Part 17

16.9K 633 4
                                    

1 Minggu kemudian...

Mira duduk di sebuah kursi yang ada di samping tempat tidur Farel sambil menggenggam tangan kanan Farel dan berkata dengan sangat sedih...

" Rel, maafin semua kesalahan aku dan keluarga aku ya, Rel. Kamu kecelakaan dan koma gini juga gara-gara aku. "

" Terima kasih banyak ya, Rel. Kamu  udah menyelamatkan nyawa aku dan anak kita berdua. Tapi Rel, kamu buruan bangun donk. Ini sudah 2 Minggu, Rel. Aku dan Faiz takut Rel kehilangan kamu. Kita berdua sangat membutuhkan kamu. Lagi pula biasanya orang yang koma, akan mati jika dia nggak bangun-bangun dalam waktu 2 Minggu. Itu seperti yang di alami oleh kedua kakek aku dulu. "

Tiba-tiba Faiz yang terbangun dari tidurnya langsung menangis. Mira cepat-cepat mendekati Faiz, menggendong tubuh Faiz dan berkata...

" Cup...cup...cup. Sayang, kamu kenapa nangis sih? Ya allah, tubuh kamu kok anget gini sih..."

Mira pun langsung menelpon asisten pribadi dan sekretaris pribadi Farel dan langsung berkata...

" Pak Andi, pak Andi dan pak Rahmat lama banget sih di kantin. Buruan datang kemari? Badan Faiz anget nih. Saya mau bawa Faiz ke dokter anak sekarang juga...!!! "

" Maaf bu Mira. 5 menit lagi saya dan pak Rahmat sampai di ruang rawat inap pak Farel. "

5 menit kemudian asisten pribadi dan sekretaris pribadi Farel datang ke ruang rawat inap Farel. Mira pun langsung secepatnya membawa Faiz ke dokter anak.

Setelah dokter memberi resep buat Faiz dan menyuruh Mira agar Faiz banyak berisirahat di rumah, Mira dan Faiz pun langsung kembali ke dalam ruang rawat inap Farel dan berpamitan pada Farel.

Mira pun menitipkan Farel pada asisten pribadi dan sekretaris pribadi Farel. Setelah itu Mira dan Faiz langsung pulang bersama sopir pribadi Farel.
________________

3 jam kemudian...

Mira mendapat telepon dari asisten pribadi Farel. Mira secepatnya datang ke rumah sakit.

Sambil menggendong Faiz, Mira berlari-lari menuju ruang rawat inap Farel.

Saat Mira melihat Farel duduk di sebuah kursi roda, Mira langsung berlutut di hadapan Farel dan berkata...

" Farel, kamu sudah sadar... "

" Pa...pa...dong..."

Ucap Faiz mengulurkan kedua tangannya pada Farel. Tiba-tiba Farel berkata...

" Kalian berdua siapa? Keluar dari ruang rawat inap ini sekarang juga...!!! "

" Apa? Aku Mira, Rel. Almira Iznaya dan ini Faiz. Alfaiz Wahyudi, anak kandung kamu. "

" Anak? Aku tidak punya anak...!!! "

" Rel, apa yang terjadi dengan kamu? Mengapa kamu nggak ingat kami berdua? Apa kecelakaan 2 Minggu yang lalu membuat kamu jadi amnesia? "

Farel hanya diam dan menatap ke arah lain. Mira pun menatap wajah asisten pribadi dan sekretaris pribadi Farel. Tapi tiba-tiba asisten pribadi dan sekretaris pribadi Farel langsung menundukkan wajah mereka. Mira yang penasaran langsung berkata...

" Pak Andi, pak Rahmat, apa pak Farel saat ini mengalami amnesia. "

" I...iya bu. Pak Farel kehilangan beberapa persen memori di otaknya. Ingatannya terhenti saat dia berumur 27 tahun. "

" Apa? 27 tahun? Berarti saat itu aku belum mengandung Faiz. "

" Iya bu Mira. "

" Kedua kaki pak Farel kenapa? Dia nggak mungkin lumpuh kan? "

" Kedua kaki pak Farel memang lumpuh bu Mira. "

" Apa? Tapi lumpuhnya nggak permanent kan pak? Kedua kaki pak Farel masih bisa sembuh kan pak?"

" Peluangnya 50% : 50% bu. 50% sembuh total atau 50% lumpuh
total. "

" Apa...?!?! "



Dia Anakku...!!! (1-22 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang