17. Proses Pentalakan.!!

152 29 0
                                    

Selama 3 bulan kurang lebih, Maira berjanji akan mempersatukan ku kembali dengan Syauqi. Sambil Menunggu proses pentalakan dari pengadilan, yang akan terjadinya cerai atau tidak.

Tapi menurut agama, aku mendengar jika, "jika dalam hubungan suami istri ketika suaminya menyebutkan talak, maka haram baginya untuk satu atap dalam satu rumah."  Tapi ntalah benar atau tidak.

Selama proses pentalakan aku, Syauqi dan Maira menghabiskan waktu bersama, sampai Ama pun tak sudi melihatnya.

"Ayah.. bagaimana sebelum proses ini habis ayah menghabiskan waktu dengan ku dan Umm..??" Tanya Maira kepada ayahnya.

"Tentu saja boleh, itu momen yang akan menjadi kenangan bagi ayah nanti.." Jawab Syauqi yang menyetujui usul Maira.

Aku meneteskan air mata, mendengar kata-kata Syauqi itu. "Aku berharap walaupun kita sudah berpisah setidaknya jadikanlah aku sebagai sahabatmu, jangan kau jadikan aku sebagai musuhmu.." Gerutuku dengan suara yang kecil.

"Syaa.. Apakah kau mengatakan sesuatu..??" Tanya Syauqi.

"Nghhhh.. Tidak ada  hehe.." Jawabku yang panik.

"Jika ada katakanlah Syaa, jangan kau simpan sendiri. Aku ini kan masih suamimu..!" Ucap Syauqi.

"Ya.. Sebelum kita berpisah, semoga kita dapat bersenang-senang dalam jangka 3 bulan ini. Agar aku tidak merasakan pahitnya sebuah kerinduan.." Jawabku yang langsung memberikan senyuman  dan air mata yang berkaca-kaca( bahwa aku tidak mau berpisah dengannya).

"Ya.. Bagaimana kalo kita berkunjung ke rumah ibu ayah..??" Tanya Syauqi, yang memberikan pendapat untuk hiburan..

"Kita setuju.. Kita setuju, iya kan Umm.. Ayolah Umm.." Jawab Maira, yang memohon agar aku ikut.

"Baiklah.." Jawabku dengan senyuman Kebahagiaan.

Lalu Syauqi meminta izin kepada Ama, agar dia memberikan waktu untuk terakhir kalinya selama 1 bulan, untuk menginap dirumah ibu Syauqi.

"Ama.. Aku meminta izin untuk pergi bersama Syaa dan Maira kerumah ibuku. Dan kemungkinan kita akan menginap selama 1 bulan kurang lebih.." Ucap Syauqi.

" Tidak.. Gua harus ikut, nanti bisa-bisa lo berduan, saling jatuh cinta dan bersatu kembali..!!  Ohh tidak, gua tidak akan sanggup menerimanya.." Jawab Ama.

"Jika kau tidak memberikan izin baiklah aku tidak akan berpisah dengan Syaa.." Ancam Syauqi.

"Ehhh.. Tidak, tidak ya silahkan Syauqi sayang.." Ucapnya sambil merayu Syauqi.

🏡🏡🏡
Bandung
Kota yang kecil dan sejuk
Mengingatkanku akan
Kenangan masa kecilku.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Aku, Syauqi, dan Maira telah sampai dirumah ibu. Aku mengetuk pintu apakah ibu ada dirumah atau tidak.

Tok... tok... tokkk.... tok

"Assalamu'alaikum, ibu aku datang." Ucap ku. Yang tak ada balasan sekalipun didalam rumah.

Syauqi mencobanya kembali untuk mengetuk pintu....

Tok.. tok.. tokkk..

"Assalamu'alaikum, ibu ini Syauqi dan istri tercinta atau mantu tercinta ibu.." Ucap Syauqi. Yang membuatku tersipu malu.

Sama sekali tidak ada jawaban dari dalam rumah, apakah ibu berangkat?? Jika ibu berangkat apakah aku dan Syauqi akan tetap menginap..??

Goresan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang