Farel pun teringat kejadian beberapa tahun yang lalu.
Flashback...
Saat di lampu Merah, untuk menghilangkan stres karena macet, di dalam mobilnya Farel mendengarkan musik hip hop sekencang-kencangnya sambil bernyanyi sesuka hatinya.
Sopir pribadi, asisten pribadi dan sekretaris pribadi Farel hanya geleng-geleng kepala melihat dan mendengar Farel bernyanyi.
Saat Mira berjalan pelan-pelan menyeberangi jalan raya sambil memegangi perutnya yang besar dan melewati mobil Farel, tiba-tiba Farel langsung berhenti bernyanyi dan terus menerus menatap Mira dan perut Mira. Farel pun langsung berbicara sendiri di dalam hati...
" Gadis itu, dia Almira Iznaya kan? Ke...kenapa perutnya besar sekali? Ke...kenapa dia hamil? Apa mungkin yang ada di dalam perutnya itu adalah a...nak aku...?!?! "
Tiba-tiba Farel langsung keluar mobil begitu saja dan mengikuti Mira. Sekretaris pribadi Farel langsung berteriak...
" Pak Farel, pak Farel mau kemana? Sebentar lagi kita ada meeting penting dengan klien...!!! "
Farel tidak menghiraukan semua ucapan sekretaris pribadinya dan terus menerus mengikuti Mira.
Sekretaris pribadi Farel pun langsung berkata..." Ndi, loe sebagai asisten pribadi pak Farel, cepat ikutin pak Farel sekarang juga dan suruh pak Farel secepatnya datang ke tempat meeting. Gue dan pak sopir pergi duluan ke tempat meeting. Sebisa mungkin gue akan mengulur-ngulur waktu meeting tersebut. "
" Ok. "
Asisten pribadi Farel pun secepatnya keluar dari dalam mobil dan langsung mengikuti Farel. Saat Asisten pribadi Farel berhasil menyusul Farel, dia langsung berkata...
" Pak Farel, ayo kita buruan pergi ke tempat meeting. Sebentar lagi meeting nya akan segera di mulai. Lagian pak Farel ngapain ada di rumah sakit ini? Di klinik ob gyn lagi...!!! "
" Diam kamu, jangan berisik...!!! Atau mau saya pecat...?!?! "
" Tapi pak, bagaimana dengan meeting nya? Ini meeting yang sangat penting pak...!!! "
" Cancel aja. "
" What? Cancel? Alasannya apaan? "
" Apa aja...!!! A...bilang saja tadi saya pingsan dan sekarang saya sedang di infus di rumah sakit. Bila perlu di opname di rumah sakit. "
" Tapi pak Farel kan baik-baik aja. "
" Udah jangan bawel, turutin saja apa perintah saya tadi. "
" Iya deh. "
Asisten pribadi Farel pun langsung menelpon sekretaris pribadi Farel dan menceritakan semuanya.
Saat Mira keluar dari ruang ob gyn, Farel langsung masuk ke dalam ruang tersebut dan berkata...
" Dokter, berapa usia kandungannya Almira Iznaya tadi? "
" Maaf, bapak siapanya bu Almira ya? Bukan suaminya kan? "
" Apa? "
" Setahu saya, bu Almira itu tidak mempunyai suami. Apa bapak adalah ayah dari anaknya ibu Almira? "
" Apa? Iya dok, mungkin. "
" Kok mungkin? "
" Maksud saya iya dok. "
" Kalau benar anda adalah ayah dari anak yang di kandung oleh Almira Iznaya, kenapa anda bisa tidak tahu usia kandungannya Almira saat ini? "
" Ya allah dokter, apa anda tidak bisa langsung saja memberi tahu saya berapa usia kandungan Almira Iznaya saat ini? "
" Maaf pak, saya sebagai dokter tidak bisa memberi tahu rahasia pasien saya pada orang lain dan ini sudah menjadi kode etik di rumah sakit ini. Maaf pak, saya masih ada pasien yang lain dan bapak silahkan keluar dari ruangan ini sekarang juga. "
Farel pun keluar dari ruang ob gyn tersebut sambil terus berpikir. Tanpa sadar Farel langsung berkata...
" Mungkin dia anakku... "
" What? Anak? Siapa pak? Apa wanita hamil tadi mengandung anak bapak? Kok bisa...?!?! "
" Diam kamu dan cepat kamu dan beberapa bodyguard saya ikutin
Almira sekarang juga...!!! "" Almira? Siapa pak? Wanita hamil tadi? "
" Iya. Awasin terus gerak-gerik dia selama 24 jam sampai dia masuk rumah sakit dan melahirkan. Kamu juga harus memberikan laporan sama saya selengkap-lengkapnya. Ingat, namanya Almira Iznaya. "
" Baik pak. "
Asisten pribadi Farel dan beberapa bodyguard nya pun terus menerus mengawasi Mira selama 24 jam. Saat Mira akan melahirkan Faiz, Farel langsung datang ke rumah sakit tersebut.
Flashback end.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Anakku...!!! (1-22 End).
RomantikPenculikan yang di lakukan oleh seorang pengusaha muda pada seorang wanita yang baru saja melahirkan seorang anak laki-laki.