12. Melepas Rindu

3.3K 203 0
                                    

2 minggu setelah Rani kerumah, Mark masih belum bertemu lagi dengan Rani. Ada rindu yang menyapa Mark karna tak kunjung bertemu dengan pemilik wajah ramah itu.

Mereka hanya berkomunikasi lewat chat dan itupun sangat jarang karena Rani yang jarang memegang ponsel. Padahal Mark sekarang kemana-mana bawa ponsel.

Rani juga sekarang tengah disibukkan dengan latihan basket karna sebentar lagi akan ada turnamen basket dan dia selaku kapten basket putri SMK Harapan diharuskan ikut padahal sudah kelas 12.

Turnamen diadakan satu bulan lagi dan setelah turnamen 2 minggu kemudian Rani bakalan maju ke provinsi buat ikut olimpiade matik. Jadwal Rani full padahal dia juga lagi sibuk siapin projek untuk penilaian jurusan.

-Rani Side-

"Puyeng banget ini kepala yaampun."

Rani sedang beristirahat sehabis latihan basket, masih menggunakan seragam basket dia sudah duduk di sebuah cafe mengerjakan tugas jurusan sendirian.

Tak mungkin mengajak Adel karna jarak cafe ini terlalu jauh dari rumah Adel dan tadi Adel juga baru pulang bersama Raka sehabis menemani Raka latihan basket.

Rani terus mengerjakan sampai waktu sudah cukup malam tapi karena cafenya buka 24 jam jadi tidak terasa sudah malam, tau sudah malam saja karena Mamanya menelpon.

"Halo ma?"

"Kamu mama kunciin apa pulang sekarang?"

Rani melihat jam yang ada diponselnya karna biasanya sih Mamanya gak pernah mengomel kalau masih dibawah jam 10 tapi ternyata udah jam setengah 11.

"Pulang ma, ini mau pulang."

"Cepetan, gak usah mampir-mampir."

"Iya ndoro ayu."

tutt...

Rani segera mematikan laptopnya dan membereskan barang-barangnya. Pulang nanti Rani akan mandi dan lanjut tidur. Besok seharian jadwal bengkel jadi agak santai.

Rani menaiki montor maticnya dan berkendara pelan-pelan kerumah tapi ditengah jalan montornya mogok entah kenapa padahal bensinnya habis diisi full.

"Anjir kenapa nih montor."

Rani udah bingung aja, ya walaupun Rani agak tomboy tapi dia gak paham soal montor. Udah semalem ini mau minta tolong siapa lagi dia juga bingung. Akhirnya telepon Mama lagi deh.

"Ma halo."

"Apa? Kenapa gak pulang-pulang?"

"Montor aku mogok nih, Rani bingung padahal udah diisi full bensinnya."

"Loh loh kamu dimana sekarang? Aduh mana Papa kamu lagi gak dirumah si Septian juga udah tidur."

Mama yang awalnya mau marahin Rani gak jadi karna tau montor Rani lagi mogok. Mama ikut bingung deh akhirnya.

"Kamu telpon temen cowok kamu gih siapa gitu, Raka, apa Mark tuh temen kamu juga kan."

Rani juga baru keinget Mark, dan kebetulan ini jalan deket sama rumah Mark.

"Yaudah ma aku coba telpon Mark dulu, semoga dia belum tidur."

"Iya ati-ati kamunya."

tutt...

-Mark Side-

Mark sedang berkutat dengan buku bisnis tebalnya. Dia membaca buku karena daritadi chatnya belum dibalas oleh Rani bahkan belum dilihat.

SMA vs SMKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang