1: My Secret Life[✓]

11. Hangout

My secret life-

Disini kita berada,
Menyaksikan daun kehijauan, berubah orange, merah menyala lalu gugur.
Dengan cinta yang menjelma menjadi benci.
Dibawah pepohonan, jatuhnya daun yang tak diinginkan.

Aku terluka.
Saat tak lagi di butuhkan.

Baiklah.
Tahun ku dan tahun mu telah usai, seperti dedaunan yang tak lagi dibutuhkan.

Aku terlalu larut,
dalam cinta yang tak diinginkan.

Kamu baik selama ini.
Tapi, entah kenapa dimataku penghianatan selalu menjijikan.

Kau harus tahu,
Pohon ini tak akan mati.
Karena di kota ini, musim dingin tak pernah datang.

Rintik-rintik hujan menjelma menjadi rindu akan kenangan kita.

Ku simpan kenangan tentangmu, sambil mencari hiburan bahwa aku pernah mengenalmu.
-author-

Happy reading ⭐
Don't forget to vote!

Sebulan telah berlalu, semenjak Aca memaafkan sosok Alvaro Negredo adisson.

Aca memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang menerpa indah wajahnya.

Ia terdiam saat Alvaro berlutut di depannya, tanpa memperdulikan tatapan murid yang berada di kantin.

"Sal? Gue sayang sama Lo! So? Will you be my girlfriend?" Tanya Alvaro sambil tersenyum Manis.

Sorakan terdengar ramai di telinga Aca.

Aca tersenyum tipis. "Yes, i Will!."

Alvaro mendongak tidak percaya ke arah Aca.

Dia Nerima gue?

"Ya, gue Nerima Lo Alvaro Negredo adisson." Serak khas Aca.

Alvaro berdiri, dan langsung memeluk Aca. Tanpa menghiraukan sepasang tatapan tajam yang menuju ke arah mereka.

"Lo harus tau beda cinta dan sayang." Bisik Aca di telinga Alvaro sambil berlalu ke arah rooftop.

My secret life-

Angin rooftop memberantakkan rambut panjang milik Aca.

Ia mengusap wajahnya kasar.

"Hai." Sapa orang itu dengan ramah.

Aca menoleh mendapati bahwa yang datang adalah Intan dan Starla.

Intan mendaratkan dirinya di sofa empuk di depan Aca diikuti oleh Starla.

"Ca? Lo serius jadian sama Alvaro?" Tanya Intan memastikan.

"Ya,karena gue gak mau mainin perasaan orang lain." Ucap Aca datar.

"Kak Aca? Lo gapapa jadian sama dia? Bukannya Lo bila---" ucapan Chika yang baru saja datang dan menghampiri Aca terpotong oleh nada tegas Intan.

"Ngapain Lo kesini? Mau main drama lagi?" Tegas Intan.

"Heh? Sewot banget Lo! Bukannya Lo yang suka main drama?" Balas Chika Sinis.

"Maksud Lo!?" Nyolot Intan.

"Tan,biarin aja." Ucap Starla menenangkan Intan.

"Hahaha, miris banget ya hidupnya. Itu loh yang baik di depan tapi busuk di belakang, diam-diam menghanyutkan wekaweka!" Kekeh Chika tapi berbentuk sindiran.