"Kalau kalian fikir aku adalah sosok yang beruntung, maka kalian salah. Aku tidak seberuntung itu."
《《●》》
Carlos-Audy, 1997.
Carlos Demario. Laki-laki kelahiran Barcelona, Spanyol. Sosok yang pekerja keras dan pantang menyerah, juga sosok yang ramah walaupun mempunyai tatapan tajam. Carlos memiliki bisnis restoran dan pusat perbelanjaan di Indonesia. Sehingga ia sering bolak-balik Spanyol-Indonesia.Saat itu Carlos sedang berada di Indonesia. Tepatnya berada disalah satu cabang restorannya. Ia ingin melihat langsung bagaimana keadaan disana. Pengunjungnya sangat banyak, entah itu pengunjung tetap atau pengunjung baru. Carlos yakin suatu saat nanti ia bisa menunjukkan kesuksesannya pada sang Ayah. Jika bisnisnya di Indonesia sukses maka ia akan membangun bisnis di kotanya sendiri. Ia ingin bangun bisnis perhotelan.
"Bagaimana perkembangannya?" Tanya Carlos pada orang kepercayaannya, Martin. Carlos memang bisa berbahasa Indonesia, tapi masih terlihat kaku.
"So far so good, Mr. Demario." Jawab Martin mantap. Carlos hanya mengangguk.
Carlos dan Martin sekarang duduk di antara pelanggan mereka. Beberapa orang sangat antusias saat bisa melihat langsung sosok tampan seorang Carlos pemilik restoran ini. Tidak sedikit dari mereka yang meminta foto. Carlos malah justru merasa senang.
Sesaat mata Carlos menangkap sosok wanita cantik tengah duduk sendirian sesekali tangannya mengarahkan ponsel ke telinganya lalu mengetik sesuatu lalu minum lalu melihat ke luar restoran. Begitu terus menerus. Membuat Carlos penasaran. Sepertinya ia sedang menunggu seseorang.
"Anda penasaran dengannya, Mr.?"
Raut muka Carlos mendadak pucat, ia terkejut dengan pertanyaan Martin. "Tidak, aku tidak penasaran. Biasa saja."
Marti tersenyum. "Kalau Anda penasaran saya bisa mengenalkan anda padanya."
"Kau kenal dengannya?" Refleks, Carlos bertanya dengan cepat.
"Dia seorang model, dia sering kesini."
Martin mengerti, Bosnya ini benar sedang penasaran dengan temannya itu. Maka dengan cepat Martin mengajak Carlos menemui wanita cantik itu.Sesampai disana, Martin beralasan ingin ke kamar mandi. Tanpa aba-aba langsung pergi begitu saja. Carlos mendapati Martin memberi semangat padanya dari kejauhan.
Suasana masih hening, Carlos menghela nafas melihat wanita di depannya malah sibuk dengan melihat kearah luar.
"Kau sedang menunggu seseorang?"
Wanita itu menoleh, "Ya begitulah, kau sendiri? Kau temannya Martin juga?"
Carlos tersenyum, dia tadi sempat berfikir wanita di depannya akan sangat menyebalkan namun ternyata malah ramah. "Tentu, aku dan Martin sedah seperti keluarga." Wanita itu mengangguk.
"Kalau begitu, mari kita berteman. Namaku Audy, Audya Alvarita. Kau sendiri?"
"Aku Carlos, Carlos Demario."
Mereka berjabat tangan sebentar. Audy mengangguk. "Oke, kau Carlos Dema-apa?! Siapa?! Bukankah kau ini- ya Tuhan, maafkan aku Mr. Demario. Aku tidak sopan padamu." Audy terlihat takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo, Mi Amor
Teen FictionBagaimana jika kisah cinta tumbuh berantai diantara tali persahabatan? Apa yang akan mereka pertahankan? cinta atau persahabatan? 🌻🌻🌻 _________________________ INFO: JANGAN LIHAT COVERNYA AJA, BACA JUGA CERITANYA--siapa tau suka! _______________...