27. Kissing

11.9K 521 134
                                    

Saat bersamamu aku merasakan manis, tapi saat bersamaku kau malah merasa pahit.

"Naomi,Zeze,Tyara minta maaf sekarang!" Suara Davin terdengar marah. Ia benar-benar sangat malu pada Sea karena ulah Naomi adiknya itu yang sudah kelewatan.

Kini mereka ada di ruang tamu.

Sea duduk di sofa berseberangan dengan Saga yang duduk berdampingan dengan Naomi.

"Sea gue minta maaf." Ucap Naomi yang terlihat menyesali perbuatannya semalam.

"Gue juga minta maaf Sea!"ujar Zeze dan Tyara bersamaan .

Sea duduk menatap Saga menunggu laki-laki itu mengatakan sesuatu. Namun Saga hanya diam saja. Raut wajahnya yang tak terbaca membuat Sea seperti tak punya pegangan diri.

Kemarin Saga sangat baik merawatnya. Kenapa sekarang laki-laki itu tidak memberikan pembelaan terhadapnya.

Hingga akhirnya Sea tersenyum tipis menanggapinya."Iya Sea maafin."

***
Sea hanya diam duduk di kursi penumpang. Matanya menatap keluar jendela. Ia tidak ingin menengok ke samping dimana ada Naomi yang bergelayut manja dengan Saga.

Entah kapan driver pribadi Saga Pak Adnan itu datang, yang jelas sekarang mereka dalam perjalanan menuju pulang.

"Pak bisa berhenti sebentar." ujar Sea pada Pak Adnan.

Mendengar hal itu sontak Saga langsung menoleh padanya.

Naomi yang tadinya menyenderkan kepalanya di bahu Saga menatap kesal ke arah Sea.

"Sea mau duduk di depan Pak. Sea mau muntah duduk di belakang." Sea menjelaskan pada Pak Adnan.

"Oh iya Non, bis–." jawabnya.

"Nggak usah Pak. jalan aja terus." Saga memotong cepat.

Sea menoleh dan menatap Saga dengan bertanya serta rasa kesalnya .

"Sea nggak kuat kalau duduk di belakang Kak, Sea bisa mabuk terus nanti muntah." Sea menjawab dengan tatapan kesalnya pada Saga. Kepalanya pusing perutnya seperti di aduk aduk sesuatu di tambah mendengar rengekan manja Naomi pada Saga itu semakin membuat Sea merasa enek.

Pak Adnan melirik perdebatan kecil bosnya itu lewat kaca spion. Ia hanya bisa melakukan apa yang di perintahkan Saga bosnya.

"Norak banget sih. Kayak nggak pernah naik mobil aja." ujar Naomi menyindir.

Sea hanya mendengus sebal tidak ingin menanggapinya.

Sea mencibir pelan kembali menatap keluar jendela.

Tiba-tiba tangan Saga menarik pelan kepala Sea dan membawanya ke bahu tegap miliknya.

Melihat hal itu Naomi seperti menahan kesal menatap Sea.

Sea mendongak menatap wajah Saga. Jakun laki-laki itu naik turun. Dari sini Sea bisa melihat betapa Tuhan menciptakan pahatan yang begitu hampir sempurna.

Ah...Kenapa rasa kesalnya menguap begitu saja saat melihat wajah Saga dari dekat.

"Pak berhenti di depan Sana." kata Saga pada Pak Adnan.

"Baik tuan."

Saga menoleh ke samping.

"Naomi kamu pindah ke depan."

Naomi menganga.

Apa apaan?! Teriaknya dalam hati.
Namun Naomi tidak bisa membantah karena laki-laki itu tidak suka di bantah.

The Fault WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang