2. Bayaran Pertama

4.3K 229 4
                                    

Mobil Yana akhirnya sampai di depan rumah. Yana dan Devian keluar dari mobil. "Terima kasih ya Mas!" ucap Yana dengan senyuman.

"Sama-sama," keduanya sama-sama diam. Yana sebenarnya tak tahan tetapi dia juga tak enak kepada Devian.

"Mm, mas aku masuk dulu ya." ucap Yana undur diri. Hendak pergi namun pergelangan tangannya dicekal oleh pria asing yang sama sekali tak dia kenal itu.

"Apa kamu nggak kekurangan sesuatu?" Yana sama sekali tak mengerti jadi dia bergeming. Barulah saat Devian mengisyaratkan, Yana sontak tahu.

"Oh bayaran, tunggu sebentar ya." Yana mengarahkan matanya ke tas mau membuka, lagi-lagi Devian menghentikan aksinya.

"Tak perlu, cukup ini saja.." Devian membuat jaraknya bersama Yana pendek dan gadis itu masih diam saja ketika Devian lebih dekat dengannya. Ia masih tak tahu apa yang akan dilakukan oleh Devian.

Matanya mendadak melebar, merasakan bibirnya dikecup. Wajah Yana sontak memerah, ini adalah ciuman pertamanya. Jadi yang dimaksud bayaran pertama Devian adalah ciuman. What?!

Devian mundur, memberikan senyuman menawan untuk Yana. "Terima kasih atas bayarannya, aku pergi dulu." Kedua mata Yana terus menatap pada punggung Devian hingga hilang.

Karena ciuman Devian, jantung Yana berdebar tak karuan. Apa Yana salah memilih orang itu? Penjaga rumah dari Yana keluar, terkejut melihat sosok familier yang hanya berdiam diri saja.

"Nona," Yana menoleh, si penjaga yang bernama Pak Rudi mendekat.

"Nona kenapa berdiri di sini?" Yana tak menjawab. Dia memberikan kunci mobil pada Pak Rudi.

"Bawa mobilku masuk ke dalam." Yana lalu masuk ke dalam rumah dengan pikiran menerawang. Begitu masuk, Lucas bisa melihat putri semata wayangnya datang.

"Yana, kemarilah! Aku ingin kita bicara sebentar." Yana tak menghiraukan. Dia malah naik ke lantai dua untuk menuju kamarnya.

"Hei Yana! Kau dengar tidak apa yang Ayah katakan? Cepatlah kemari aku ingin bicara denganmu!" Masih tak ada gubrisan yang bikin Lucas jengkel setengah mati.

💕💕💕💕

Devian sampai di rumah, bedanya kali ini ada senyuman yang menghiasi bibirnya. Tak seperti biasa. "Malam Kakek," sapa Devian melihat sang kakek sedang duduk bersantai di ruang tamu.

"Hmm, kenapa kau senyum begitu? Apa ada kabar yang baik?"

"Ya begitulah." jawab Devian enteng. Kakek Devian tak lagi bertanya dan setelah itu Devian kembali berjalan menuju kamarnya.

💕💕💕💕

See you in the next part!! Bye!!

Kekasih Bayaran (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang