4. Rekan Kerja ✔

3.1K 531 102
                                    

"(Y/N)!"

Kamu yang lagi membawa dua kantong plastik berisi botol minuman pun langsung menoleh ketika Tae Sajangnim (atasan mu itu) memanggil mu.

"Ada apa, Sajangnim?" tanya mu sopan.

"Kenapa kamu saya hubungi tidak bisa terus?"

"Ah, maafkan saya. Ponsel saya rusak dan belum sempat saya benarkan." Balas mu seraya menundukkan badan berkali-kali.

"Kalau rusak seharusnya kamu beli yang baru! Kamu baru mulai kerja saja sudah tidak profesional! Apa kamu tahu berapa banyak yang harus kamu persiapkan menjelang debut mereka besok? Tolong jangan bermalas-malasan!" marahnya pada mu.

Kamu hanya bisa menunduk diam seraya mengucapkan maaf berkali-kali.

"Maafkan saya, Sajangnim." Gumam mu yang membuatnya menghembuskan napas secara kasar.

"Ya sudah. Karena kamu baru kerja di sini dan tidak memiliki pengalaman kerja di bidang ini sebelumnya, baik kamu saya maafkan. Tapi tolong lain kali jangan seperti ini. Dan ini saya minta kamu atur jadwal mereka untuk kedepannya." Ucapnya seraya memberikan berlembar-lembar kertas pada mu.

Kamu pun langsung mengambilnya dengan tangan kanan mu yang sedang tidak memegang apa-apa.

"Saya harap kamu tidak membuat saya kecewa."

Ia pun langsung melangkahkan kaki pergi meninggalkan mu di tempat itu.

"Huft, ini semua pokoknya salah Wooseok sialan!" umpat mu begitu atasan mu pergi.

"Lo nyalahin gue?" ucap Wooseok tiba-tiba yang entah kapan sudah ada di samping mu.

"Anj--"

"Anj????"

Kamu mendengus kesal seraya memberikan dua kantong plastik berisi minuman itu pada Wooseok secara kasar.

"Bawa pokoknya!"

Kamu langsung melangkahkan kaki pergi menuju ruang latihan dan meninggalkan Wooseok begitu saja.

"Woy! Kok jadi gue yang bawain?!" pekik Wooseok sambil mengejar mu.

"Bodo amat! Gue kesel sama lo!" balas mu dengan geramnya.

"Ck...."

Wooseok menarik tangan mu secara paksa dengan maksud memberhentikan langkah kaki mu tetapi hal itu malah justru membuat mu menabrak dada bidangnya.

Entah mengapa juga Wooseok menjadi diam dan tidak bisa mengontrol detak jantungnya.

Itu terjadi secara tiba-tiba saat dirimu berada di dadanya.

"Woy! Lo sakit ya? Gila sih jantung lo kayak sedang berpacu adrenalin." Ucap mu panik seraya menekan dadanya untuk memastikan detak jantung miliknya.

Wooseok dengan segera menepis tangan mu dan meringis kesal.

"Sembarangan lo raba-raba gue! Mesum!" teriak Wooseok tepat di depan muka mu sebelum pergi masuk ke dalam ruang latihan.

"Sensian bener jadi cowok! Harusnya kan gue yang marah!" teriak mu balik sebelum akhirnya mengikuti Wooseok masuk ke dalam ruang latihan. Tapi-----

"Arghh--"

"AIR KOMPRESAN CEPAT!"

"PANGGIL AMBULAN BURU!"

"WOY WOY LILITIN DULU KAKINYA PAKAI KARPET! NTAR KALAU PATAH GIMANA ASDFGHJKL?!"

"Apaan anjir gue cuman keseleo doang kalian heboh banget."

MANAGER ✅ X1 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang