Banyak yang bilang kalau anak SMA itu kebanyakan drama, suka banget rebutan cowok, banyak kasus bullying. Banyak juga yang bilang kalau masuk SMA itu berarti masa depan cerah, enak masuk kuliahnya, padahal sih banyak juga anak SMA yang pengangguran setelah lulus dari SMA.
Kenapa pengangguran? Karena anak SMA gak punya materi buat masuk dunia kerja dan itu pesaingnya juga banyak. Kenapa gak kuliah karna persaingan dunia perkuliahan juga kejam jadi malah pengangguran jadinya.
Orang yang bilang anak SMA masa depan cerah dan masuk kuliah gampang itu gak seratus persen salah sih karena banyak banget univ yang mendahulukan anak lulusan SMA daripada anak lulusan SMK, tapi kalau gak keterima kuliah ya gitu malah pengangguran.
Walaupun pelajaran anak SMA itu hampir sama kaya pelajaran dasar tapi juga rumit dan ribet. Kalau anak IPA bakalan ribet sama segala bentuk sains mulai dari kimia, fisika, biologi. Anak IPS bakalan ribet sama ekonomi, akuntansi, dan lain-lainnya. Sedangkan anak Bahasa bakalan ribet ngadepin bahasa dan tata caranya.
Namanya juga sekolah pasti ada aja yang bisa bikin ribet dan otak jadi pusing. Semua nya ribet sama jurusan masing-masing dan itu gak bisa dihindarin.
Markus Putra Pratama seorang anak SMA yang cool, cuek, idaman para cewek karna paras, otak, dan hidupnya yang bergelimang harta. Dia adalah salah satu cowok rebutan anak cewek di segala sekolah SMA yang ada di kota.
Dia jenius keturunan orangtuanya, dia anak kedua. Kakaknya bukan anak kandung orang tuanya melainkan anak yang diangkat waktu dulu orang tuanya belum diberikan Mark. Tapi kasih sayang dari keduanya tak pernah berat sebelah.
Angel, kakak Mark seorang yang sangat penyayang dan ramah berbanding terbalik dengan sifat adiknya. Kakaknya seorang model yang sedang naik daun karna keahliannya di bidang modelling tersebut dan dia juga mempunyai butik sendiri dengan kerja kerasnya.
Angel menyayangi Mark melebihi apapun, dia satu-satunya cewek yang bisa dekat dengan Mark setelah Bundanya. Juga satu-satunya cewek yang bisa membuat seorang Mark marah jika ada yang berani menyakiti Angel.
Mark mempunyai sifat pendiam karna Ayahnya juga seperti itu, hanya bisa terbuka dengan keluarganya bahkan sampai sekarang, jadi jangan heran dengan sifat Mark.
Mark merasa hidupnya tak ada warnanya, sama saja seperti yang sebelumnya. Sekolah pun tak ada yang menarik, hanya belajar dan menjadi rebutan para cewek sekolah. Dia sampai muak dengan itu.
Seperti malam ini dia sedang berada di kamarnya memainkan game di komputernya setelah berkutat hampir dua jam dengan buku pelajaran. Mark sudah memgingatkan dirinya agar belajar lebih dahulu sebelum bermain game agar Bunda nya tidak mengomel.
Angel belum pulang dari butik dan Ayahnya sudah berada dirumah tepatnya di ruang keluarga dengan Bundanya menikmati waktu kebersamaan. Terkadang Mark heran apa yang bisa membuat Ayahnya luluh dengan Bundanya.
Ayahnya dingin seperti dia tapi bisa sangat posesif jika sudah menyangkut Bundanya dan keluarganya. Keluarga Mark harmonis bahkan bisa dibilang sangat harmonis, keluarganya juga berkecukupan karna Ayahnya sekarang yang memegang perusahaan turun temurun dari Kakeknya.
Mark juga akan menjadi pemimpin di perusahaan itu nantinya, dia satu-satunya yang bisa di andalkan karna Angel tidak mau mengambil alih perusahaan dan Mark harus menggantikannya. Lagipula Mark juga berkeinginan untuk melanjutkan kinerja Ayahnya.
Sepanjang hidup, Mark belum pernah merasakan bagaimana jatuh cinta, belum pernah merasakan bagaimana indahnya berpacaran. Mark hanya berpikir bahwa nanti jika dia memiliki pacar akan sebaik dan selembut Bundanya.
"Dek turun dulu makan malam."
Bundanya memanggilnya sambil mengetok pintu kamar Mark. Dia langsung menghentikan gamenya dan berjalan kebawah untuk makan malam dengan keluarganya. Jika Bunda sudah memanggil untuk makan malam berarti Angel sudah pulang.
"Malam adek."
Angel menyapanya dan mengecup pipi Mark yang sudah duduk di meja makan. Dia sudah pernah bilang pada Angel untuk tak melakukan itu lagi tapi malah membuat Angel hampir menangis dan maka dari itu Mark membiarkan itu terjadi.
"Malam."
Angel sudah terbiasa dengan sikap dingin adiknya, bagaimanapun juga itu sudah menurun dari gen Ayahnya jadi dia juga tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Dia menerima saja dan akhirnya sudah terbiasa karna sudah hidup selama 18 tahun bersama Mark.
"Gimana sekolah kamu dek?"
"Baik Bunda."
Di dalam keluarga Mark saat makan malah bercakap-cakap dan bertukar cerita karna hanya itu waktu untuk berkumpul dan dapat saling bertukar cerita. Kesibukan masing-masing membuat hanya makan malam dan sarapan mereka bisa berkumpul bahkan terkadang tidak lengkap jika Ayah atau Angel ada pekerjaan diliar kota.
"Gimana dek udah dapet cewek?"
Angel bertanya untuk menggoda adiknya yang kelihatannya seperti tidak tertarik dengan manusia yang berjenis kelamin perempuan itu. Angel tau, banyak yang akan mau jadi pacar Mark karna paras dan harta yang dimiliki Mark walaupun itu adalah punya Ayah.
Mark hanya diam tidak menjawab pertanyaan Angel dan malah membuat Angel terkikik, dia sangat suka menggoda Mark, wajah datar Mark membuat Angel suka menggoda adiknya tersebut.
Ayah terkesan diam dan menimpali jika memang perlu. Bunda jika sarapan akan memberikan semangat untuk menjalani hari dan jika makan malam akan menanyakan apa saja kegiatan putra putrinya.
"Bunda denger kamu mau ikut olimpiade dek?"
Mark memang akan mewakili sekolahnya untuk oliampiade matematika tingkat kabupaten yang akan masuk ke provinsi nantinya. Sudah jelas bahwa tingkat kejeniusan nya menurun dari Ayah dan Bundanya.
"Iya olimpiade matematika."
"Belajar sunguh-sungguh biar enak masuk kuliahnya."
Ayahnya ikut menimpali, selalu seperti itu disaat Mark akan mengikuti olimpiade atau lomba yang lain. Kebetulan dia juga seorang kapten basket.
"Iya yah."
Makan malam hari itu seperti biasanya, selesai makan malam Angel membantu Bunda untuk membereskan meja makan dan Ayah kembali ke ruangan kerjanya sedangkan Mark kembali ke kamar untuk meneruskan gamenya .
Mark sudah berkutat dengan game dan tidak bisa diganggu gugat sampai Angel masuk dan duduk di pinggir ranjang adiknya tersebut.
"Dek, kakak mau cerita dong."
Angel memang selalu curhat dengan Mark untuk segala urusan walau Mark akan selalu bersikap datar dan memberi saran jika memang dia ingin.
"Bentar lagi kak tanggung."
Angel menunggu sambil memainkan ponselnya sampai 10 menit kemudian Mark duduk di karpet bawah disusul Angel yang duduk berhadapan dengan Mark.
"Kakak lagi bingung sekarang, keliatannya Rendi lagi banyak kerjaan jadi jarang hubungin kakak, tapi juga buat kakak nethink jadinya."
"Mending kakak samperin ke kantor, tanya langsung sama Kak Rendi daripada nethink gini malah gak baik buat kakak nantinya stress."
Angel tersenyum dan lega mendengar saran adiknya, memang seharusnya mungkin menemui Rendi di kantornya. Rendi adalah pacar Angel yang sudah berhubungan dengan Angel 3 tahun terakhir ini.
"Yaudah kamu tidur gih besok sekolah, kakak mau kekamar dulu."
Mark mengangguk dan Angel keluar dari kamar Mark. Dia membaringkan tubuhnya dikasur dan memandang langit kamar nya yang sudah didesain menjadi tampak seperti langit yang penuh dengan bintang.
Cowok dengan paras dan otak yang jenius. Cowok dengan hidup kelabu karna dia merasa hidupnya monoton seperti itu-itu saja. Ini hidup Mark anak SMA dengan cerita yang tak begitu menarik.
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA vs SMK
Novela JuvenilIni cerita perbedaan anak SMA dan SMK. Bukan buat menjelekkan salah satunya atau melebih-lebihkan salah satunya. Ini cuma cerita anak remaja dari sudut pandang yang berbeda, iyap SMA dan SMK itu cukup berbeda. Dan mari kita mulai kisah antara sepasa...