Episode 01 - Pandangan Pertama?

3K 338 218
                                    

BGM - B.A.P Rain Sound

_BITSORI_
Saturday, 28/09/2019


Aku tidak menganggap hujan sebagai musuhku, tapi yang aku pertanyakan apa hujan yang memusuhiku?

Jeon Heejin kerap kali menggumamkan kalimat tersebut. Ia selalu mengalami kejadian buruk ketika hujan turun, lebih parahnya lagi ketika kecelakaan satu tahun lalu yang menimpa dirinya dan keluarganya.

Sampai Heejin mengidap trauma psikologis. Dokter bilang dia mengidap ombrophobia, ketakutan yang berlebihan terhadap hujan. Kakaknya HeejinᅳJeon Seohyunᅳyakin peristiwa menyedihkan sewaktu kehilangan orang yang disayangi akibat hujan besar yang telah memicu ombrophobia.

Seohyun berusaha keras mengobati Heejin. Beberapa terapi telah dilakukan selama satu tahun terakhir ini, dan ia merasa adiknya telah membaik. Wajahnya berseri, cerah dan tampak hidup. Tidak murung lagi…

Heejin keluar terburu-buru dari dalam kamarnya. “Seohyun Eonni! Aku berangkat ke sekolah dulu!” seru Heejin selagi dilihatnya Seohyun yang baru selesai mencuci piring.

Eonni akan mengantarmu,” sahut Seohyun tak mengharapkan jawaban ‘iya’, Heejin hanya sibuk dengan rotinya, selalu saja sarapan tanpa duduk.

“Aku tidak mau Eonni mengantarku ataupun menjemputku ke sekolah, bukankah Eonni sendiri sudah tahu jawabanku. Jadi jangan menanyakan hal yang sama setiap harinya,” tolak Heejin lalu meminum susu coklat yang Seohyun siapkan, kakaknya itu tahu kalau ia lebih menyukai susu coklat dibanding susu putih ataupun susu yang lainnya.

Seohyun juga tahu, tawarannya pasti akan ditolak lagi. Itu sudah terjadi selama satu tahun pula, kecelakaan besar yang merenggut orang tua mereka dan saudara perempuan mereka jelas tidak mudah Heejin lupakan, terlebih hanya dia yang selamat seorang diri. Semenjak itu Heejin lebih sering mengurung diri di kamarnya, menyalahkan diri akan kecelakaan yang menimpa ayah, ibu dan kakak perempuannyaᅳYeonwoo.

“Makanlah perlahan,” ucap Seohyun tersenyum melihatnya yang kembali seceria dulu.

Sekarang Heejin sudah tidak menyuruh Seohyun untuk menjauh darinya. “Nakyung sudah menungguku di depan,” kata Heejin, dia juga tidak lagi mengabaikan teman-temannya.

Sambil berlalu menuju pintu, seperkian detik kemudian Heejin kembali membalikkan badannya ke arah Seohyun. “Eonni tidak akan berangkat kerja dengan mengendarai mobil sendiri, kan?! Ingat, itu tidak boleh,” geleng Heejin keras.

Namun Heejin masih melarang Seohyun untuk mengendarai mobil, dia sangat takut kalau-kalau kakaknya itu mengalami kecelakaan, sungguh tidak mau kehilangan seorang kakak yang sangat dicintainya lagi.

“Baiklah, Eonni mengerti. Tapi bagaimana dengan mobilnya? Kalau tidak dipakai, lalu buat apa? Lagi pula Eonni akan terlambat jika naik bus!” elak Seohyun mencoba merubah pemikiran Heejin, tapi dia tak bergeming sama sekali.

Eonni bisa menjualnya, dan minta Kyuhyun Oppa untuk menjemput,” jawab Heejin datar.

“Dia sangat sibuk…-“

“Jeon Heejin! Ppaliwa (Cepatlah)!” teriak Nakyung memotong perkataan Seohyun, segera saja Heejin menyahut, dan Seohyun hanya bisa menghela napas.

♪♪♪

♪♪♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rain SoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang