Episode 08 - Kenapa

861 153 63
                                    


_BITSORI_
Wednesday, 30/10/2019

_BITSORI_Wednesday, 30/10/2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“LEE JENO!”

Beberapa menit setelah bel istirahat berbunyi, Jeno masih terduduk di bangkunya dan seseorang yang sangat dikenalnya memasuki kelas. Duduk di sampingnya begitu saja, selintas mata cantiknya melihat coretan di meja si pemilik.

Jaemin naekkeo (Milik Jaemin)?” kata Nakyung.

“Hmm, dia selalu menuliskan kata kepemilikan di setiap barangnya,” jawab Jeno meletakan buku bacaannya.

“Dia tidak terlihat seperti itu.” Nakyung menyangsikan, tak lama ia menghela, “Kau tahu saat jeda pergantian jam pelajaran Jaemin menemuiku, dia menanyakan keberadaan Heejin, apa menurutmu Heejin akan baik-baik saja?”

Bagaimana bisa Jeno mengetahuinya, setelah dipikir dia tidak mengenal Heejin dengan baik, malah menoreh luka lain pada gadis itu. “Eomma, melarangku berteman dengan Heejin,” ungkap Jeno menyesali lagi apa yang telah dilakukannya ketika pagi tadi Heejin menemuinya.

“Aku bilang padanya agar istirahat saja dulu di rumah, dengan bodohnya memberi saran untuk tidak datang ke sekolah sampai dia merasa lebih baik.”

Nakyung memiringkan tubuhnya, mendesah tak percaya dengan penuturan Jeno, “Serius?! Kau berkata seperti itu pada Heejin!”

Helaan lolos dari mulut Jeno. “Mungkin Heejin meminta agar aku menemaninya menjenguk Haechan,” kata Jeno tampak frustrasi.

“Menurutku ada baiknya Heejin tidak masuk sekolah hari ini, seluruh murid sibuk membicarakannya,” ujar  Nakyung.

Suasana mendadak hening. Jeno tak sampai hati menyuruh Heejin diam di rumah, bisa-bisa gadis itu mengurung diri lagi dalam kamarnya. Sama halnya dengan Nakyung yang sempat menyalahkan Heejin. Membenci dirinya yang nyaris terbawa takhayul mengenai kata ‘gadis pembawa sial’ yang kerap kali dilontarkan pada Heejin.

“Lalu… di mana Jaemin?” tanya Nakyung tak melihat tas atau alat tulis di meja.

Sayangnya Jeno tidak seperti Jaemin yang berani membolos. “Sepertinya setelah menemuimu, dia pergi mencari Heejin.”

“Dia bolos untuk mencari Heejin,” kata Nakyung heran, bahkan keduanya tampak tidak memiliki hubungan, berteman saja tidak, lalu apa yang membuat Jaemin sampai rela bolos sekolah.

“Kenapa, kenapa dia melakukannya?” lanjut Nakyung.

Jeno juga tak yakin akan jawabannya, dia semakin ingin tahu setelah mendengar pertanyaan tersebut.

Jeno juga tak yakin akan jawabannya, dia semakin ingin tahu setelah mendengar pertanyaan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rain SoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang