Setelah mengantar Maira ke pesantren, Ama datang dengan muka yang sangat lesuh.. Dia tiba-tiba datang seperti tamu tak diundang.. Tak lebih dengan tatapan yang tajam kepada Syauqi..
"Assalamu'alaikum.. " Ucap Ama di depan pintu.
"Wa'alaikumsalam warahmatullah.." Jawabku didalam rumah, dan menghampirinya.
"Ama.. Ada apa kamu mendadak kerumahku..?? " Tanyaku padanya.
"Bolehkah kita mengobrol didalam rumah..??" Jawabnya..
"Tafadhol..." Ucapku, yang mempersilahkan.
Didalam rumah dia mengagetkan ku serta Syauqi, untuk apa dia seperti itu apa yang dia inginkan..?? Jangan sampai dia merebut Syauqi ku, aku tidak sudi.. Tapi jika memang Syauqi jodoh ku hingga Akhir hayat nanti maka dia akan tetap bersama ku, walau sekalipun badai yang memisahkannya.
"Aku.. Sudah menikah dan aku telah diceraikan oleh suamiku.. Dia selalu menyiksaku disetiap waktuku.. " Ucap Ama yang meyakinkan.
" Apa?? Kenapa kamu tidak bilang kepada kita..?? Kenapa kamu menikah secara diam-diam..??" Jawabku yang sungguh tidak percaya.
"Siapa Nama suamimu..??" Ucap Syauqi.
"Untuk apa aku memberitahu kalian karena pernikahan ku tidak direstui kedua orangtua ku, tidak perlu tau siapa suamiku.." Jawabnya yang mencurigakan..
Jika ama sudah menikah, dia tidak mungkin mendapatkan pasangannya seburuk itu, dan dia tidak mungkin tidak direstui kedua orangtuanya.. Aku harus mencari tahu kebenaran yang sebenarnya saat ini juga sebelum terlambat..
Lebih mengagetkan Ama sangat lancang, dirumah baruku dan Syauqi telah mendapatkan kebahagiaan, tapi aku takut dia menjadi penghancurnya.
"Apakah aku boleh menumpang tinggal dirumah ini..?? " Ucapnya yang tidak ada rasa gugup sekalipun.
"Tentu saja Boleh Tafadhol.." Ucapku, lalu yang disambung dengan Syauqi "Tidak aku tidak izinkan.."
"Aku mohon selama 2 bulan kedepan saja.." Ucapnya meneteskan air mata.
"Baiklah aku beri izin, karena aku tidak sanggup melihat air mata perempuan yang menetes, apalagi air mata Syaa seseorang yang sangat aku cintai.." Ucap Syauqi, yang membuat raut wajah ama berubah.
Aku menjadi bingung tidak karuan, jika waktu itu dia ikhlas Syauqi menjadi pasanganku, mengapa sekarang dia akan mengambil kembali Syauqi ku..
******
Berjalan 1½ bulan Ama tinggal dirumah ku suasana rumah seperti dulu hilang dalam waktu yang singkat sangat singkat. Di malam hari aku berdo'a " Ya Allah.. Kau lah yang maha mengetahui segalanya, maka dari itu hamba memohon akan petunjuk mu itu YaRab.. Tunjukan jalan kebenaran kepada hamba yaRab..Aamiin Allahumma Aamiin.."
Dipagi hari ☀
E-mail dari Maira mengagetkan ku..
"Assalamu'alaikum.. Uma..??"
"Wa'alaikumsalam warahmatullah.. Uma??"
" Iya.. Uma ana tidak ingin lagi memanggil dengan sebutan ibu, tetapi ana ingin Uma dan Abi apakah boleh ibu..?? "
"Tafadhol.."
"Uma.. Apakah boleh sekarang uma menemui ana..?? Ada hal penting yang ana ingin bicarakan..
" Baiklah Uma akan segera berangkat.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Takdir
Teen FictionTakdir, tidak semua orang memiliki takdir yang indah. Bahkan ketika takdir itu tidak sesuai dengan kehendak Allah, ujian apapun akan datang menghampiri. Aisyah Nurhalizah, sosok wanita tangguh, anggun dan ramah lembut. Tapi ia tidak beruntung periha...