"Hari menyenangkan dengan segala keanehan. Semoga kalian menyukainya."
《《●》》
Taman Montjuic,
Hari libur nasional di seluruh penjuru kota Barcelona. Karena tepat pada hari ini kota Barcelona ulang tahun. Menyenangkan sekali bisa mengikuti acara yang spektakuler ini, pasti akan menjadi hari yang menyenangkan.
Tentu ini pertama kali bagi Dinda dan Farrel. Tapi ini kedua kali bagi Adeera dan Bagas. Mereka berempat kini telah berkumpul di Taman Montjuic. Setalah menonton arak-arakan seni di jalan Las Ramblas. Kini semua orang mendatangi taman itu untuk mengikuti bazar. Ada banyak sekali hal-hal yang disuguhkan. Mulai dari makanan, pernak-pernik, hingga pakaian.
Keempat sahabat itu duduk di sebuah stan food&drink. Menikmati spagetti dan jus buah yang menyegarkan.
"Aku jadi teringat Mommy." Ucap Adeera tiba-tiba. Matanya masih memandang seorang anak perempuan yang disuapi makan oleh ibunya.
Tentu saja semua menatap Adeera bingung, kecuali Bagas. Karena ia sudah tau semuanya- kecuali hatinya pada Farrel- tentang kehidupan Adeera.
"Mommy lo kenapa?" Tanya Farrel heran.
"Tidak apa, dia sehat, di Indonesia, aku hanya merindukannya."
"Bagaimana kalau liburan semester besok, kita sama-sama ke Indonesia?" Usul Dinda bersemangat. Spontan mereka bertiga mengangguk kompak, setuju.
"Sekalian Farrel bisa ketemu sama pacarnya tuh, si stefi." Bagas terkekeh.
Farrel menatap tajam Bagas. "Gue udah ga ada apa-apa sama dia lagi, sialan." Bagas tertawa. Sebenarnya juga Bagas sudah tau kalau mereka putus, Farrel sudah cerita, tapi hanya intinya saja. Tidak detail. Farrel tidak mau menceritakan masalah keluarganya dan pasal ia depresi setahun yang lalu.
"Putus? Sejak kapan?" Tanya Dinda antusias. Dalam benak ia bersorak riang, Ah, masih ada harapan.
Adeera ingin bertanya lebih, tapi ia urungkan. Takut rahasia besarnya selama ini terbongkar. "Bukankah, kalian selalu baik-baik saja?" Tanyanya akhirnya.
Farrel menghela nafas berat, seakan beban masalah sedang ia tanggung. "Udah, gausah dibahas. Muak gue denger namanya." Farrel mengangkat minumananya. "Mending cheers dulu, biar kaya anak-anak tak berbeban."
Mereka bertiga terkekeh pelan, lalu menuruti apa kata Farrel.
🌈
Pukul 14.00. Mereka berempat masih jalan-jalan. Seakan tak ada kata lelah. Farrel berjalan bersisian dengan Bagas di depan. Jangan berfikiran aneh-aneh. Karena mereka sedang mengatur rencana. Sedangkan Dinda dan Adeera di belakang mereka sembari ketawa cekikikan, entah apa yang dibahas.
Tiba-tiba, Farrel dan Bagas membalikkan tubuh mereka mengahadap Dinda dan Adeera. Sontak kedua wanita itu terkejut. Saling pandang seakan bertanya, kenapa?
"Kalian berdua duduk disana dulu," Farrel menunjuk kursi taman yang ada tak jauh dari posisi mereka sekarang.
"Tunggu disitu, jangan pergi. Aku takut kalian hilang dibawa om-om nantinya." Lanjut Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo, Mi Amor
JugendliteraturBagaimana jika kisah cinta tumbuh berantai diantara tali persahabatan? Apa yang akan mereka pertahankan? cinta atau persahabatan? 🌻🌻🌻 _________________________ INFO: JANGAN LIHAT COVERNYA AJA, BACA JUGA CERITANYA--siapa tau suka! _______________...