Wajah-wajah itu tampak sangat berseri hari ini, memancarkan kebahagiaan yang siap menyebar kepada siapa saja yang melihatnya.
Terlebih, wajah seorang gadis yang sedari tadi tak pernah melunturkan senyumannya seolah itu adalah hal permanen baginya
Sedangkan, seorang pria tengah berfikir keras. Bagaimana kalau nanti ia gugup? Bagaimana kalau nanti ia salah menyebut nama pasangannya? Bagaimana kalau nanti ia tidak hafal?
Namun, pertanyaan-pertanyaan tersebut sirna ketika ia melihat gadisnya turun dari lantai atas melalui tangga. Disamping gadis itu, terdapat para sahabatnya.
Dengan tak berkedip membuat sangat papa yang ada disebelahnya berdehem keras hingga membuatnya tersenyum malu. Sedangkan sang gadis hanya bisa mengulum senyumnya untuk memperindah penampilannya
Ia terpana ketika melihat pasangannya memakai tuxedo rapi sesuai dengan warna gaunnya. Gaun putih elegan tanpa lengan yang menampilkan sedikit belahan dadanya, itu satu poin plus untuk penampilan Naya membuat Putra harus lebih bersabar menanti waktu malam tiba
"Sabar put, tahan. Semuanya punya lu, semuanya akan jadi milik lu. Sabar, sabar, sabar arghhh"
Ya, sudah bisa ditebak kan ini acara apa (?) ini adalah acara pernikahan seorang Rajadin Putra Bachtera dengan Nayyara Fezaa.
Minggu lalu, Putra beserta orangtuanya mengunjungi rumah Naya bermaksud untuk mempersunting Naya dan acara pernikahan mereka disetujui hari ini.
Ajeng, Cilla dan Salma menangis histeris ketika melihat kedatangan Naya, mereka tak menyangka Putra bisa kembali membawa Naya. Sedangkan Fariz, kakaknya itu langsung memeluk Naya dan minta maaf sebanyak-banyaknya.
Ia merasa bersalah, sungguh merasa bersalah.
Naya duduk disebelah Putra, ia menatap Putra yang berada disampingnya malu-malu. Ia sungguh deg-degan, hatinya seolah sedang diajak berlari maraton.
Begitupun dengan Putra, jantungnya sedari tadi tak berhenti berdetak kencang. Ia tak menyangka, gadis yang dulu dikejar-kejarnya, gadis yang dulu selalu berkata ketus padanya, gadis yang dulu selalu membuat sikap dingin sebagai tamengnya mulai sekarang akan menjadi pendamping hidupnya.
__________
"...... Para saksi, sah?" Pak penghulu itu berucap dengan nada lantang membuat Putra was-was sendiri kalau-kalau ada yang menentang pernikahannya dengan Naya
Seperti Natta contohnya, walaupun Natta sudah meminta maaf dua hari yang lalu namun Putra belum sepenuhnya percaya padanya
"SAH" Putra menghela nafas lega, selanjutnya Pak penghulu membacakan doa lalu dilanjut dengan sesi tukar cincin
Putra merogoh saku tuxedonya, ia menegang saat sesuatu yang ia cari tidak ada. Ia menoleh pada Raffi yang berada dibelakangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
AM I WRONG?! •Completed
Fiksi Remaja[Tahap Revisi] Banyak cara untuk mengekspresikan luka, tetapi Naya memilih diam, bungkam-menyimpannya rapat-rapat agar tak satu orangpun mengetahuinya. Naya dingin dan tak tersentuh, gadis pertama yang membuat Putra tertarik untuk menaklukannya. Na...