9. Revan Emmerich?

3.6K 112 0
                                    

•Jika gue pergi dan gak kembali,jangan ingat gue. Gue orang jahat.•
Salsa Tasya Spiky~

Happy Reading⭐
My Secret Life-

________________________
__________________

A

ca memasuki mansion nya seperti biasa  tanpa senyuman, sebab yang ada hanya sapaan sekilas nya.

Ia bingung karena tidak biasa mansionnya terlihat ramai. Ahh mungkin rekan kerja daddy. Batinnya.

"Aku pul-----" kata-kata Aca terpotong saat ia melihat siapa yang tengah ada di mansionnya itu. Matanya memanas mengingat kejadian dimana orang-orang yang di depannya lah yang sudah membuangnya tanpa belas kasihan.

Kenapa mereka datang?

Kenapa mereka datang seolah-olah mereka gak pernah ngusir gue?
Kenapa?

Seperti yang gue tebak, masalah gue mulai datang secara perlahan.

Banyak pertanyaan dan pernyataan yang ingin Ia lontarkan. Namun, hanya satu kata yang dapat diucapkannya.

"Kenapa? Kenapa datang?" Lirih Aca sambil mengusap air matanya yang hampir jatuh dari mata yang selalu memancarkan tatapan tajam dan dingin itu.

Ia ingin lari, lari dari kenyataan bahwa mereka datang karena ingin berdamai. Tidak! Rasa sakit Aca lebih besar dari itu.

Keluarga kandung Aca berlari menuju Aca dengan tatapan mata yang menyiratkan kesedihan.

Diikuti Agha,mommy dan Daddy angkatnya.

Shit! Kenapa!? Bahkan Gue belum balas dendam,bangsat! -batin Aca.

Ya,yang datang adalah orang masa lalu Aca. Mama a.k.a Reya Smith Dan papanya A.k.a Roland Smith, mungkin. Daniel dan kembaran Aca yang bernama Alex.

Reya (mama Aca) berlari ingin memeluk Aca. Namun, secepat kilat Aca mundur dan mendongakkan matanya seraya menatap keluarga kandungnya dengan tajam yang dapat menghunus sampai ke tulang rusuk.

"Kenapa datang? Kemana aja dulu? Oh iya, pasti ngurusin Chika ya? Hahaha miris emang, gue yang anak kandung malah ditelantarkan dan Chika yang sebagai anak angkat malah disayang?" Aca menjeda kalimatnya sambil terkekeh dingin. Aura hitam mulai keluar dari seorang ketua RED MONSTER itu.

"Gue tanya sayangkuu, kemana aja dulu? Kalian ngusir gue tanpa belas kasihan. Dan sekarang datang dengan muka yang emm...." Sambung Aca sambil menempelkan jari mungil miliknya di dagunya seperti orang yang sedang berfikir.

"Pengen gue tampol rasanya, atau minta sekalian dibunuh?" Sambungnya lagi dengan nada dingin, datar dan menakutkan.

Semuanya terdiam termasuk keluarga angkat Aca.
Benar memang apa yang dikatakan oleh Aca, mereka merutuki kejadian 7 tahun lalu saat mereka lebih memilih mempercayai Chika yang jelas-jelas tidak ada benarnya.

"Hikss--- sayang hikss--- Mama mohon maafin kita dan kamu kembali lagi sama kita kamu maukan?" Ucap mama Aca setelah lama bungkam dan menatap Aca berbinar menunggu jawaban keluar Dari bibir Aca, berharap itu adalah 'ya'.

"Saya butuh waktu, permisi." Pamit Aca dingin lalu berlalu keluar mansion. Seketika langkah nya terhenti dan berkata lirih tapi dengan tersenyum tipis.

"Saya pergi." Ujarnya lalu berjalan keluar menuju bandara.

Bandara Soekarno-Hatta.

Aca memasuki jet pribadinya dengan santai seolah-olah apa yang terjadi barusan hanyalah angin lalu baginya.

Salah satu bodyguard menghampiri Aca dan berkata sopan. "Miss Tasya, misi kita harus diselesaikan besok. Apakah tidak masalah jika Miss Tasya turun tangan? Karena kami bisa menyelesaikan nya Miss."

"Tidak masalah, ayo berangkat." Ucap Aca singkat.

Apa kalian berfikir Aca pergi karena mereka datang? Tidak,kalian salah. Seorang Aca tidak akan terluka hanya karena masalah yang ia anggap angin lalu saja. Fisiknya tak terluka karena yang terluka adalah mentalnya!

Los angeles-

Gadis itu menyesap kopinya sambil bersenandung kecil, tertawa miris akan hidupnya sendiri.

Ia berjalan ke arah taman belakang dan meninju salah satu samsak untuk melampiaskan amarahnya.

Bughh
"Gue bahagia kapan bangsat!?"

Bughh
"Masalah gue banyak sekarang!!!"

Bughh
"Masalah satu belum selesai,datang masalah lain!!!!!"

Bughh
Bughh
Bughh
Bughh

Pukulan terakhir dilayangkan keras Oleh Aca membuat samsak itu hancur tak terbentuk.

"INTINYA GUE BAHAGIA KAPAN ANJING,BANGSAT! HAHAHAHA LUCU AMAT HIDUP GUE ANJING!" Teriak Aca entah untuk kesekian kalinya sambil menangis dan tertawa jahat.

"Keluar Lo! Jangan cuma berani ngelihat gue dari kegelapan!" Teriak Aca lagi?.

Sesaat kemudian orang itu keluar dengan santai ke arah Aca sambil tersenyum miring.

"Haii Salsa Tasya, Long time no see baby." Ucap orang tersebut membuat mulut Aca menganga lebar kemudian memeluk orang itu dengan perasaan rindu.

My secret life-

Orang 'itu' mendudukkan diri di sofa tanpa menunggu persetujuan dari tuan rumah.

"Kebiasaan Lo gak pernah hilang! Selalu aja anggap rumah sendiri anjay!" Ucap Aca berdecak pelan.

"Itu tauu weka weka!" Ucap orang itu terkekeh kecil.

"Ckckck bang Reva-bang Revan dasar! Btw Lo kenapa kesini bang? Sampe ngintip-ngintip lagi." Ucap Aca kepada Revan karena Revan yang mengintip Aca dari kegelapan malam.

Revan Emmerich, nama lengkapnya.

"Gapapa, kangen aja. Lo ada masalah Ca? Kok teriak kek orgil tau gak!" Desis Revan.

Aca terdiam, ingatannya kembali pada satu hari yang lalu. Saat keluarga kandung nya kembali.

Aca menunduk, dan tak sengaja meneteskan air mata membuat Revan Khawatir.

"Ca,hey? Lo gapapa kan?" Tanya Revan Khawatir.

"Mereka kembali bang." Ucap Aca pelan.

Rahang Revan mengeras menunjukkan bahwa dirinya sedang marah. "Keluarga kandung lo? Mau Abang bunuh sekeluarga?"

"Emang Abang masih kuat kalo mau  ngebunuh orang lain? Kan udah tua?" Tanya Aca polos.

"ACAAAA!!!" Teriak Revan ketika Aca sudah mulai berlari menghindar.

"Lo harus sopan sama Abang! Malah ngatain Abang tua lagi! Umur kita cuma selisih 4 tahun ya! Lagipula Abang kan mantan ketua gangster yang sekarang kamu pimpin!" Ucap Revan saat ia berhasil menangkap Aca dan menjewer telinga nya membuat Aca meringis.

"Hehe canda ealah, Abang mah baperan." Balas Aca tertawa melupakan masalah nya.

__________________________________
____________________________

Thanks for reading ⭐
Tbc




1: My Secret Life[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang