Part 14

17.8K 721 4
                                        

Farel sedang menggendong Faiz dan berlari-lari mengejar Lukman. Lukman yang sangat takut langsung berteriak...

" Pak satpam...!!! Tolong buka pintu gerbangnya...!!! "

" Jangan di buka...!!! "

Ucap Farel. Lukman yang panik langsung menangis dan berkata...

" Ampun mas Farel, Lukman minta  maaf sama Farel. Maaf karena hari ini Lukman udah membuat Faiz hampir terjatuh. Maaf kalau Lukman dulu suka ikut-ikutan mas Gilang dan mas Galang buat pukulin mas Farel. Mas Farel, please jangan pukulin Lukman... "

" Kamu apa-apaan sih, Man. Mas ngejar-ngejar kamu sama Faiz gini bukan untuk memarahi kamu atau pun memukuli kamu kok. Mas cuma mau minta maaf sama kamu. Maaf ya Man, tadi mas marah-marah sama kamu. Soalnya tadi mas panik banget lihat Faiz hampir jatuh gara-gara kamu. Faiz adalah harta mas yang paling berharga, Man. "

" Iya mas, Lukman maafin mas tapi mas juga maafin semua kesalahan Lukman ya? Lukman janji deh, nggak akan ikut-ikutan mas Gilang dan mas Galang lagi buat mukulin mas Farel saat mas Farel datang ke rumah ayah dan ibu. "

" Iya. Sekarang ayo kamu masuk lagi ke dalam rumah. Kamu pasti masih kangen kan sama mbak Mira? Kamu juga pasti masih mau kan main sama keponakan kamu ini? "

" Iya mas. "

" Oh ya Man, nanti mas akan suruh pelayan menyiapkan makanan yang enak buat kamu. Saat kamu pulang ke rumah ayah dan ibu nanti, kamu biar di antar sama sopir mas aja ya? "

" Iya mas, terima kasih banyak. "

" Sama-sama. "

Mereka semua pun kembali masuk ke dalam rumah, bermain bersama-sama, mengobrol-obrol bersama-sama dan makan malam bersama-sama. Saat Lukman akan pulang dan berada di dalam mobil bersama sopir Farel, tiba-tiba Lukman berkata...

" Oh ya mbak Mira, Lukman baru ingat pesan ayah dan ibu tadi. Tadi ayah dan ibu pesan, mbak Mira dan mas Farel kapan nikahnya? Faiz udah gede tuh. "

" What? Nikah? "

Ucap Mira sangat kaget. Lukman pun langsung pulang ke rumah.
________________

1 Minggu kemudian...

Mira mengemasi beberapa barang-barangnya dan Faiz dan bersiap-siap pergi meninggalkan rumah Farel untuk selama-lamanya. Semua pegawai Farel di rumah tersebut sangat panik dan langsung cepat-cepat menelpon Farel di kantor.

Farel yang sedang meeting cepat-cepat meninggalkan ruang meeting begitu saja dan langsung pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Farel langsung berteriak...

" Mira...!!! Faiz...!!! Kalian berdua ada dimana? "

" Mereka berdua sudah pergi pak. "

" Apa? Kok bisa? Kenapa kalian semua tidak bisa mencegahnya sih? Kenapa kalian semua diam saja dan tidak ada satu orang pun yang mengikutinya sih...?!?! "

" Maafin kita semua pak, soalnya bu Mira ngancam, apabila kita semua menghalangi dia pergi dari rumah ini dan salah satu dari kita ada yang mengikuti bu Mira, maka bu Mira akan minum racun serangga bersama den Faiz, pak. "

" Apa? Tidak mungkin...!!! Itu tidak boleh terjadi...!!! Cepat sekarang juga kalian bantu saya cari Mira dan Faiz...!!! "

" Baik pak. "

Farel dan beberapa pekerja di rumahnya langsung mencari Mira kesana kemari. Farel pun tidak lupa menelpon ayah, ibu dan ketiga adik-adik Mira. Tiba-tiba salah seorang bodyguard Farel berkata...

" Itu bu Mira dan den Faiz pak...!!! "

Farel yang melihat Mira dan Faiz langsung berteriak...

" Mira berhenti...!!! Mau kamu bawa kemana anakku...?!?! "

" Dia bukan anak kamu, Farel...!!! Dia anakku...!!! "

" What...?!?! "

Dia Anakku...!!! (1-22 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang