Kerja Kelompok

114 17 2
                                    

🌞Happy Reading🌞

"Lo kok bisa bareng bidadari gue?" Raka menatap Ferdi penuh selidik.

"Bidadari lo? Siapa?"

Raka berdecak. "Ck. Lo pada gak tau?" tanyanya kepada ketiga sahabatnya itu.

Mereka mengelengkan kepalanya.
Saat ini mereka sedang berada dikantin untuk berkumpul sebelum bel masuk.

"Gue pikir lo pada tau."

"Siapa sih yang lo bilang?"

"Pikir aja sendiri." Raka kesal kepada sahabatnya itu.

"Jangan bilang kalo lo udah taken?Sama siapa lo jadian? Gue pikir gak ada yang mau sama lo!" Dodi berkata seraya mengejek temannya itu.

Pletak.. .

Raka menjitak kepala Dodi cukup keras.

"Apaan sih lo Ka, lo pikir gak sakit apa! Sakit tau untung gue gak langsung amnesia kalo gue amnesia lo mau tanggung jawab? Ngak kan. Lo ga pernah merasakan apa yang gue rasakan saat ini Ka. Sakit Ka, sakit. Sama halnya kayak putus cinta Raka sakit tau ngak?" Dodi berkata dramatis sambil mengusap-usap kepalanya. Sahabatnya itu memasang wajah ingin muntah karena mendengar kata-kata yang dikatakan Dodi.

"Najis tau gak Dod."

"Bukan teman gue Lang."

"Alay!"

Dodi yang mendengarkan balasan dari sahabatnya itu hanya mencebikkan bibir kesal.

"Maksud lo siapa sih Ka, Bidadari-bidadari lo itu." Gilang bertanya penasaran.

"Oh maksud gue Ela." Raka menjeda ucapannya, "Lo belum jawab pertanyaan gue Di. Lo kok bisa bareng sama dia kesekolah?"

Gilang dan Dodi ikut mengangukan kepalanya pertanda setuju akan apa yang diucapkan Raka barusan.

"Gue jumpa dia di jalan, terus dia cegat gue supaya gue berhenti, dia mohon-mohon sama gue agar gue mau numpangi dia sampai sekolah. Oleh karena itu kita pergi bareng  kesekolah karena ketidaksengajaan," jelasnya panjang lebar.

Ketiga sahabatnya itu hanya melongo mendengar penuturan kata yang keluar dari mulut Ferdi, karena mereka baru kali ini mendengar Ferdi ngomong panjang seperti tadi.

Prokk.. Prok... Prokk..

Raka bertepuk tangan heboh.

"Kejadian langka seorang Ferdi Saputra berkata dengan panjang kali lebar. INI MERUPAKAN KEAJAIBAN DUNIA KEDELAPAN WOW!!" teriaknya heboh pada kalimat terakhir.

Ferdi yang menyadari itu langsung berdehem dan secepatnya mengubah raut wajahnya seperti biasa.

"Lo gak kesambet kan Di." Gilang meletakkan tangannya diatas kening Ferdi lalu segera menurunkannya.

"Berisik!"

"Yeee si monyet langsung berubah." Gilang menoyor kepala Ferdi kebelakang.

Kring... Kring...Kring

"Udah bel kuy masuk." Dodi mengajak sahabatnya masuk kedalam kelas.

"Hmm," balas mereka serentak seperti paduan suara.

Mereka pun beranjak dari kantin untuk masuk kelas masing-masing.

◼️◼️◼️

Sebelum bel masuk Ela memutuskan untuk mengobrol terlebih dahulu dengan Caca. Mereka banyak mengobrol dari hal penting, sampai hal-hal yang tidak penting. Tidak terasa mereka mengobrol cukup lama, obrolan itu berakhir karena bel sudah masuk. Caca pergi menuju tempat duduknya dan tinggal lah Ela sendiri di tempat duduknya.

FELA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang