11 : Sakit

8K 628 16
                                    

Sena's PoV
Sudah sebulan sejak peresmian Sense Cafe. Selama sebulan itu aku dan Selly sangat sibuk dengan urusan cafe. Melelahkan sekaligus menyenangkan, karena kami berdua bisa mewujudkan keinginan dan bekerja sama serta membuat keputusan yang memiliki tanggung jawab lebih besar bagi kami.

Puji Tuhan cafe ini selalu ramai. Mungkin karena masih baru dan orang penasaran ingin mencoba atau bisa jadi karena rasa makanan disini sesuai dengan selera pengunjung serta harganya yang relatif terjangkau. Untuk promosi, kami mengandalkan sosial media, promosi dari mulut ke mulut dan relasi. Selly, Mario dan Gina seringkali mengajak teman-temannya untuk mengunjungi Sense Cafe. Kadang Mario dan Gina menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk bertemu client. Gina bahkan seringkali datang bersama wanita yang selalu berbeda setiap berkunjung kemari. Katanya sih sedang men-treat calon client. Huh! Modus.

Bicara soal Gina, dia kadang membingungkan. Seringkali memberikan perhatian dan memperlakukanku dengan sweet, namun tiba-tiba menghilang dan tiba-tiba pula muncul di cafe dengan wanita yang selalu berbeda. Aku bingung. Sikapnya yang perhatian itu apakah sedang berusaha mendekatiku atau hanya aku yang baper? 

Dengan randomnya beberapa kali dia datang ke ruanganku dengan membawakan makan siang yang katanya buatannya sendiri. Agak sulit mempercayai seorang slenge'an seperti Gina dapat memasak. Beberapa kali juga saat pagi atau malam dia muncul untuk mengantar dan menjemputku. Awalnya aku menolak karena tidak mau merepotkan. Tapi orang keras kepala seperti Gina tidak menerima penolakan. Selalu ada saja alasannya. Belum lagi chatnya yang menunjukkan kepeduliannya. Tidak jarang pula jika malam dia akan menelepon dan menanyakan how's my day. Seringkali kami mengobrol sampai aku tertidur. Karena sudah jelas Gina itu seorang pecinta wanita, rasanya aneh kalau bentuk perhatiannya hanya sekedar perhatian kepada teman. Kalau sedang mendekatiku, kenapa setiap datang ke cafe dia selalu bersama wanita? Apa ingin membuatku cemburu?

Eh? Apa?
Cemburu? 
Astaga!

Terlalu sering bergaul dengan Gina membuat pikiranku jadi error. Ah sudahlah, lupakan soal Gina. Lebih baik aku kerja untuk mengecek pembukuan sebulan. Sebenarnya aku cukup kelelahan dengan aktivitas satu bulan ini. Dua hari ini berasa kurang enak badan. Hanya saja urusan keuangan memang menjadi bagianku. Tidak enak pada Selly jika aku menunda dan meminta istirahat saat tanggung jawabku belum selesai. Sepertinya dikerjakan semalaman juga akan beres.

Gina's PoV
Sepagi ini aku sudah menyetir menuju Sense Cafe untuk sarapan, karena setelah itu aku ada janji temu dengan client yang kediamannya tidak jauh dari cafenya Sena. Jam segini Sense Cafe belum buka, tapi aku tau Sena biasanya sudah standby sebelum karyawannya datang. Kami semakin dekat. Sebagai teman. Namun sebenarnya jika Sena dapat menangkap "sinyal" yang kuberikan, perhatianku bukan sekedar untuk teman. Terkadang aku juga bingung, apakah ambil langkah untuk mendekatinya atau jangan. Baru kali ini aku ragu dalam niat mendekati seorang wanita. Aku tidak yakin Sena akan menerimaku lebih dari teman, sekalipun dia tidak menolak perhatian yang kuberikan.

Sudah sampai. Siap-siap untuk mengganggu Sena pagi ini *emot evil*

Aku memarkirkan mobilku di depan cafe dan melihat Selly sedang berdiri di depan pintu cafe.

"Pagi Sel."

"Hai Gin. Pagi." Selly kemudian sibuk menelepon dengan muka ga santai.

"Ada masalah?"

"Ini dikunci dari dalem, gue lagi coba hubungi Sena tapi ga diangkat terus. Semalem Sena yang tutup cafe karena gue pulang duluan."

"Coba telpon ke nomor operasional cafe aja. Kali aja HP Sena off atau di silent."

"Oh iya bener juga."

Selly : Halo Sen, gue di cafe nih tolong bukain pintu.

...

I'm Happy When I'm With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang