Untuk kesekian kalinya, Park Jimin bertemu kembali dengan Jeon Jungkook. Kedua nya saling berhadapan namun memiliki tatapan yang berbeda. Park Jimin yang menatap Jungkook dengan hangat serta sedikit menyiratkan rasa kekhawatiran sementara Jeon Jungkook yang menatap Jimin dengan enggan dan penuh kemarahan. Jimin mungkin pernah membenci Jungkook, tapi dia juga tidak berbohong pada dirinya sendiri ketika selama persidangan berlangsung dan Jimin melihat Jungkook duduk di kursi pesakitan membuat Jimin merasa tidak tega melihat pemuda yang sebenarnya adalah saudara tirinya itu harus mendekam di penjara. Biar bagaimanapun di dalam hati Jimin seperti sudah tumbuh perasaan seorang kakak pada adiknya sendiri melihat Jungkook berada di sana membuat Jimin lega sekaligus sedih disaat yang bersamaan.
"Ada apa kau menemuiku di sini?" Jungkook menyandarkan bahunya pada bangku besi. "Ingin menertawakan keadaan ku sekarang?"
Jimin, memalingkan wajahnya sejenak. Berusaha meredam kekesalan yang menanjak naik karena pertanyaan Jungkook barusan.
"Kau senang, kan. Akhirnya keinginanmu tercapai." Jungkook, bicara lagi dengan tatapan sedingin es. "Melihat aku berada di dalam penjara, kau pasti bahagia karena bisa melindungi sahabatmu."
Jimin menghela napas, kemudian menjatuhkan pandangannya kembali pada Jungkook yang juga menatapnya lekat dengan kemarahan yang terlampau terlihat jelas. "Tahu tidak, kita bisa jadi teman baik kalau kau tidak semenyebalkan ini, Jungkook." Jimin mengatakannya setengah tertawa membuat Jungkook melengos dengan decakan tak suka dan menganggap perkataan Jimin hanya lelucon meski Jimin mengatakan itu dengan niat yang sebenarnya. Dia pikir mungkin mereka bisa berkawan baik kalau saja takdir tidak mengingat mereka dalam sebuah kemalangan, atau kalau Jungkook setidaknya bersikap tidak semenyebalkan ini meski sudah berada di dalam penjara.
"Aku dengar kau sekarat, apa kau datang ke sini untuk mengucapkan selama tinggal padaku?"
Tubuh Jimin menegang, mendadak kerongkongannya terasa kering.
"Kau pasti juga senang, mendengar berita itu, Jungkook." Jimin mengambil dugaan, bisa dilihat dari ekspresi wajah Jungkook yang nampak biasa saja tidak ada sama sekali rasa prihatin atau kesedihan di sana. "Begitu kau dibebaskan dari sini, mungkin aku sudah tidak ada di dunia ini." terasa getir, apa yang dikatakan Jimin terasa sangat pahit untuk Jimin hadapi sebagai sebuah kenyataan. "Aku datang ke sini hanya untuk menengokmu saja, syukurlah sepertinya kau baik-baik saja. Aku jadi tidak khawatir lagi." Jimin bangun dari kursi, mengambil mantel nya untuk di sampirkan ke lengan. "Aku harap kau bisa menyadari kesalahanmu selama di dalam sana nanti, aku tahu kau juga orang yang baik Jungkook. Kau hanya sedang tersesat untuk sementara waktu." Jimin, memberanikan diri untuk menepuk lengan Jungkook sekilas. "Jaga dirimu baik-baik." Jimin mengulas sebuah senyum tipis, lalu berbalik hendak meninggalkan ruang tunggu penjara. Sebisa mungkin menahan diri untuk tidak memeluk Jungkook meski dia ingin. Dia tidak tahu apakah mungkin nanti masih bisa memperbaiki hubungan mereka atau tidak.
"Aku sudah tahu." sahutan Jungkook membuat langkah Jimin terhenti. "Aku sudah tahu, kau adalah anak kandung ibu."
Jimin memutar badan, menatap Jungkook yang memandangi lantai dengan tatapan kosong.
"Kalau begitu kau pasti tahu tidak mudah untuk ku mengambil keputusan ini," balas Jimin. "Aku harus memilih antara terus menyembunyikan kejahatan yang ibu dan kau lakukan, atau menolong sahabatku. Tapi..." Jimin berhenti sejenak untuk membasahi bibirnya. "Aku tahu bahwa aku melakukan ini bukan hanya untuk sahabatku, tapi aku memang harus melakukannya karena seseorang harus mendapatkan keadilan. Jika itu bukan Taehyung sahabatku, aku pasti akan tetap melakukan hal yang sama."
"Bagaimana bisa aku memiliki saudara sepertimu?" Jungkook tersenyum sinis, mengepalkan kedua tangannya di atas meja.
"Aku harap kita dapat bertemu lagi, Jungkook." Jimin tersenyum dengan tulus, menatap Jungkook dengan tatapan begitu hangat. "Dan ketika waktu itu tiba, aku berharap kita bisa menjalin hubungan saudara yang lebih baik." Jimin, untuk kesekian kalinya menghela napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The Stars ✔
FanficKesalahan yang dilakukannya di masa lalu pada Kim Taehyung membuat Park Jimin selalu dikejar rasa bersalah karena sikapnya yang terlalu pengecut. Ketika mereka berdua bertemu lagi, ketika Jimin berusaha untuk memperbaiki ikatan persahabatan mereka...