_BITSORI_
Friday, 04/10/2019
Heejin tidak tahu apakah rasa takutnya sudah sepenuhnya hilang. Dia hanya ingin Seohyun baik-baik saja, tanpa mengalami kejadian buruk karenanya. Tapi ia rasa kekhawatirannya telah membuat Seohyun terbebani, mengingat sang kakak harus mengajar les ke beberapa tempat.Jika Seohyun menggunakan kendaraan umum, pasti akan sangat merepotkan. Apa Heejin harus membiarkan Seohyun mengendarai? Apa setelah itu Seohyun akan baik-baik saja?
"Heejin-ah, apa yang sedang kau pikirkan?!" tanya Nakyung mangagetkan Heejin yang tersentak dari tempat duduknya.
Haechan melirik, tersenyum kecil melihat reaksi Heejin. "Lee Nakyung, bisa kau menurunkan volume suaramu sedikit."
Heejin kira sahabatnya itu sedang sibuk dengan tugasnya. Nakyung menoleh, menuntut jawaban atas pertanyaannya, tapi Heejin tak berniat membalasnya. Dia malah merapihkan buku-buku dan alat tulis yang lalu memasukkannya ke dalam tas.
"Apa yang kau lakukan? Apa kau tidak akan membantuku, atau sekedar menemaniku?" ujar Nakyung.
Lagi pula itu tugas Nakyung, kenapa juga Heejin harus dibuat pusing olehnya. Haechan terlihat terkekeh pelan, dia selalu menjadi yang tersenang jika Nakyung sedang kesal.
"Suruh siapa kau tak mengerjakan tugasmu di rumah, alhasil tugasmu bertambah dan harus dikerjakan sekarang juga!" komentar Haechan.
Kelas memang sudah sepi, karena sepuluh menit lalu jam pelajaran telah selesai.
"Itu karena kalian tidak mengingatkanku? Makanya aku lupa," bela Nakyung ditambah deheman malu.
Heejin menanggapi alasan Nakyung yang selalu sama. "Dari jauh-jauh hari aku telah mengingatkanmu, kau saja yang pelupa!" Nakyung tersenyum masam, memang ia yang salah.
"Aku akan siapkan makanan untuk Seohyun Eonni, jadi aku harus pergi lebih dulu untuk memasak. Mulai besok aku akan mengijinkannya mengemudi!" ungkap Heejin mantap.
Nakyung dan Haechan terlihat terkejut akan ucapannya, seperkian detik kemudian mereka bersorak.
"Baiklah, kau boleh pergi!" kata Nakyung sama sekali tidak ada nada kecewa, mungkin karena keputusan Heejin barusan yang mencoba memercayai Seohyun untuk kembali mengemudi.
Heejin tersenyum pada kedua sahabatnya itu. "Aku pergi!" ia lalu beranjak meninggalkan kelas.
Tak lama Nakyung berseru, "Lee Haechan, kau juga akan pergi?!"
"Aku akan menyusul Heejin," jawab Haechan berlari diiringin gerutuan kesal dari Nakyung dan Heejin masih dapat mendengarnya.
"Akh, aku tahu itu, kau lebih menyukai Heejin! Pergilah, katakan sesuatu padanya!" Teriakan Nakyung terdengar begitu keras.
Haechan keluar sambil tertawa senang. Jelas Heejin dapat mendengar suara yang sangat dihapalnya, saat itu dia baru saja berpapasan dengan seorang lelaki yang lalu menghampiri Haechan.
"Apa benar ini kelas Nakyung?"
Langkah Heejin sama sekali tidak terhenti, dia tidak berniat menunggu Haechan yang terlibat percapakan dengan siswa yang sepertinya adik kelas mereka.
♪♪♪

Di halte bus, Na Jaemin menoleh memeriksa siapa yang baru saja keluar dari gerbang sekolah. Ada apa ini, bahkan ia masih betah menunggu wanita yang ditemuinya tadi pagi. Apa dia benar-benar telah jatuh dalam pesona Heejin, sesingkat itu?
![](https://img.wattpad.com/cover/201513651-288-k911896.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Sound
Fiksi Penggemar[END] Na Jaemin baru saja jatuh dalam pesonanya hanya dalam tiga detik. Gadis itu bernama Jeon Heejin, pendiam, jarang bicara dan dengan sengaja mengasingkan diri dari sebuah ikatan yang disebut pertemanan. Heejin terus menghindarinya. Sampai ia men...