Numpang

95 20 0
                                    

Tok... Tok... Tokk

Tidak ada suara sahutan dari dalam kamar tersebut. Karena tidak ada sahutan akhirnya sang ibu memutuskan untuk masuk kedalam kamar putra bungsunya untuk membangunkan anak tercintanya.

"Ferdi bangun nak. Ntar kamu telat lagi sekolahnya." Mamanya mengguncang tubuh anaknya dengan sangat lembut.

"Enghh--iya Ma ini udah bangun kok." Sambil merengangkan otot otot tubuhnya.

"Kamu langsung mandi ya, habis itu turun untuk sarapan," ujar sang Mama sambil tersenyum sebelum keluar dari kamar itu.

"Iya ma."

Ferdi langsung beranjak dari tempat tidurnya untuk melaksanakan ritual mandinya. Tidak butuh waktu lama untuk mempersiapkan dirinya.

Semuanya sudah selesai. Lihat saja penampilannya rambut acak-acakan, baju yang seharusnya dimasukkan sekarang jadi keluar, tidak memakai dasi, dan sepatu Adidas berwarna putih. Meskipun penampilannya seperti itu tetapi itu sama sekali tidak mengurangi kadar ketampanannya.

Jika dilihat dari penampilan Ferdi seperti seorang bad boy. Akan tetapi Ferdi termasuk tipikal anak sekolahan yang bisa dikatakan biasa saja. Tidak banyak berulah tetapi banyak berprestasi.

Back to topic!

Akhirnya dia memutuskan keluar dari kamar untuk sarapan bersama keluarganya.

Sekedar informasi Ferdi memiliki kakak bernama Dava Putra Pratama yang sekarang tengah kuliah di salah satu universitas yang ada di Jakarta.

"Ck, lo mau sekolah atau mau jadi preman sih?" Lihat saja kakaknya selalu seperti itu, tiap saat selalu mengomentari pakaian yang di pakai adiknya.

"Terserah gue lah! Kalo lo gak suka ya gak usah di lihat ribet amat hidup lo."

"Eh kutu beras, gue cuman bilangin lo doang!"

"Ck, Bacot aja lo!"

"Kagak ada sopan-sopan nya lo sama gue."

"Aduh udah deh bang, gue masih belum mau ribut sama lo pagi-pagi gini."

"Siapa yang ngajak lo ribut?" lihat saja kakaknya itu terlalu cerewet untuk berbicara.

"Aduh kalian ini, pagi-pagi udah adu mulut aja. Mending itu sarapannya dimakan," lerai Mamanya karena terlalu pusing melihat tingkah kedua putranya itu.

"Tau tu Ma, bang Dava yang mulai duluan," adu Ferdi kepada Mamanya.

"Huu! Terserah lo aja Dii!" Dava akhirnya memutuskan untuk diam. Ferdi yang melihat itu hanya bisa tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha...ternyata lo bisa diam juga gue pikir kagak bisa," ucapnya setelah tawanya sudah reda.

"Ferdi!" desis Papanya tajam.

"Iya Pa sorry."

Setelah itu tidak ada lagi suara yang terdengar dimeja makan tersebut. Setelah mereka selesai makan, Ferdi memutuskan untuk pergi kesekolah.

"Ma, Pa, Bang, Ferdi duluan." Sambil menyalim tangan Mama dan Papanya. Dava yang melihat itu hanya memandang Ferdi sinis.

"Lo gak mau nyalim gue gitu?"

"Ngak!"

"Durhaka banget lo jadi adek."

"Terserah," ucapnya sambil berlalu. Sebelum keluar rumah Ferdi masih bisa mendengar pekikan kakaknya itu.

"WOII FERDII!! LIAT AJA LO NANTI PULANG SEKOLAH!" Ferdi yang mendengar itu pun menjawab.

"KAGAK PEDULI GUE!!" balas nya tidak kalah kuat.

Di saat sedang berkumpul bersama keluarganya Ferdi tidak pernah menunjukan wajah datarnya, tetapi di saat bersama orang lain sifat dingin itu selalu dia perlihatkan.

Ferdi membawa motornya dengan kecepatan standar karena jalanan pagi ini belum cukup ramai. Saat lagi asyik-asyiknya membawa motor mata Ferdi tidak sengaja melihat gadis remaja tengah berjalan kaki di trotoar jalan.

Dia mengamati punggung gadis itu, sepertinya dia kenal. Setelah diingat -ingat ternyata gadis itu adalah teman sebangkunya. Dia berpikir apakah tidak ada orang yang mengantarnya kesekolah. Sangat banyak pertanyaan dikepalanya saat ini. Karena tidak mau ambil pusing dia melanjutkan mengendarai motornya agar sampai kesekolah.

Dia tidak menyangka bahwa gadis itu akan memberhentikan motornya.

Ferdi membuka helm full face nya sambil menaikkan sebelah alisnya seolah-olah bertanya 'Apa!'

Ela yang ditatap seperti itu hanya cengengesan tidak jelas.

◼️◼️◼️

Selama berjalan menuju kesekolah Ela tidak berhenti menyumpah serapahi kakaknya. Kakaknya tidak mau mengantar Ela kesekolah dengan alasan 'Gue mau jemput pacar gue lo naik angkutan umum aja'. Ela yang mendengar alasan itu bertambah kesal kepada kakaknya. Lihat saja kalau sudah pulang sekolah nanti Ela akan mendiamin kakaknya itu.

Selama berjalan Ela tidak melihat angkutan umum melintas dijalan itu. Karena kesal Ela menendang batu-batu kecil dijalan itu. Tidak tau kenapa tiba-tiba Ela membalikan badan untuk melihat kebelakang dan ya, Ela melihat seorang pria mengendarai motor sportnya dengan kecepatan standar. Ela mengenal pria itu.

Ela memutuskan untuk memberhentikan pria itu dengan merentangkan kedua tangannya. Pria tersebut memberhentikan motornya secara mendadak. Dia tidak habis fikir bahwa gadis itu sangat nekat untuk menyuruh nya berhenti.

"Wah! Ternyata gue gak salah orang. Woi Di gue bareng lo ya kesekolah."

"Nggak! "

"Plisss...kali ini aja ya." Ela mengeluarkan puppy eyesnya dan mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

Ferdi yang melihat tatapan itu hanya bisa membuang muka karena tidak kuat melihat mata itu. Dia tidak ada niat untuk membalas perkataan Ela.

"Gue mohon kali ini aja gue gak mau telat, gue gak mau dihukum." Nada suaranya terlihat memohon dan matanya sudah berkaca-kaca.

Ferdi menghela nafas panjang dan membuangnya secara perlahan.

"Naik," perintahnya dingin.

Ela yang mendengar itu langsung melebarkan senyumnya dengan mata berbinar.

"Serius lo!" tanyanya memastikan.

"Hmm."

"Aaa!! Makasih banyak lo udah mau numpangi gue."

"Cepetan," serunya dengan suara dingin.

"Oke!"

Tidak mau berlama-lama Ela langsung naik keatas motor dan duduk anteng.

"Jalan," perintahnya sambil memukul pundak Ferdi.

"Hmm."

Kali ini Ferdi melajukan motornya dengan kecepatan tinggi karena 10 menit lagi gerbang akan ditutup.

Ela yang tidak tau akan berpegang dengan apa, secara refleks Ela memeluk Ferdi dengan kuat. Tidak terasa mereka telah sampai disekolah Ela langsung turun dari atas motor.

"Thanks," ucapnya tulus.

Setelah itu Ela langsung pergi meninggalkan parkiran. Ferdi yang melihat itu hanya bisa tersenyum tipis di balik helm full facenya, dan setelah itu dia pun meninggalkan parkiran untuk masuk kekelas.

Tbc....

See you next part selanjutnya  ➡️
Ig:lasmauli_siburian18
Jangan lupa follow ntar aku follback  🤗

FELA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang