17 || Truth or Dare

74 19 4
                                    

"Semua ini menjadi rumit saat beberapa perasaan mulai terungkap."

《《●》》

Caltades Beach,

Setelah berminggu-minggu, setelah melaksanakan UTS, dan setelah bersibuk-sibuk ria fokus dengan tugas dari dosen. Akhirnya empat sahabat itu memutuskan untuk berlibur bersama di pantai Caltades. Pantai dengan suguhan pasir hangat dan lembut, serta air laut dengan ombak tidak terlalu besar. Tanpa embel-embel hiburan apapun. Seolah menyuguhkan pantai yang orisinil.

Mereka berempat berniat akan mendirikan tenda. Sengaja ingin ber-quality time sampai besok. Tapi Carlos tidak mengijinkan, jadi mereka akan menginap di salah satu hotel milik Daddynya Adeera itu. Gratis tentu saja.

Hari masih siang, mereka sudah selesai mendirikan tenda. Kini mereka tengah duduk berjajar menikmati kelapa muda dan keindahan pantai itu.

"Akhirnya kita bisa kumpul juga ya?" Bagas membuka suara. Melirik ke samping. Posisinya berada di pojok kanan. Disebelahnya ada Adeera lalu Dinda kemudian Farrel.

Farrel menutup matanya menikmati hembusan angin pantai. "Iya nih. Aku kira kita bakal sibuk dan gak bisa Qtime bareng."

"Aku juga seneng banget, udah bebas dari segala tetekbengek hal-hal berbau kampus." Mereka terkekeh. Dinda menyeruput kelapa mudanya.

Adeera masih sibuk membidik beberapa objek yang berada di depannya. Menurutnya, setiap momen harus diabadikan. Ia mendengar semua pendapat sahabatnya.

"Tanggapan kamu apa,Ra?" Tanya Bagas akhirnya. Bagas merasa sebulan terakhir ini Adeera berubah jadi sedikit pendiam. Saat ditanya pasti hanya menjawab : Tidak apa-apa.

Adeera menghela nafas sebentar. "Aku lega, ku fikir persahabatan ini akan hancur gara-gara--eh, maksudku, aku pikir persahabatan ini akan renggang karena jarang berkumpul." Hampir saja Adeera keceplosan membawa hal perasaan. Untung ia cepat menjelaskan.

Ucapannya sukses membuat semua menoleh ke arahnya, meminta penjelasan. Adeera jadi gugup.

"Eh sebentar ya, aku mau mengambil gambar disana." Adeera beralibi. Ia menghindari mereka.

Adeera sudah bisa bertahan sejak sebulan lalu. Ia sudah mencoba menjadi Adeera yang lalu. Tapi sulit sekali rasanya. Ia masih membantu apapun yang Dinda perlukan untuk mencari perhatian Farrel. Tapi selama itu pula Adeera selalu uring-uringan melihat kedekatan mereka berdua.

Masalah Dinda menyukai Farrel juga belum ia ceritakan pada Bagas. Ia ingin bercerita soal hatinya, tapi dengan siapa? Tidak mungkin kalau bercerita dengan ketiga sahabatnya. Adeera berniat cerita kepada Ama, tapi akhir-akhir ini Ama sulit ditemui. Mungkin dia sibuk.

Pernah ia bertanya pada Carlos. "Dad, menurutmu, Dad pilih sahabat atau pasangan?"

Carlos malah kembali bertanya, "Apa anak Daddy sedang jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri?"

Seketika Adeera langsung malas membahasnya lagi. Ia tak mau kalau Daddynya sampai tau urusan hatinya.

Di sisi ketiga sahabat itu masih duduk berjajar mengamati Adeera yang mulai menjauh.

Te Amo, Mi Amor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang