Kesal

53 3 0
                                    

Waktu dua hari untuk berlibur semalam sudah cukup bagi Ela, dan sekarang Ela harus kembali bersekolah. Tidak seperti biasanya seorang Ela bangun sepagi ini. Setelah selesai mandi Ela memutuskan untuk membuat sarapan, hanya sekedar nasi goreng dan telur mata sapi.

"Huft! Selesai juga," seru Ela senang sambil menyajikan dua piring nasi goreng diatas meja.
Tidak lama terdengar suara ketukan pintu, Ela sudah dapat mempastikan bahwa itu adalah Ferdi. Ela segera berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Hai," sapa Ela dengan senyum lebar nya.

"Hai. Lo udah bangun?" tanya Ferdi.

Ela yang di tanya seperti itu mencebikkan bibirnya kesal.

"Bangun cepat salah, bangun lama salah. Emang gue harus bangun jam berapa lagi?" gerutunya kesal sambil menghentakkan kakinya kelantai dan berjalan meninggalkan Ferdi.

"Haha, iya maaf maaf. Tapi bagus deh lo bangun jam segini jadi gue nggak perlu narik selimut lo secara paksa," ucapnya sambil terkekeh.

"Iya deh iya. Nih makan udah gue buatin nasi goreng. Lo belum sarapan kan?"

"Belum," ucapnya sambil mengambil nasi goreng tersebut dan memakannya.

"Enak nggak?" tanya Ela.

"Nggak," ucap Ferdi dengan nada yang dibuat seserius mungkin.

"Yah, padahal gue udah susah payah buatnya," ucap Ela lesu.

"Maksud gue nggak salah lagi," serunya sambil cengengesan tidak jelas.

"Terserah," balas Ela cuek.

"Udah nggak usah ngambek, ntar cantiknya hilang lagi."

"Siapa suruh bilang begitu?"

"Iya iya gue minta maaf."

"Hmm," balas Ela masih cuek.

"Udah ah ayo ntar telat lagi," ajak Ferdi sambil meminum air putih. Setelah itu dia berjalan terlebih dahulu. Ela mengikutinya di belakang.

"Pintu nya jangan lupa kunci," peringatnya.

"Iya." Setelah itu Ela pun masuk kedalam mobil dan mobil tersebut meninggalkan pekarangan rumah Ela. Selama di perjalanan tidak ada yang membuka suara di antara mereka berdua, yang terdengar hanya suara musik seperti itu sampai sekolah.

Saat sudah sampai di sekolah Ferdi memarkirkan mobilnya di tempat yang masih kosong. Ela pun turun dari mobil dan berjalan terlebih dahulu.

"Ck, tu anak ninggalin mulu," ucap Ferdi kesal dan berlari menyusul Ela. Setelah berada di samping Ela dia memukul bahu Ela pelan.

"Buru-buru banget lo," seru Ferdi kesal.

"Males dilihatin orang," ucap Ela dengan pd nya.

"Ge-er amat lo, nggak akan ada yang lihatin lo," balas Ferdi sambil tertawa pelan.

"Ish." Ela memukul lengan Ferdi.

Saat sedang asik mengobrol tiba-tiba dari arah depan mereka terlihat tiga orang cewek seperti tante-tante. Ternyata mereka menghadang jala Ela dan Ferdi. Ferdi yang melihat itu memutar bola matanya jengah dan menatap malas cewek di hadapan nya ini.

"Minggir lo!" seru Ferdi sambil menatap tajam ketiga perempuan tersebut.

"Nanti dulu dong, Ferdi galak amat. Jangan galak-galak ntar Viona tambah cinta lagi sama Ferdi," ucap cewek yang bernama Viona itu dengan centilnya.

"Jijik banget gue," gumam Ela pelan.

"Hey, lo cewek yang sok cantik!" teriak Viona.

Tentu saja Ela bingung siapa yang di maksud oleh perempuan ini.

FELA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang