Sekarang kalian sudah berada di ruang tengah dengan memilih duduk melingkar di lantai bersama dan menikmati kebersamaan yang akan menjadi sebuah memori atau kenangan untuk kedepannya.
"Oke, mau ngomong apa nih btw?" tanya Junho seraya melirik yang lain.
"Eum, gini aja deh. Ada yang mau kalian tanyain atau apa gitu ke gue?"
Setelah kamu berucap, Wooseok dengan cepat mengangkat tangannya ke atas. Pergerakan Wooseok ini mampu membuat mu was-was kembali.
'Please, jangan bahas kejadian tadi lagi huhuhu.' Batin mu memohon.
"Jadi lo sebenarnya ke Korea tuh karena dapet beasiswa?" tanya Wooseok yang membuat mu bernapas lega dan melirik ke arahnya.
Nyawa mu tuh berasa bertambah 10 tahun saking leganya.
"Iya, tapi ternyata beasiswanya nipu. Gue panik banget. Di sini gak punya saudara apalagi temen. Juga uang gue udah habis buat bayar sewa apartemen. Maka dari itu gue nyari lowongan kerja dan jadilah gue di sini." Jelas mu mencoba untuk tersenyum mengingat kejadian pahit dalam hidup mu itu.
"Lalu, noona beneran gak tahu awalnya kita ini siapa?" tanya Eunsang penasaran yang dibalas anggukan oleh mu.
"Kalau gue tahu, gue gak bakal keterima kali di sini."
Hyeongjun mengerutkan dahi bingung.
"Kok bisa gitu, Noona?"
"Iya karena ternyata persyaratan kerja diposisi ini tuh sebenarnya yang tidak mengetahui kalian. Supaya bisa fokus kerja gitu." Balas mu yang kini kembali membuat mereka penasaran apalagi Hangyul.
"Jadi, awal lo ngelamar kerja di sini lo kira kita apaan?"
Kamu berpikir sejenak sebelum ingat apa jawaban dari pertanyaan Hangyul itu. Sontak kamu mengusap tengkuk mu dengan malu yang berlebihan.
"Oh i--itu, hehehe. Sebenarnya gue dulu ngiranya X1 tuh anakan dari bioskop XX1." Balas mu salah tingkah.
"Pftt---Ahahaha!"
Mereka semua menertawai mu. Apalagi Dongpyo, yang tadinya menangis tersedu-sedu kini justru menertawai mu paling kencang.
"Pantas saja! Ahahaha! Wajah noona terlihat kesal dan bingung di saat yang bersamaan waktu itu! Ahahaha!"
Kamu mendengus kesal dibuatnya.
"Udah puas ngetawain gue nya?"
"Hehehe, maaf, Noona."
Seungwoo menepuk bahu mu sebelum bertanya.
"Lalu, untuk pendidikan mu itu bakal lanjut di sini atau kembali ke Indonesia?"
"Kayaknya gue bakal pulang aja deh." Balas mu menimang-nimang.
"Kenapa gak lanjut sini aja?"
Kini giliran Junho yang bertanya.
"Lo kan tahu sendiri kalau di sini gue gak punya siapa-siapa." Kamu menunduk sedih.
"Kan lo punya kita." Seru Seungyoun yang berhasil membuat mu langsung melotot kaget.
"Ya bener tuh, Noona." Ujar Minhee menyetujui ucapan Seungyoun.
"Ya kali gue ngegantungin hidup gue ke kalian. Gue ini kan termasuknya orang baru buat kalian. Entar yang ada jadi ngerepotin lagi." Jelas mu.
Mereka menggeleng kompak sebagai balasan.
"Tahu gak sih, noona tuh udah kayak keluarga kita sendiri. Kami sedih, noona selalu ada buat kami. Kami bahagia, noona juga ada buat kami. Bahkan sampai kami tak sengaja menaruh hati pada noona pun, noona bukannya marah tetapi malah menasihati kami agar tidak salah paham dengan perlakuan manis yang noona berikan terhadap kami. Noona tuh dewasaaa banget. Sampai rasanya Dongpyo mau punya kakak kayak noona, tahu gak sih?" Dongpyo berujar seraya menangkup pipi mu dengan penuh sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANAGER ✅ X1 [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jika kamu harus menjadi manager dari grup rookie jebolan pdx ini? Started: 11/08/19 End: 14/08/20 © K N O C H U U X - 2019