25. Minta Maaf

2.3K 146 2
                                    

"Putus? Kenapa bisa?"

"Karena dia berselingkuh dariku. Aku memergokinya bertemu dengan seorang wanita di rumah sakit. Wanita itu langsung memeluknya dan mengatakan mereka pernah tidur seranjang." ucap Yana seraya terisak.

Mendengar itu Lucas terbakar amarah. "Dasar Alexandra bajingan, inilah yang aku takutkan ketika kau berhubungan dengan dia, kau hanya dianggap sebagai mainannya. Devian itu playboy, banyak wanita yang dia ajak bermain! Katakan rumah sakit mana yang didatanginya?!"

"Rumah sakit Santa Veronika." Mendadak wajah sangar Lucas menjadi datar. Rumah sakit Santa Veronika adalah tempat di mana istrinya di rawat. Dia langsung mengambil ponsel dan menghubungi kakek Devian.

"Halo, apa kau sudah mendapat informasi dari putrimu?"

"Nanti aku akan jelaskan berikan ponselnya pada Devian."

"Tapi Devian mengurung diri di kamar, dia tak mau berbicara dengan siapa pun."

"Katakan padanya bahwa aku yang ingin berbicara padanya mungkin saja aku bisa membantu mereka berdua." Suara langkah kaki Kakek Devian terdengar dan ketukan pintu.

Kakek Devian membujuk agar cucunya itu mengambil telepon dan berbicara dengan Lucas. Beruntung, Devian mau menerima telepon itu. "Halo," Lucas bisa mendengar nada parau Devian.

Dia sepertinya juga tertekan. "Katakan padaku kenapa kau membawa anakku ke Rumah Sakit Santa Veronika?"

"Tidak aku tak membawanya. Dia memata-mataiku."

"Lalu kau bertemu dengan seorang wanita di sana? Kau tega sekali,"

"Tidak, aku tak tahu jika Camelia berada di sana dan dia pun salah paham. Aku ada di sana untuk menjenguk istrimu."

"Jadi semuanya salah paham?"

"Yah seperti itu ... Paman, aku merasa bersalah pada Yana karena menyembunyikan sesuatu. Apa kau bisa membantu meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di antara kami?" Lucas terdiam.

Memang benar adanya jika dia sangat tak setuju dengan hubungan sang putri dan Devian tapi melihat mereka berdua seperti ini menyebabkan perasaan Lucas berkecamuk.

Dia sangat senang mendengar kabar ketika Yana akhirnya memutuskan Devian namun di sisi lain dia tak tega melihat Yana sangat sedih seperti ini. "Paman akan mencoba semaksimal mungkin tapi Paman tak akan janji berhasil memulihkan hubungan kalian berdua."

Telepon ditutup. Lucas membuang napas kasar. Sudah saatnya menyelesaikan segala kesalahpahaman yang terjadi.

💕💕💕💕

Keesokan harinya Lucas mengajak Yana ke suatu tempat namun dia tak memberitahukan mereka akan pergi ke mana. Masih dengan suasana hati yang buruk, Yana masuk ke dalam mobil tanpa tahu apa-apa.

Begitu juga dalam perjalanan, Yana sama sekali tak curiga hingga mereka sampai di Rumah Sakit Santa Veronika. Yana terkejut lalu melihat pada sang Ayah yang sudah turun.

Lucas membuka pintu mobil untuk Yana dan gadis itu keluar. "Mau apa kita ke sini Ayah? Ayah sudah tahu bukan kalau di sini aku mengalami pengalaman buruk."

"Ya, Ayah tahu tapi kamu harus ikut Ayah masuk ke dalam. Ayah ingin kau bertemu dengan seseorang." Lucas lalu menarik tangan Yana dan berjalan masuk.

Dia tahu Yana pasti tak akan mau jika Lucas tak keras. Sekarang dia tak akan membuang waktu lagi. Tujuannya adalah Zeline. Lucas akan mempertemukan Yana dan Ibunya yang sudah berpisah cukup lama.

Begitu sampai di dalam kamar inap milik Zeline langkah Yana terhenti dan memandang kesal pada sang Ayah. "Kenapa Ayah membawaku ke sini? Aku tak mengerti."

"Yana ...." Suara Zeline membuat Yana mematung. Dia menoleh ke kanan dan melihat pada sosok wanita yang mirip dengannya. Yana langsung tahu wanita itu adalah Ibunya.

Zeline bangkit dari ranjang dan mendekat pada Yana. Dia meneliti baik-baik gadis yang berusia 21 tahun tersebut kemudian tersenyum beserta air mata yang jatuh. "Yana, akhirnya kau datang. Ibu merindukanmu."

Zeline hendak memeluk tetapi Yana segera menahan lengan milik Zeline untuk memeluknya. "Jangan memelukku! Kau bukan Ibuku!" Hati Ibu mana yang tak sedih mendengar kalimat yang menyakitkan hati keluar dari mulutnya anak sendiri.

"Ibu mana yang tega meninggalkan anaknya sendiri untuk pergi entah ke mana. Apa kau tahu perasaanku saat itu? Apa kau tahu bagaimana rasanya merindukanmu tapi tak bisa memelukmu? Aku selalu menangis dan berdoa kalau kau akan pulang tapi tidak! Aku selalu sendiri!"

Zeline terisak sama halnya dengan Yana. Sangat menyakitkan ketika mengingat hal tersebut seperti luka yang lama berdarah sekali.

"Maafkan Ibu, ya Ibu salah karena meninggalkanmu tapi sungguh Ibu tak bermaksud menyakitimu. Ibu hanya ingin kau bahagia itu saja."

"Bahagia apanya? Setelah Ibu pergi aku tak pernah merasakan yang namanya kebahagiaan. Masa yang seharusnya aku tersenyum tak bisa aku rasakan!" Yana hendak meninggalkan tempat tersebut tetapi Lucas menahan lengan Yana agat tetap bersama mereka.

Yana menoleh pada Lucas. "Apa maksudnya ini Ayah? Kau membela seseorang yang sudah tega meninggalkanmu."

"Kau harus dengar dulu penjelasan Ibumu."

"Tidak ada yang perlu dibicarakan. Aku sudah muak dengannya." Dalam pertengkaran antara anak dan Ayah, Zeline merasakan kepalanya pusing.

Secara tiba-tiba tubuhnya jatuh lunglai. Lucas yang melihat itu segera menangkap tubuh Zeline. "Panggilkan dokter cepat!" Tak punya pilihan lain, Yana segera mencari dokter untuk memeriksa Ibunya.

Akhirnya, Yana mengetahui jika Ibunya menderita Demensia dan Zeline tak bisa mengingat seluruhnya. Hanya Yana yang dia ingat. Yana makin sedih saja mendengar cerita sang Ayah yang mengatakan alasan kenapa Zeline menginginkan berpisah dan pergi secara mendadak karena takut bahwa dia tak akan mengenal Yana.

Yana lalu memilih untuk berada di tempat tersebut hingga Ibunya sadar. Dia ingin meminta maaf pada Zeline karena sudah menyakiti hatinya. Yana seharusnya lebih peka dengan penderitaan sang Ibu.

💕💕💕💕

See you in the next part!! Bye!!

Kekasih Bayaran (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang