Part 4

31.7K 1.2K 9
                                    

Saat malam hari, Faiz menangis kelaparan. Dengan mata mengantuk Farel menggendong tubuh mungil Faiz dan berkata...

" Sayang, kamu laper ya? Sabar ya sayang, sekarang juga kita pergi ke kamar mama ya? Nanti kamu bisa mimik susu sepuas-puasnya dan bobok lagi ya sayang. "

Farel pun pergi ke kamar Mira, menggedor-gedor pintu kamar Mira dan berkata...

" Mira buka pintunya, anakku laper dan haus. "

Mira yang sedang tidur langsung terbangun dari tidurnya dan langsung membuka pintu kamarnya. Secepat mungkin Mira mengambil Faiz dari gendongan Farel dan berkata...

" Keluar kamu dari kamar ini sekarang juga, aku mau kasih Faiz ASI...!!! "

" Aku tidak akan keluar dari dalam kamar ini sebelum kamu selesai memberi ASI pada anakku. "

" Dasar brengsek...!!! "

Ucap Mira sangat kesal. Mira pun langsung menghadap dinding kamar dan langsung memberi ASI pada Faiz. Sedangkan Farel berbaring di atas sofa. Dengan mata mengantuk Farel terus menerus mengawasi Mira.

Setelah Mira selesai memberi ASI pada Faiz dan Faiz tertidur kembali, Mira lalu membaringkan Faiz di atas ranjangnya. Farel yang melihatnya cepat-cepat bangun, mendekat ke ranjang Mira dan langsung menggendong tubuh Faiz. Mira yang melihatnya langsung berkata...

" Mau kamu bawa kemana lagi anakku Farel...?!?! "

" Kemana lagi kalau bukan kamarku.

" Apa? Tidak...!!! Tidak boleh...!!! Biar kan Faiz tidur bersamaku. "

" Tidak bisa...!!! Faiz harus tidur bersamaku bukan bersamamu. Tugas kamu hanya memberinya ASI bukan memberinya cinta dan kasih sayang. Lagi pula 2 tahun kemudian kalian berdua harus berpisah. Oh ya Mira, kamu tenang aja, mulai dari sekarang aku akan memenuhi semua kebutuhan Faiz lahir dan batin termasuk cinta dan kasih sayang yang sangat di butuhkan oleh Faiz. "

" Mengapa kamu tega memisahkan aku dengan Faiz, Farel...?!?! Dia anakku...!!! Aku ibu kandungnya...!!! Aku yang mengandungnya selama 9 bulan lebih...!!! Aku yang melahirkan dia dengan mempertaruhkan nyawaku...!!! "

" Iya aku tahu tapi kamu hanya ibu anakku dan bukan istriku...!!! "

Ucap Farel langsung meninggalkan Mira begitu saja dan berjalan menuju ke kamarnya. Sesampainya di dalam kamar, Farel dengan sangat hati-hati memasukkan Faiz ke dalam box bayi. Farel pun langsung berbaring di atas ranjangnya dan tidur kembali.

Beberapa jam kemudian, Faiz menangis kembali. Dengan mata mengantuk Farel kembali menggendong Faiz dan berkata...

" Sayang, kamu kok nangis lagi sih? Tadi kan kamu udah mimik susu sama mama. "

Farel terus menerus mencoba menenangkan Faiz tetapi Faiz terus menerus menangis. Farel pun kembali berjalan menuju kamar Mira, menggedor-gedor pintu kamar Mira dan memanggil-manggil Mira.

Mira yang sedang tidur langsung terbangun kembali dari tidurnya dan langsung membuka pintu kamarnya. Secepat mungkin Mira mengambil Faiz dari gendongan Farel dan langsung memberi ASI pada Faiz.

Sedangkan Farel kembali berbaring di atas sofa dan terus menerus mengawasi Mira. Setelah Mira selesai memberi ASI pada Faiz, Farel langsung kembali ke kamarnya dan memasukkan Faiz ke dalam box bayi. Farel pun langsung kembali berbaring di atas ranjangnya dan tidur kembali.

Beberapa jam kemudian, Faiz menangis kembali. Dengan mata mengantuk Farel kembali menggendong Faiz dan berkata...

" Sayang, kamu kok nangis lagi sih?Papa ngantuk dan capek banget nih...!!! Kamu mau apalagi sih sayang? Mau mimik susu lagi ya sama mama? Sayang, kamu kok nggak kenyang-kenyang sih? "


Dia Anakku...!!! (1-22 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang