10 || Berdua

89 34 0
                                    

"Seharian ini aku berdua denganmu tapi mungkin kamu tidak menyadari."

《《●》》


Adeera membuka matanya yang terasa masih lengket. Kalau bukan karena ponselnya yang mendadak berbunyi. Ia akan malas bangun sekarang. Ini masih pukul 4.30 pagi. Siapa juga yang mengiriminya pesan?

Tangan Adeera mengucek matanya, melihat nama yang ia tulis dikontaknya, ia terkejut ada banyak panggilan tak terjawab. Ada banyak pesan, dari grup, dari Mommy, dari teman-temannya. Tapi ada yang membuat Adeera langsung mendudukan diri. Membuka pesan itu.

Mi Aliento♡
Bangun tukang tidur,
gue udah di depan rumah lo.

Seketika kakinya melangkah menuju balkon kamarnya. Melihat sekeliling. Ia ingin memastikan jika Farrel tidak berbohong. Dan iya, Farrel sudah berdiri dibawah lampu, sudah siap dengan kaos hitam polos, handuk kecil, celana abu-abu selutut, dan sepatu hitam juga. Untung anak itu berkulit putih, coba saja kalau hitam pasti tidak akan terlihat disana.

Adeera tertawa.

Ting!

Mi Aliento♡
Gausah banyak ketawa,
gak kasian ini aku udah nungguin lama?

Adeera tersenyum lalu dengan secepat kilat ia membalas pesan itu, lalu segera bersiap.

Me
Iya bawel, tunggu sebentar!

Farrel tersenyum senang melihat balasan dari Adeera. Apa katanya? bawel?

Farrel melihat Adeera turun dengan tampilan yang natural tanpa make up. Rambut diikat ekor kuda, kaos putih pendek, celana panjang ketat, dan sepatu putih. Sangat cantik.

"Masih mau ngelamun atau mau jalan sekarang ini?"

Ucapan Adeera membuat Farrel kembali ke dunia nyata. Ia mengangguk. Lalu mereka mulai jalan perlahan.

Semenjak Adeera mengunjungi kediaman Adhitama, ia jadi sering bersama Farrel. Pulang bersama, makan, atau hanya berjalan-jalan. Adeera juga sudah terbiasa dengan Farrel. Tidak gugup dan kikuk lagi.

Seperti sekarang ini, mereka sedang jogging berdua di sekitar rumah Adeera. Sepanjang jalan mereka saling bertukar cerita. Sampai tak sadar matahari sudah terbit di ufuk timur.

"Rel, istirahat dulu yuk, aku capek."
Adeera mengelap keringatnya dengan handuk.

"Yaudah, duduk dulu disana, gue cari minum dulu." Sebelum Farrel pergi, Adeera menarik tangan Farrel. "Apa lagi?"

"Air mineral aja, kalau yang lain takut kamu gak mampu bayar." Candanya.

"Yee,enak aja!" Farrel mengacak rambut Adeera. Tentu saja, seperti biasa, jantung keduanya berdetak cepat.

Sembari menunggu Farrel, Adeera duduk disebuah kursi taman. Sudah mulai banyak orang yang berdatangan jogging atau senam disini. Kebanyakan dari mereka adalah orangtua, kakek, nenek.

Adeera sungguh sangat berterimakasih karena ia merasa perasaannya pada Farrel selama ini terbalas, ya, walaupun entah hanya sementara atau tidak yang penting sekarang ia bisa merasakan menjadi Stefi jaman SMA dulu. Merasa nyaman jika bersamanya, bahkan mungkin perasaan ini semakin kuat. Semoga saja, akan ada hari dimana ia bisa bersama Farrel sepanjang usia. Ah, pasti akan sangat menyenangkan!

Te Amo, Mi Amor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang