Ibu mertua sebernarnya mengetahui bahwa kita satu kamar tetapi tidak tidur satu ranjang. Untuk mendekatkan aku dan syauqi, ibu mertua menyusun rencana yang mengagetkan aku dan syauqi.
"Nak Syaaa... Ibu ingin bicara, Tapi tolong panggilin suamimu..!!!" Ucap ibu dengan serius.
" Baiklah ibu.." Jawabku.
Lalu aku memanggil syauqi yang sedang membenarkan mobilnya digarasi mobil.
"Syauqi, dipanggil sama ibu, katanya ingin membicarakan hal penting.." Ucapku.
"Iye.. Nanti gua benerin mobil gua dulu.." Jawabnya dingin.
Aku tidak tau kalau ibu mengikutiku dibelakang dan mendengarkan aku sedang berbicara dengan syauqi. Aku dan syauqi bergandengan seperti pasangan yang selayaknya padahal ibu sudah tau semua itu sandiwara.
"Ya, duduk kalian.." Ucap Ibu serius.
" Iya.. Bu" Jawabku dan syauqi.
"Ibu inginkan cucu dari kalian.." Ucap Ibu sambil menatap aku dan syauqi.
"Hahhahha, Cucu berarti anak dong..??" Ucapku dan syauqi bebarengan dengan wajah yang pucat.
"Kenapa bukannya kalian sudah menikah melebihi 2 bulan..??" Ucap Ibu membungkam mulutku dan syauqi.
"Tapi ibu kita belum siap untuk mempunyai buah hati ibuuu, iyakan syaaa..??" Ucapnya sambil mengedipkan matanya.
"Hhehe, iya bu betul itu.." Jawabku meyakinkan.
"Tidak ada alasan untuk kalian, ibu tidak mau tau.." Ucapnya marah.
Aku tidak memperdulikan kemauan ibu, Begitu pula dengan syauqi mana mau liii,,, jiji. Aku dan syauqi kurang lebih 2 bulan tidak pernah saling timbul rasa cinta setelah pernikahan apa lagi sayang tidak ada sama sekali, peduli pun tidak ada.
Sekarang sudah waktunya syauqi tidur diranjang sedangkan aku tidur di sofa kamar, Kita tidak saling memperdulikan satu sama lainnya, kita terlihat masing-masing seperti belum menikah sebelumnya.
"Lu, bagian gua tidur diranjang, dan bagian lu tidur disofa.." Ucapnya jengkel.
"Ye, nanti saya pindah, silahkan tuan Muhammad Syauqi Fisabilillah.." Jawabku dengan ekspresi mengejek.
"Elahhh, malahh ngejek lu gua timpuk juga lu.." Ucapnya serius.
"Bodo...!!! Wleee..." Jawabku melek kembali.
"Alah lu.." Ucapnya sambil memukulku menggunakan guling.
"Jadi cowo ko kasar.. Wleee..!!!" Jawabku sambil meninggalkannya.
Semenjak kejadian itu syauqi tidak enggan untuk bercanda kepada ku, tapi aku tidak sama sekali ingin bercanda dengannya. Dia sudah mulai memperdulikan ku tapi aku belum pernah sedikitpun memperdulikannya.
Ibu memperhatikan dari jauh dia tersenyum manis melihat syauqi telah berubah akan sikapnya kepadaku, Aku berpikir jika aku juga bisa merubah perlakuanku seperti syauqi kepadaku maka ibu akan lebih bahagia melihat hubungan aku dan syauqi tidak enggan lagi.
"Ibu.. Biar syaa bantu.." Ucapku.
"Tidak boleh, ibu menginginkan cucu dari kalian, jika kalian mengabulkannya, maka kamu boleh membantu ibu.." Ucapnya dengan Ancaman yang membungkam mulutku.
"Maaf.. Ibu syaa belum siap untuk menjadi seorang ibu.." Ucapku merayu ibu.
"Tidak sekali tidak ya tidak..!!!" Ucapnya membentak namun dengan sedikit wajah cengengesan.
Ibu pikir aku tidak tau kalo dia sedang sandiwara agar aku bisa dekat dengan syauqi. Tapi aku berpikir kembali apakah aku yakin tidak membalas semua perhatiannya kepadaku saat ini yang sedang ia berikan..??
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Takdir
Novela JuvenilTakdir, tidak semua orang memiliki takdir yang indah. Bahkan ketika takdir itu tidak sesuai dengan kehendak Allah, ujian apapun akan datang menghampiri. Aisyah Nurhalizah, sosok wanita tangguh, anggun dan ramah lembut. Tapi ia tidak beruntung periha...