9. Bertanggung Jawab II

3.2K 150 3
                                    

Bibir Yana kembali dicium oleh Devian begitu dalam dan liar sampai Yana menjadi kewalahan kemudian menikmati ciuman. Kendati Yana menggerutu dalam hati, gadis itu tak memungkiri jika Devian adalah pencium handal.

Devian melepas ciuman dan mengalihkan bibirnya pada pipi Yana lalu turun merambat ke jenjang leher si gadis. Sebelumnya Devian terkekeh melihat Yana yang sekarang pasrah dalam pelukan mengingat dia memberontak luar biasa. Melihat seringai menjijikan dari Devian rasanya Yana ingin menonjok pria itu, namun entah mengapa dia kelelahan.

Apa ini karena efek ciuman Devian?

Saking lelahnya Yana untuk bergerak, Devian membebaskan kedua tangan Yana lalu mulai mencumbu jenjang leher Yana bahkan tak segan-segan menyentuh tubuh Yana yang terjebak dengan permainan si pria playboy.

Deru napas, bisikan mesra dan sentuhan Devian membuat Yana menjadi gila hingga dirinya kehilangan kontrol atas tubuhnya sendiri. Sebelum bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya, seseorang tiba-tiba datang memisahkan mereka dan menonjok Devian secara membabi buta.

"Hentikan Tuan Lucas!" Seketika itu juga Yana tersadar dan melerai perkelahiran antara sang Ayah bersama sang "kekasih?".

"Berani-beraninya kau menyentuh anak gadisku yang masih suci?! Di saat aku bersusah payah untuk menjaga kehormatanku bersama Yana kau malah menodainya dengan tindakan busuk!" Yana bersusah payah untuk memeluk Ayah guna menahannya.

Wajah Devian tampak lebam karena pukulan Lucas ada juga darah di pinggir bibir yang hanya disapu oleh pria itu santai lalu berujung tawa. Nadanya terdengar sangat mengerikan. "Paman, aku hanya ingin memperlihatkan padamu apa yang aku lakukan ketika kau tak menyetujui permintaanku."

Pernyataan itu semakin membuat amarah Lucas makin naik dan menyebabkan Yana kewalahan. "Tuan Alexandra, cucumu itu sedang sakit jiwa. Dia masih bisa tertawa bahkan jika aku membuatnya sekarat! Urus dia dan katakan keputusan apa yang diambil oleh kita sebagai orang tua! Ayo Yana kita pergi!"

Yana menurut saja dan tak memandang pada Devian setelah dia melakukan tindakan yang senonoh pada gadis itu? BIG NO!

Devian pun hanya bisa menatap punggung Yana menjauh sampai tongkat sang kakek memukul kepala dan dengan cepat membuat Devian kini berlutut hanya bersenjatakan sebuah tongkat.

"Apa yang dikatakan oleh Tuan Lucas itu benar! Kau sedang sakit jiwa. Bagaimana bisa kau mencumbui anak gadis terlebih dia musuh kita?!" Sekali lagi Devian terkekeh.

"Maka itu sebabnya, aku ingin Kakek membiarkan aku menikah dengan Yana. Aku sangat serius dengan permintaanku, baiklah jika kakek menolak lihat saja apa yang akan aku lakukan." Kakek Devian mendengus lalu memandang sang istri yang memanggil.

"Sepertinya kita tak punya pilihan lain selain menuruti kemauan anak itu. Aku menyesal karena mendidiknya dengan memberi apa yang dia mau." kata kakek Devian menyesal.

💕💕💕💕

Lucas yang tiba di rumah dilanda kegusaran sedang Yana hanya bisa temenung melihat Lucas mondar-mandir di depannya. "Pria itu brengsek, berani-beraninya dia menciummu. Urat malunya itu pasti sudah putus! Yana mulai sekarang kau harus menuruti perintah Ayah. Kau akan ditemani oleh beberapa bodyguard Ayah untuk segala aktivitas agar si Devian itu bisa menyentuhmu."

Yana tak mendengar, dia malah memutar ingatan tentang yang terjadi antara dirinya dan Devian sampai wajahnya merah sendiri.

Tiba-tiba Yana menjerit lalu berjalan cepat masuk kamar meninggalkan Lucas yang terkejut. Dalam kamar, Yana sontak menoleh ke arah cermin dan geram melihat tanda merah di lehernya akibat ulah Devian.

"DASAR PRIA BRENGSEK! AKAN KUBUAT KAU MATI DI TANGANKU!!" teriak Yana dengan nada lantang.

Sepanjang malam itu, Yana tak bisa tidur. Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa yang membuat dia terlena dan kehilangan kendari menciptakan rasa malu yang besar.

Esok paginya, walau terlihat lingkaran hitam tebal di sekitar mata. Yana tetap saja pergi ke tempat kerja dan karena lingkaran matanya, dia terlihat seperti hantu. "Nia.."

Suara lemas itu membuat bulu kuduk Nia merinding dan ketika dirinya menoleh, makin ketakutan saja Nia melihat Yana berada di dekatnya. Saking takutnya, Nia mendadak menjerit. "Hei Nia, kenapa kau menjerit ini aku Yana, sahabatmu."

Nia mengerjapkan matanya sebentar menatap saksama Yana lalu membuang napas kasar. "Oh rupanya kau, kenapa kau terlihat berantakan seperti itu apa ada masalah?"

Yana membuang napas panjang. "Ya, ada masalah yang sangat besar. Pertemuan keluarga tak banyak bisa diharapkan banyak jadi.."

Smartphone Yana berbunyi mendadak menyebabkan rasa kesal namun dia tetap mengangkat telepon. Betapa terkejutnya melihat sebuah video masuk dan video itu menampakkan Lucas tengah memukul Devian.

Bersamaan nomor telepon tak diketahui menelepon Yana. "Halo,"

"Apa kau sudah melihat hadiahku yang aku kirim?" Suara Devian yang menjengkelkan terdengar di telinga gadis yang langsung menyahut dengan nada bentakan.

"APA YANG KAU INGINKAH HAH?!" Devian tertawa dari balik telepon.

"Kau mengetahuinya sendiri keinginanku, datanglah ke perusahaan aku akan membicarakan suatu yang penting." Yana sekali lagi menjerit layaknya orang kesurupan.

"Baiklah jika itu maumu, maka aku akan datang kepadamu dan menyelesaikan permasalahan antara kita berdua, dasar pria gila." Sekali lagi Yana harus pergi dan menitipkan WO miliknya pada sang sahabat.

Setibanya di sana, Yana langsung mendobrak pintu kerja Devian. "Kekasihku, rupanya kau telah datang ayo silakan masuk."

💕💕💕💕

Hai semuanya!! Maafin Author yang tak mempunyai waktu untuk update. Tak pakai janji sih untuk sekarang soalnya author sibuk dengan menulis di aplikasi lain.

Oh iya hari ini tenggang waktu untuk open po novel author pernikahan kontrak :

Harga : 75k

WA : 082190611838

WA : 082190611838

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kekasih Bayaran (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang