Pdkt Mungkin

90 15 0
                                    

Setelah selesai memukul Dani, Ozi langsung memeluk adiknya untuk memberi ketenangan.

"Ela takut kak. " Ela memeluk Ozi dengan sangat erat.

"Udah tenang aja. Kita pulang ya?" Ozi dapat merasakan Ela menganguk di pelukannya.

Ozi melepas pelukannya dan menatap Ela yang terlihat sangat kacau, tidak mau lama-lama Ozi melepas jaket nya dan di pasangkan kepada adiknya.

"Yaudah kita pulang ya, ntar kamu jelasin sama kakak," ujarnya lembut.

Ela hanya bisa mengangguk dan mengikuti kakaknya untuk pulang. Mulai dari situ Ela sangat trauma untuk pulang sekolah sendiri  dan takut untuk melihat Dani lagi.

Flashback Off.

"Jadi, gitu ceritanya. Ela trauma sama kejadian dua tahun yang lalu," jelasnya.

"Oh gitu kak. Kita janji kok akan jagain Ela, iyakan Ka, Di?" tanyanya kepada Raka dan Ferdi.

"Iya," sahut mereka bersamaan.

"Yaudah kalo gitu lanjutin aja kerja kelompoknya. Gue keatas dulu ya." Ozi berlalu pergi meninggalkan mereka.

"Emm, maaf ya jadi lama." Ela merasa bersalah karena pekerjaan mereka tertunda.

"Santai aja kali La," sahut Raka.

"Yaudah, kita lanjutin lagi deh biar cepat selesai," sambung Caca.

"Iya udah ayok deh."

Setelah itu mereka melanjutkan pekerjaan rumahnya, tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.

"Huft, akhirnya selesai juga ini tugas." Raka menggerakan badannya ke kanan dan ke kiri.

"Iya, thanks ya atas kerja samanya," ucap Ela sambil tersenyum.

"Santai aja La. Namanya juga tugas kelompok, jadi ya di kerjain bareng dong."

"Hehe, iya juga ya."

"Btw, udah sore juga kita pamit pulang ya La." Mereka memasukan barang bawaannya masing-masing ke dalam tas.

"Ya udah, gue anter sampai depan ya?" tawarnya.

"Iya."

Setelah itu mereka berjalan keluar. Setiba sampai di luar Raka dan Caca langsung masuk ke dalam mobil, akan tetapi beda halnya dengan Ferdi.

Ela yang melihat Ferdi berdiri di sampingnya mengernyitkan dahi bingung. Raka dan Caca juga sadar bahwa Ferdi tidak menaiki motor nya. Raka mengeluarkan kepalanya dari dalam mobil untuk memanggil Ferdi.

"Woi, lo ngapain berdiri di situ?" tanya nya bingung.

"Iya, lo kok ngak naik ke motor lo?" Ela juga bingung melihat kelakuan Ferdi yang menurut nya sangat aneh.

Ferdi yang di tanya seperti itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalau lo mau duluan, ya pergi aja. Entar gue nyusul," sahutnya.

"Oh, yaudah kita duluan." Raka mengeluarkan mobilnya dari pekarangan rumah Ela. Ela melambaikan tangannya saat mobil itu berlalu pergi.

"Lo kok belum pulang Di. Kenapa?" tanyanya.

"Engak apa-apa," balasnya sambil tersenyum. Ela yang melihat Ferdi tersenyum, hanya bisa diam terpaku di tempat dengan mata yang tidak berkedip.

Ferdi sadar akan apa yang di perbuatnya, dia melambaikan tangannya di depan wajah Ela.

"Hei, jangan lupa kedip." Ferdi terkekeh di tempatnya.

"Ha! I–iya," jawabnya gugup.

"Lo kenapa gugup?" tanyanya lagi sambil menahan senyum geli.

FELA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang