Yang seolah-olah tidak tau akan kejadian ini.

"Silahkan masuk, ayo ini juga kan rumah kalian..!!" Ucap Syauqi.

"Baiklah ayah.." Jawab Maira.

Maira menyinggung Ama dengan kata-katanya yang mungkin dapat menyakiti hatinya Ama.

"Tante ini tidak tau diri atau bagaimana..??  Tinggal dirumah orang, Sedangkan anak dan suaminya ditelantarkan, MURAHAN..!!" Ucap Maira didepan mukanya.

"Dasar anak kurang hajar, tidak tau sopan santun, memangnya Umma lu ini tidak mengajarkan sopan santun..??  Sungguh Miris.." Jawab Ama dengan amarah yang membakarnya.

"Mungkin disini Tante yang tidak tau malu, tidak tau hukum agama, Maira bicara fakta karena anak tante di pesantren kurang kasih sayang darimu dan mungkin tidak dapat merasakannya.. Bukannya itu lebih Miris..?? " Ucapan Maira membungkam mulut Ama.

Lalu Ama mengancam Syauqi, ntalah ancaman apa yang dibicarakan karena terlihat dimuka Syauqi tidak sangat ingin melakukan hal itu.

Ama menarik tangan Syauqi, untuk berbicara empat mata jauh dari aku dan Maira. Mungkin ancaman yang akan membuatnya melakukan apa yang di perintahkan Ama.

"Anakmu sungguh tidak sopan kepada calon ibu yang barunya ini..!" Ucap Ama masi dengan amarah yang memuncak.

"Menurut mu memang tidak sopan, tapi menurutku sungguh sempurna karena memang betul sekali perkataanya itu.." Jawab Syauqi yang membuat Ama semakin marah ditingkat ubun-ubun.

"Ohh.. Jadi seperti itu, lu mau istri dan anak lu celaka..??  Lihatlah dikursi ini sudah gua pasangkan BOM, yang akan  terkendali oleh gua jika gua menekan tombol ini... DUARRRRRRR sebuah ledakan yang akan membuat lu menjadi milik gua selamanya.. " Ucap Ama yang kasar karena amarahnya sudah tidak terkendali.

"Aku.. Mohon jangan lakukan itu, mereka hidupku, mereka nafasku, tolong jangan lakukan.." Jawab Syauqi dengan air mata yang kian akan menetes, dan memohon kepadanya.

"Baikk.. Jika anak dan Istrimu ingin selamat, maka TALAK lah istrimu dan menikah lah denganku..!! " Ucap Ama lembut.

"Apa yang kau bicarakan aku tidak bisa memberikan talak kepadanya.." Jawab Syauqi dengan bangkit dari tempat duduknya, dan dengan mata yang melotot..

"Pejamkan matamu itu..!! Atau  1,2..." Ancaman Ama.

"Baiklah, Baiklah akan ku laksanakan kemauan mu.." Ucap Syauqi yang benar-benar menyesal.

Syauqi dan Ama menghampiri aku dan Maira. Lalu Syauqi menarik tanganku dan dia memelukku lalu dia memegang tanganku erat-seerat mungkin, sehingga aku kesakitan.

"Akuuu.. Dengan keinginan Hati ingin memberikan TALAK kepadamu, karena aku sudah tidak sanggup menjalani hidup denganmu... " Ucap Syauqi pelan.

Aku tidak sempat menjawab, badanku melemas seakan-akan aku akan mati, Syauqi memeluk badanku karena aku tidak sadarkan diri.

"Ayah.. Apa yang ayah katakan..??  Aku sungguh tidak percaya.." Ucap Maira.

Ntalah , telingaku  mendengar semua percakapan  mereka, aku berteriak meminta tolong aku ingin bangun dari pingsan ku.

"Sudah lepaskan dia, kau sudah memberikan talak jadi kau tidak perlu peduli lagi.." Ucap Ama.

Plakkk.. Sebuah tamparan Maira kepada Ama dan mendorongnya sehingga dia terduduk disova dan tidak bisa melawan, karena Maira sedang berada di puncak Kemarahan.

"Tante ini bego atau gimana..??  Umm saya belum menjawabnya, berarti Ayah masih berhak untuk peduli kepadanya selama masi belum ada jawaban dari Umm, saya diam karena menghormati tante yang lebih tua.. Karena sekarang tante memang pantas untuk  dijuluki Tante Lonte..!!!" Ucapan Maira yang membungkam mulutnya sehingga dia tidak berdaya.

******

Setelah 3 jam kemudian...

"Allhamdullilah.. Umm sudah sadar.." Ucap Maira.

"Kenapa Umm ada disini..??  Siapa yang memindahkan Umm..??" Tanyaku.

"Ayah yang memindahkan Umm ke kamar ini.." Jawabnya yang membuatku teringat hal yang tadi.

"Umm, jangan jawab pertanyaan ayah yang memberikan talak biar pengadilan memberikan waktu selama 3 bulan, agar aku bisa menyatukan Umm kembali dengan Ayah.. " Ucap Maira yang penuh harapan.

"Baiklah jika itu yang kamu inginkan.." Jawabku dengan senyuman yang Hangat.

"Tenang Umm aku akan mempersatukan Umm dengan ayah kembali, ingat janjiku Umm.." Gerutunya.


Assalamu'alaikum 💕
Selamat Membaca✨
Syukron sudah mampir diceritaku 🙏☺
Jangan lupa Vote and Comennya.❤
Jangan jadi pembaca yang hilang tanpa jejak 👣😉



.Jadikanlah ALLAH sebagai tujuan hidupmu.



Goresan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang