"Noona, aku minta air minum dong." Pinta Hyeongjun seraya mengipas tubuhnya sendiri dengan tangan.
Hening, tidak ada jawaban dari mu karena kamu sedang sibuk dengan pikiran mu sendiri.
Masa sih mereka suka sama kamu? Keliatan mustahil banget karena kamu sendiri gak pernah ngerasa ngebaperin mereka.
"Noona?"
"Noona~"
Karena tidak ada tanggapan dari mu, Hyeongjun pun menepuk bahu mu lumayan keras yang membuat mu terkejut tidak karuan.
"Manager-nim!"
"Anj--- astaga, Unjun! Kenapa ngagetin noona sampai segitunya sih?" tanya mu seraya mengelus dada akibat ulah Hyeongjun barusan.
"Ya habisnya noona aku panggil dari tadi malah bengong. Bengongin apa sih?"
Mendengar perkataan Hyeongjun barusan membuat mu lagi-lagi kalut dengan pikiran mu sendiri.
Ah, masa sih suka sama kamu?
Gak mungkin kan ya?
"Tuh kan baru dibilangin udah bengong lagi."
Hyeongjun mengerucutkan bibirnya kesal yang biasanya bakal membuat mu gemas dan berakhir mencubit pipinya. Namun hal itu tidak berlaku untuk sekarang. Karena entah mengapa sangat canggung bagi mu untuk bereaksi seperti itu.
"Tumben gak gemes sama Hyeongjun lo." Tanya Yohan seperti tahu gelagat mu yang mulai aneh.
"Ah? Hahaha gemes banget sih~"
Kamu menguyel pipi Hyeongjun dengan setengah hati. Gak tau kenapa aneh aja sekarang rasanya.
Ini Wooseok beneran gak sih ngomong kayak gitu? Apa jangan jangan dia cuman mau bikin kamu kepedean doang?
"Gak gak gak, gak mungkin." Gumam mu sambil menampar pipi berkali-kali namun sebuah tangan akhirnya berhasil menahan mu.
"Kamu kenapa? Jangan dipukulin gitu ah pipinya. Nanti sakit loh."
Seungwoo mengelus pipi mu lembut yang berhasil membuat mu kembali berpikiran yang tidak-tidak.
"Lo lagi ada masalah ya?" tanya Seungyoun.
Kamu mengangguk namun sedetik kemudian menggeleng.
"Iya apa nggak anjir?" tanya Seungyoun lagi sesudah melihat jawaban mu.
"Iya---eh nggak!"
"Pasti kamu lagi banyak pikiran ya? Kalau gitu kita pulang saja ya?" ujar Seungwoo lembut.
"Eh? Jangan, kak. Kalian pasti masih ingin main di sini kan? Gue gak papa kok!" Tolak mu.
"Ih gak papa kali, lagian lo yang ngajak ke sini tapi lo sendiri gak main apa-apa." Celetuk Hangyul.
Kamu menggeleng lagi tanda bahwa kamu benar-benar tidak apa-apa.
"Gue gak papa kok, Gyul. Gak perlu khawatir gitu ah." Balas mu seraya memukul pelan lengan milik Hangyul.
"Ya wajar kalau kita khawatir, tadi aja lo masih ceria nah sekarang malah bengong terus. Pasti ada sesuatu kan?" tutur Yohan yang berhasil membuat mu menunduk.
"Nanti, ya? Nanti gue bakal bilang dan gue mohon kalian jangan marah sama gue."
Wooseok mengerutkan keningnya.
"Yakin lo bakalan ngomongin hal ini ke mereka?"
Kamu mengangguk yakin.
"Tunggu, hyung tau masalahnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MANAGER ✅ X1 [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jika kamu harus menjadi manager dari grup rookie jebolan pdx ini? Started: 11/08/19 End: 14/08/20 © K N O C H U U X - 2019