Part 8

22.5K 864 1
                                    

1 bulan kemudian...

Mira duduk termenung sambil menatap layar televisi. Farel yang sedang menggendong Faiz langsung duduk mendekati Mira dan berkata...

" Ra, kamu ngapain diam aja sih saat Faiz nangis gini? "

" Bukan urusan kamu...!!! "

Ucap Mira ketus dan acuh tak acuh. Farel yang mendengar jawaban Mira kembali berkata...

" Kamu kenapa aneh gini? Biasanya saat Faiz nangis, kamu langsung ambil dia dari baby sitter dan langsung kasih Faiz ASI. "

" Itu dulu, sekarang nggak lagi...!!! Kalau Faiz laper dan haus, suruh aja baby sitter kasih susu formula. Beres kan? "

" What? Kamu kok ngomong seperti itu sih Ra? Kamu kan tahu Faiz itu sama sekali nggak suka susu formula. Dia cuma suka ASI kamu. "

" Bodo' amat...!!! Mulai hari ini aku nggak mau lagi kasih Faiz ASI aku. "

Farel yang masih menenangkan Faiz menangis langsung berbicara sendiri di dalam hati...

" Kenapa Mira jadi seperti ini? Apa jangan-jangan benar yang di bilang baby sitter tadi, kalau saat ini Mira sedang mengalami baby blues? Mungkin saja iya, pasti Mira sangat stres dan tertekan tinggal di rumah ini. Apalagi Faiz selalu kelaparan dan kehausan. Mungkin juga Mira mulai bosan setiap hari kasih ASI pada Faiz berkali-kali. "

Farel tidak sengaja menatap layar televisi. Tiba-tiba Farel berkata...

" Ra, kamu ngapain nonton berita kapan ujian SMU berlangsung? "

" Memangnya kenapa? Nggak boleh? Apa orang seperti aku yang nggak bisa ikut ujian kelulusan SMU jadi nggak boleh nontonnya? Ini semua gara-gara kamu dan Faiz...!!! Kalian berdua adalah 2 pria paling brengsek di dalam hidup aku...!!! "

Ucap Mira sangat kesal dan menangis berlinangan air mata. Farel pun kembali berkata...

" Udah jangan nangis lagi, kayak anak kecil aja deh. Buruan kamu kasih Faiz ASI setelah itu kita shopping di mall. "

" What? Shopping di mall? Kamu mau nyogok aku biar aku mau kasih ASI aku pada anak kamu itu? "

" Nggak nyogok Ra. Aku cuma ngajakin kamu jalan-jalan dan shopping di mall aja biar kamu nggak bosan di rumah terus-terusan. Lagi pula kamu kan perlu beberapa buku referensi buat ujian kelulusan SMU nanti. "

" Buku referensi buat ujian kelulusan SMU? Maksud kamu apaan? Kamu mau cari gara-gara sama aku? Kamu mau menghina-hina aku karena aku bulan depan nggak bisa ikut ujian kelulusan SMU seperti teman-teman aku? "

" Bukan gitu maksud aku, Mira. Bulan depan kamu bisa ikut ujian kelulusan SMU kok meskipun hanya paket C. Setelah lulus paket C nanti, kamu juga bisa ikut ujian masuk perguruan tinggi. Kamu boleh kuliah dan jadi guru TK seperti yang kamu mau. "

" Benarkah? Kok bisa? "

" Ya bisa Ra. Aku kan udah daftarin kamu ke Ristek Nusantara lengkap dengan syarat-syaratnya dan bayar semua biayanya. Kamu ingat kan aku pernah ngajakin kamu ke studio foto buat foto dengan menggunakan kemeja Putih dan latar belakang berwarna Merah. "

" Iya. Tapi kamu nggak bo'ong kan Rel? "

" Ya nggaklah. Kalau kamu nggak percaya, kamu masuk aja ke kamar aku. Di dalam laci meja kerja aku ada materi-materi yang harus kamu pelajari. Jadi kamu nggak perlu ikut belajar di hari Sabtu dan Minggu. Kamu cukup belajar lewat buku, internet dan guru privat. Besok guru privatnya akan mengajari kamu. "

" Benarkah? "

" Iya. "

Mira langsung berlari-lari menuju kamar Farel.


Dia Anakku...!!! (1-22 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang