2. What Wrong?!

17.2K 581 17
                                    

Pagi pun telah tiba Sea terbangun dan melirik jam weker di atas meja. Pukul 06.30 wib. Dengan perlahan ia bangun dan mendudukan diri memberikan jeda pada dirinya sendiri agar seluruh nyawanya terkumpul. Lalu Sea melirik ke sekeliling ruangan.

Ia baru menyadari bahwa ia berada di rumah barunya dengan Saga.

Sea berusaha melupakan kejadian dan sikap kasar Saga semalam. Ia tak ingin berburuk sangka pada Saga.

Semalam Kak Saga pasti lelah. Pikir gadis itu.

Sea menghela napas, lalu tersenyum simpul sebelum akhirnya bangkit dan melakukan aktivitas paginya.

****
Sea sudah mengenakan seragam putih abu-abunya di kamar mandi. Gadis itu tersenyum lebar melihat penampilan nya yang ia rasa sudah cukup rapi dari atas sampai bawah di depan cermin kamar mandi.

Setelah puas Sea keluar kamar mandi, namun gadis itu terkesiap dengan adanya kehadiran Saga di dalam kamar.

Ia memperhatikan Saga yang tengah duduk di tepi ranjang seraya memasang dasi di kemeja berwarna putih yang di kenakan laki-laki itu.

Sea tersenyum lebar lalu melangkahkan kakinya dan duduk di depan meja rias.

Saga menyadari adanya seseorang yang duduk di sampingnya. siapa lagi kalau bukan Sea. Gadis yang baru saja di nikahinya kemarin.

Saga menoleh dengan tatapan tidak suka. "Ngapain lo liat liatin gue kayak gitu?"kata Saga dengan ketus.

Sea meringis sesaat mendengar keketusan Saga.

Kak Saga garang sekali. Kata sea dalam hati.

Sea menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal seraya cengengesan.

"Eung... Itu," Sea menjeda kalimatnya membuat Saga mengerutkan dahi dengan tatapan malasnya.

Sea ingin menanyakan sesuatu yang membuat Saga tadi malam tidak pulang ke rumah. Namun Sea sedikit ragu untuk menanyakannya. Takut Saga akan kembali marah padanya.

"tadi malam kak Saga kemana? tidur dimana?" Entah keberanian dari mana Sea akhirnya bertanya juga, mata gadis itu terus memperhatikan pergerakan Saga yang telah selesai memasang dasi bermotif garis hitam putih dan beralih menggulung lengan bajunya hingga siku.

Saga menatap Sea dengan tatapan yang sulit di tebak."Dimanapun gue, bukan urusan lo." jawab Saga sinis.

Sea mencebikkan bibirnya cemberut mendengar kejudesan Saga. Namun hanya sesaat raut wajah gadis itu sedetik kemudian berubah kembali ceria.

"Ka-Kakak mau ke kantor kan hari ini?" tanya Sea dengan mata berbinar antusias.

Saga kembali melirik sesaat, dan tidak merespon pertanyaan Sea.

Kemarin sebelum Ratna, Mamanya Saga pulang, wanita paruh baya itu memberi tahu Sea kalau kantor Saga berdekatan dengan sekolah Sea. Jadilah Ratna menyuruhnya untuk berangkat bersama. Biasanya Sea sekolah menggunakan sepeda kesayangannya namun ia belum sempat membawanya kesini.

Sea kembali bertanya. "Sea boleh ikut Kak Saga, em maksud Sea ke sekolah. Kata Mamanya Kak Saga, kantor Kak Saga dekat sama sekolah Sea. Sea bolehkan bareng Kak Saga?" tanya Sea.

"Nggak!!" jawab Saga ketus lalu berjalan keluar kamar di ikuti oleh Sea.

"kenapa nggak boleh?" tanya Sea penasaran karena Saga langsung menolaknya dengan ketus.

Saga tak menggubris pertanyaan Sea dan terus berjalan keluar kamar.

"Kak Saga!!" panggil Sea seraya mengikuti langkah Saga, namun yang di panggil mengabaikan gadis yang terus mengikutinya.

The Fault WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang