22. Permintaan Hadiah.

153 14 0
                                    

Tepat dihari esok acara ulang tahun Maira yang ke 16 tahun, Syaa dan Alfar sedang menyiapkan semua dekorasi rumahnya.

"Syaa, tolong ambilkan pita didekat pas bunga kesayangan kau ..!! " perintah Alfar.

"Siapp Komandan ... " jawab Syaa.

Syaa berniat jail, dia berniat membetuskan sebuah balon di dekat telinga Alfar, Syaa berfikir mungkin dengan ini dia bisa bahagia, walaupun diatas penderitaan suaminya.

"Apakah ini pita yang kau maksud ..?" tanya Sya.

"Ya .. Betul berikan padaku..!" jawab Alfar.

"Nah.. " ucap Sya, sambil melemparkan pita.

Syaa sudah bersiap, dia berfikir dalam hitungan detik bahagia akan menjeputnya, tapi tidak. Reaksi Alfar sungguh sangat membuat Syaa kecewa.

1 2 3 ... Duarrrr ( bunyi letusan balon).

Alfar terlihat bingung, dia berfikir mukin istrinya ini sudah gila. Alfar tidak sama sekali kaget, bahkan malah Alfar yang mentertawakan Syaa, karena dia menujukan muka yang sangat cantiknya itu.

"Hahahahahha .. Kau ini tidak ahli dalam drama, jadi jangan so mau mengagetkan ku, kondisikan lah muka kau itu sayang.. " ucap Alfar, hingga air liurnya menyembur Syaa.

"Kau .. kau .. kau .. sungguh jahat, kau tidak bisa diajak bercanda, kau tau aku berharap tawa yang kau miliki itu menjadi milikku.. " jawab Syaa, mengeluarkan air mata.

"Dasar wanita, apa-apa selalu memakai perasaan, baperan emang..! " ucap Alfar. Yang langsung dipotong oleh Sya.
"Bicara apa kau ...?! Baperan -baperan, ya namanya juga wanita apa-apa pake perasaan, memangnya kau apa-apa pake logika ..!! " jawab Syaa.

Amarah Syaa sudah diujung tanduk, dia membuat kue dengan amarahnya. Alfar berniat melakukan hal yang sama, seperti apa yang dilakukan Syaa kepada dirinya.

"Lihat kau apa yang akan aku lakukan kepada kau, kau akan lebih kaget dibanding dengan ku tadi .. " ucap Alfar berbisik.

Alfar berjalan menghampiri syaa dengan sembunyi-sembunyi agar syaa tidak mengetahuinya, apa yang terjadi? Alfar sangat menyesal, apa yang dilakukannya itu dapat menyebabkan apa yang dia tidak bayangkan sebelumnya.

Duarrrrr ( letusan balon ) ..

"Awww ... apa yang kau lakukan ..?!" tanya Syaa.

Syaa kesakitan karena tangannya terluka oleh pisau saat dia memotong buah, darahnya bercucuran. Alfar tidak tau jika tangan Syaa mengeluarkan darah yang sangat banyak, dia menarik tangan Syaa, lalu dia dan Syaa duduk dikursi tamu untuk mengobati tangan Syaa.

"Syaa .. Maafkan aku, aku tidak tau jika kau akan seperti ini..! " ucap Alfar, merasa Khawatir.

"Ya sudah, kau tidak usah hiraukan aku, aku baik-baik saja ..!" jawab Syaa.

"Baik dari mana, ini tangan kau mengeluarkan darah yang sangat banyak. Sudah kau diam ..!" ucap Alfar, dan dilanjut dengan.
"Jika aku tidak mencintai kau, aku tidak akan sepeduli ini pada kau..!" ucapnya pada Syaa.

Syaa hanya tersenyum, karena dia belum bisa membalas cintanya itu. Bahkan Syaa merasa canggung dan bersalah kepadanya, karena dia sudah memanfaatkan Alfar untuk kepentingannya.

"Maafkan aku .." ucap Syaa.

"Maaf .. Maaf untuk apa, memangnya kau punya salah apa ..?" jawab Alfar.

"Tidak, aku hanya meminta maaf sudah merepotkan kau.." ucap Syaa.

Alfar tak segan memeluk Syaa, dan dia berkata, "aku ini suami kau, ini kewajiban ku kepada kau .. " Dia tidak tau bahwa Maira sudah berada dibelakangnya.

"Hmm .. Hmmm, umma aku keselek.." ucap Maira.

Muka Alfar memerah karena dia malu akan murid sekaligus anaknya itu.

"Ada apa, muka abi memerah .." ucap Maira.

"Tidak .. Muka abi tidak memerah, ini hanya darah uma kau yang menempel dimuka abi .. " elak Alfar.

"Yaelah, Abi ngelak mulu.. " jawab Maira.

~~~~~

Keesokan Harinya..

Terlihat saat Maira menuruni tangga, dia anggun cantik mempesona. Seorang pria takjub melihat nya dan berniat untuk menghalalkannya.

Tangga demi tangga Maira turuni hingga akhirnya pada tangga terakhir Maira hampir tergelincir, tapi itu tidak karena Maira berpegangan tiang rumah.

"Wah.. Wahh.. Putri kau sangat cantik menawan, bibir yang indah senyuman meneduhkan hati.. " ucap salah satu tamu Alfar.

Maira tersenyum karena tersipu malu, dia selalu menunduk karena banyak para laki-laki buaya darat yang sedang menatapnya.

"Baiklah, Selamat datang diacara syukuran anak saya yang ke 16 tahun tepatnya.." ucap Alfar, sekaligus membuka acara.

Acara demi acara terus terjalani, namun ditengah acara Ama menggagalkan acara yang telah berjalan dengan sangat baik.

"Terutuk kalian para tamu undangan, saya hanya memberitahu agar anak kalian ini,  jangan sampai ada yang menjalin silaturahmi atau menjodohkan dengan bocah ingusan ini. Karena apa? Ibunya dia, ohh maaf maksud saya Umma nya dia pelakor, wanita murahan yang tak tau diuntung!!" ucap Ama.

Ucapan Ama membuat semua orang terdiam, lalu Maira seorang bidadari kecil yang tidak mau Umma nya dihina, dicaci maki. Tidak segan dia menghampiri Ama dengan membawa segelas juice orange.

Apa yang bisa dilakukan Syaa? Dia hanya terdiam meneteskan air mata. Syauqi hanya bisa tertunduk malu akan perkataan istrinya yang tidak pantas itu.

"Awwww!!"  teriakan Ama menggema disetiap sudut rumah.

"Mikir dong mamah tiriku, disini siapa yang pelakor dan siapa yang wanita murahan! Mamah tiri saya atau Umma saya! Maaf kalian tamu undangan yang berada disini bisa tanyakan langsung pada Abi Syauqi, Siapa yang pelakor dan jelalatan! ayo jawab Abi! kenapa diam? " ucap Maira penuh amarah.

Jawaban Syauqi membuat Maira membencinya, sehingga Maira harus membuat ayah nya sakit hati.

"Istriku tidak salah umma kau lah yang salah, yang terlalu mee mengekangaku" ucap Syauqi gugup.

"Apa Abi? Bisa diulangi?" jawab Maira tercengang.

Kemudian suasana hening, Maira mengumumkan permintaan hadiah kepada Umma dan Abi baru nya itu. ucapan Maira membuat Sang ayah kandung tersakiti, Syauqi tidak rela wanita yang ia cintai menjadi milik orang lain.

"Baiklah, disini saya akan mengumumkan hadiah apa yang saya minta dari Umma dan Abi baru saya ini. " ucap Maira, membuat susana tegang.

"Saya ingin sebuah boneka tapi memiliki nyawa, ya itu seorang adik yang tampan." ucap Maira. membuat semua orang tertawa, termasuk kawan Abi barunya.

Syaa tercengang, mana bisa dia memberikan dirinya kepada Alfarizi sedangkan Syaa masi mencintai Syauqi. Alfar hanya tersenyum lalu melihat Syaa, karena Syaa wanita yang dia cintai.

Wajah Syauqi mulai memerah, air matanya sudah tidak bisa dibendung lagi, apa yang bisa ia lakukan? Tidak ada, semuanya nihil, dia bukan seorang imam yang baik, dia mudah menyerah, dia hanya meratapi sebuh penyesalan.




Gimana, apakah Syaa akan menerima permintaan hadiah dari putri tercintanya itu?





Assalamu'alaikum😃
Slmtmembaca✨
Syukron sudah mampir diceritaku💐
Jangan lupa Vote and Comennya🙏😁
Jangan jadi pembaca yang hilang tanpa jejak 👣😉

. Jadikanlah Al-Qur'an sebagai pembaca utamamu. 🌻

Goresan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang