Gina's PoV
Gin, udah mau boarding. See you soon.
Safe flight, sayang. Can't wait to see my girl.
Kamu sih kabur ke Bali segala. Jadinya kita LDR. Kangennya ditumpuk sampe sebulan. Huh!
Soalnya disini banyak bule seksi sih, jadi aku serasa ga kerja.
Oooooo gitu? Masih ganjen ya? Belum mau tobat, hm?
Masih galak ya kamu? Belum mau insyaf, hm?
Ngeselin ih! Ga jadi pergi nih.
Yeee...becanda, sayang. Kamu kaya ga tau aku aja. Satu jam lagi aku otw ya, supaya kamu nanti ga nungguin. Bilang sama pilotnya hati-hati.
Serah!
Kukirim emot cium setelah membaca pesan terakhir dari Sena. Duh, gadisku itu selalu bisa membuatku tersenyum karena hal-hal kecil. Simple happiness.
Aku membereskan pekerjaanku terlebih dahulu sebelum aku pulang dan akan mengambil libur selama 3 hari bersama Sena.
Sebetulnya ada beberapa client yang memintaku untuk menjadi fotografer mereka tepat di hari Valentine besok. Ada yang ingin melamar kekasihnya, ada pula yang ingin diabadikan kebersamaannya saat Valentine Dinner.
Tapi semuanya kutolak because I have my own valentine. Masa aku hanya jadi penonton para couple yang bermesraan? Aku juga punya pacar dan ingin menghabiskan waktu bersamanya di Valentine pertama kami ini.
Tingkahku ini seperti ABG baru jatuh cinta. Dan yaa... aku jatuh cinta sedalam-dalamnya pada Sena. Hanya dia yang membuatku bertingkah seperti ababil di usiaku yang sudah seperempat abad ini.
Dari dulu, aku tidak pernah menganggap hari Valentine sebagai hari yang spesial. Bagiku semua hari sama saja. Tapi Valentine kali ini rasanya berbeda.
Jam 6 tepat aku langsung menyudahi pekerjaanku. Aku mengambil tas yang berisi pakaianku.
"Titip ya, May. Aku off dulu beberapa hari," aku pamit pada Mayang.
"Siap bos. Iya deh yang punya pacar mah bebas. Have fun, bos."
Ah, Sena memintaku untuk memanggil Mayang dengan panggilan 'May' bukan 'Yang'. She's totally jealous.
Aku tertawa terbahak-bahak saat dulu Sena menyampaikan permintaan kecilnya itu dengan mengomel. Kuturuti saja karena aku suka dengan kecemburuannya yang sebenarnya tidak perlu.
Aku menyimpan tas di bagasi motor kemudian pergi menjemput Sena ke airport. Dalam 30 menit aku sudah sampai di airport. Pesawat Sena baru akan landing pukul 7.
Aku mampir ke Starbucks untuk membelikan Signature Chocolate kesukaan Sena. Setelah itu, aku menunggu Sena di bagian kedatangan.
Aku sudah tidak sabar bertemu dengannya. Kami hanya bisa bertemu sebulan sekali. Itu pun paling lama hanya bertemu selama 3 hari. Kesibukan kami berdua lumayan menyita waktu. Tapi kami sepakat untuk dapat meluangkan waktu setiap bulan. Kadang, aku dan Sena janjian untuk bertemu di Bandung, sekalian menengok mamanya.
Nada dering panggilan ponselku berbunyi, nama Sena muncul di layar. Finally, she's here.
"Aku udah nunggu di depan, Sen. Di Solaria ya."
"Oke. Ini aku lagi jalan. Tutup jangan telponnya?"
"Tutuplah. Katro banget kamu. Semenit lagi juga ketemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Happy When I'm With You
RomanceRegina, biasa dipanggil Gina : cewek extrovert, manis, periang, cuek sama diri sendiri tapi care sama pasangan, mantan player. Sena : cewek introvert, cantik, kalem, cerdas dan penyabar. Tapi Sena ga bisa sabar menghadapi kelakuannya Gina.