"Aku bertemu dengan senyum manis itu lagi?
Hei, kenapa ini jantungku?."《《●》》
Adhitama house, 2019.
Sejak ia sembuh dari depresi ringannya setahun lalu, ia ingin pergi jauh dari Indonesia. Bukan apa, tapi ia tidak mau bertemu dengan Stefi. Ia sudah muak dengan sumuanya. Farrel ingin melanjutkan kuliahnya yang sempat tertunda. Ia sebenarnya ingin kuliah di Oxford atau mungkin Harvard. Tapi Darko dan Sarra melarang. Dengan alasan tidak ada saudara di negara dua kampus terkenal itu. Lalu ia disarankan sang Mama agar ikut kakek neneknya-Adhitama dan Melani, di Barcelona,Spanyol. Farrel menurut saja. Toh, disana ia tidak akan hidup sendiri.
Sampai di Kota Barcelona, ia langsung mengurus surat kepindahan. Lalu mulai mencari universitas yang cocok. Akhirnya ia diterima di University Of Barcelona, menurutnya itu bagus. Ia akan belajar sungguh-sungguh, ia belum tahu akan masuk jurusan apa. Ia ingin masuk bisnis, tapi Papanya selalu meminta agar Farrel menjadi sutradara, hanya karena Darko dulu ingin menjadi sutradara tapi tidak kesampaian.
Hah, masabodoh dengan permintaan Darko. Bahkan disaat ia terpuruk kemarin, dia malah terus menyalahkan Farrel atas apa yang terjadi dengan Stefi. Ia bersikukuh ingin masuk jurusan bisnis.
Hari pertama kuliah, Farrel terkejut mendapati teman se-SMAnya, teman se- negaranya. Seingat Farrel itu teman beda kelasnya. Si Dinda yang dulu suka blak-blakan katanya. Ia senang tentu saja. Mungkin mereka bisa berteman atau bersahabat.
Dan di hari itu juga, Dinda mengajaknya makan siang. Katanya ia akan dikenalkan dengan sahabat Dinda yang disini juga. Farrel dengan senang hati menerimanya. Dan betapa terkejutnya dia saat itu. Farrel kembali bertemu sosok yang telah membayang-bayangi hidupnya. Hanya karena senyum manisnya. Seumur hidup, baru kali ini ia sangat terobsesi pada seseorang.
🏠
Farrel kembali mengingat bagaimana masa-masa sulitnya dulu. Saat ia harus selalu minum obat-obatan, merasa pusing, merasa sendiri, merasa tertekan, dan ingin bunuh diri. Bagaimana tidak? Bahkan Papa dan Kakaknya, Zeyla. Tidak percaya padanya sedikit pun. Hanya Mamanya yang mendukung. Miris.
Untung saja berita itu tidak Darko laporkan pada Adhitama dan Melani. Jika iya, maka Farrel tidak akan diterima di rumah Barcelona.Saat itu juga, Farrel sudah merasa putus asa, ia terus terbayang bagimana Anjas-Ayah Stefi, meminta padanya agar menolong Stefi yang sedang sakit, terbayang saat Stefi mengancamnya dengan Kankernya hingga ia tidak bisa membantah selama 3 tahun lebih. Dan terbayang saat mendengar dari Stefi sendiri yang ternyata hanya bohong dan memanfaatkannya. Hidupnya diatur, waktu bersama teman lelakinya kurang, belajar juga jarang. Itu hanya karena Stefi sialan itu. Arggghh! Ini benar-benar tak terfikirkan oleh Farrel. Licik sekali si Stefi. Apa masalahnya pada Farrel?
Hingga saat itu ada yang menjenguknya, dia lelaki. Dia teman Farrel juga. Entah apa gerangan cowok itu datang menemuinya, padahal sebelumnya juga mereka tidak berteman dekat. Hanya saling tau.
"Lo yang namanya Farrel kan? Farrel Adhitama? Gue kesini cuma mau ngasih ini." Katanya seraya memberinya sebuah buku. Farrel bingung. "Disana ada seseorang yang nunggu lo sembuh, nunggu lo menemuinya."
"Siapa dia? Disana dimana?"
"Yang penting lo sembuh dulu." Cowok itu menepuk bahu Farrel. "Gue pamit. Gue harap lo cepet sembuh,Rel. Gue lebih suka liat lo yang dulu." Setelah itu, cowok tadi pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo, Mi Amor
Teen FictionBagaimana jika kisah cinta tumbuh berantai diantara tali persahabatan? Apa yang akan mereka pertahankan? cinta atau persahabatan? 🌻🌻🌻 _________________________ INFO: JANGAN LIHAT COVERNYA AJA, BACA JUGA CERITANYA--siapa tau suka! _______________...